MIND ID

MIND ID Dorong 10.000 UMKM Naik Kelas Lewat Pendampingan Strategis

MIND ID Dorong 10.000 UMKM Naik Kelas Lewat Pendampingan Strategis
MIND ID Dorong 10.000 UMKM Naik Kelas Lewat Pendampingan Strategis

JAKARTA - Hingga pertengahan 2025, lebih dari 10.000 usaha kecil mikro (UMKM) telah tergabung sebagai bagian dari rantai pasok industri pertambangan Grup Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID). Program ini memberikan peluang bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan memperkuat ekonomi lokal.

Ratusan UMKM binaan berhasil naik kelas menjadi penggerak ekonomi di daerahnya masing-masing. Keberhasilan ini menegaskan komitmen MIND ID dalam memberdayakan usaha kecil dan mikro di wilayah operasional pertambangan.

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan arah pembangunan nasional. Program ini mendukung Asta Cita Presiden, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan menguatkan kewirausahaan lokal.

Menurutnya, sektor pertambangan bukan hanya tentang produksi mineral, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. "Tambang menjadi sumber energi membuka peluang bagi usaha masyarakat untuk tumbuh dan berkontribusi bagi ekonomi nasional," ujar Pria Utama pada Minggu, 12 Oktober 2025.

Pendampingan dan Pelatihan UMKM yang Komprehensif

MIND ID menghadirkan pendampingan menyeluruh untuk pelaku UMK, mulai dari pelatihan manajemen hingga inovasi produk. Digitalisasi usaha dan perluasan akses pasar menjadi fokus utama dalam menciptakan ekosistem ekonomi inklusif.

Program ini efektif membangun kapasitas UMKM agar dapat bersaing dan mandiri. Pendekatan berkelanjutan menjadikan pelaku UMKM tidak hanya menguasai produksi, tetapi juga strategi pemasaran dan manajemen usaha.

Salah satu contoh sukses datang dari Haiedi Ulandari, pendiri Pempek Hudi di Palembang, yang dibina oleh PT Bukit Asam Tbk. Omzet usahanya meningkat dari Rp30 juta per bulan menjadi Rp300 juta per bulan, menyerap 13 tenaga kerja lokal.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pendampingan yang konsisten mampu mendorong UMKM naik kelas. Hal ini sekaligus menempatkan mereka sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

Dampak positif serupa terlihat pada UMKM Sambal Lumako, Nata de Coco, dan Ikan Asap di wilayah operasional PT Vale Indonesia. Pelatihan produk, pendampingan bisnis, dan dukungan promosi membantu usaha lokal ini berkembang secara mandiri.

Kini, UMKM tersebut mampu memperluas penjualan ke berbagai daerah. Hasilnya, usaha lokal menjadi sumber lapangan kerja bagi ratusan masyarakat sekitar tambang.

Keberhasilan ini memperlihatkan bagaimana kolaborasi antara industri dan komunitas lokal dapat menumbuhkan ekonomi kreatif. Program ini menjadi contoh nyata bahwa sektor pertambangan bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat.

Dampak Jangka Panjang dan Komitmen MIND ID

Pria Utama menegaskan bahwa inisiatif pemberdayaan UMKM sejalan dengan cita-cita pemerintah. Industri pertambangan dapat memperluas lapangan kerja, memperkuat wirausaha lokal, dan menumbuhkan ekonomi kreatif di daerah.

MIND ID memastikan program pendampingan UMK akan berkelanjutan. Tujuannya, agar pelaku UMKM mampu membangun kapasitasnya secara mandiri dan berkontribusi lebih optimal bagi daerahnya.

"Keberhasilan mereka adalah kebanggaan bagi keluarga MIND ID," ucap Pria Utama. Ia menekankan bahwa langkah ini juga merupakan bagian dari pembangunan peradaban masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Pendampingan berkelanjutan mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen keuangan hingga strategi pemasaran digital. Hal ini memastikan UMKM tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga mampu menghadapi tantangan pasar global.

Program ini menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi produk lokal. MIND ID mendorong pelaku UMKM untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Keterlibatan MIND ID dalam pemberdayaan UMKM membuktikan peran industri pertambangan lebih luas daripada sekadar eksploitasi sumber daya. Sektor ini juga menjadi katalisator pengembangan ekonomi masyarakat sekitar tambang.

Pendampingan UMKM menjadi model integrasi antara industri dan komunitas. Sinergi ini menghasilkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, program ini mendukung pengembangan industri kreatif. Pelaku UMKM didorong untuk mengeksplorasi ide baru, menciptakan inovasi produk, dan memperluas jaringan pasar.

MIND ID juga menekankan pentingnya pelibatan seluruh pihak terkait. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas lokal menjadi faktor utama keberhasilan program ini.

Pendampingan UMKM tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal. Pelatihan dan mentoring memberi kemampuan manajerial, kreativitas, dan pemahaman bisnis yang lebih baik.

Keberhasilan UMKM binaan MIND ID membuktikan bahwa strategi pemberdayaan yang konsisten dapat menciptakan ekonomi inklusif. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan nasional yang menekankan pemerataan kesejahteraan.

Melalui program ini, MIND ID memfasilitasi transformasi UMKM dari usaha kecil menjadi penggerak ekonomi. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pelaku UMKM, tetapi juga masyarakat luas di sekitar wilayah tambang.

Keberlanjutan program menjadi kunci agar UMKM tetap kompetitif. Dengan pendampingan, pelaku usaha dapat menghadapi persaingan pasar dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.

Hasil positif yang telah dicapai membuktikan bahwa industri pertambangan dapat berperan lebih luas. Selain menghasilkan energi dan mineral, sektor ini juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi lokal yang signifikan.

Pria Utama menutup pernyataannya dengan optimisme. Ia berharap UMKM binaan MIND ID terus berkembang dan mampu membangun ekonomi yang mandiri serta berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index