JAKARTA - Di tengah upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunjukkan langkah nyata dengan kembali mengadakan pelatihan wirausaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program ini menyasar sektor fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan, dengan tujuan memperkuat daya saing, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan inovasi bisnis.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dasar kewirausahaan, tetapi juga membekali UMKM dengan keterampilan membangun merek dagang serta mengemas produk secara menarik. Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang pemasaran yang lebih luas, baik di pasar domestik maupun internasional.
"Waskita Karya senantiasa berkomitmen turut serta dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 8 tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Yang Layak. Perseroan berupaya membantu para UMKM supaya dapat terus maju di kancah nasional maupun global, baik dalam skala bisnis, inovasi, maupun jangkauan pasar," ujar Ermy di Jakarta, Selasa.
Kegiatan yang menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) ini digelar di Rumah BUMN Yogyakarta, diikuti oleh ratusan pelaku usaha lokal.
Pelatihan dengan Pendekatan Praktis dan Berkelanjutan
Dalam sesi pelatihan, Waskita Karya menghadirkan narasumber berpengalaman di bidangnya, yaitu pendiri PT Agradaya, Andhika Mahardika, serta sociopreneur dan inovator teknologi, Bagas Sabda Dewantara. Mereka membagikan pengetahuan praktis tentang strategi pemasaran, inovasi produk, dan pengemasan yang mampu meningkatkan daya tarik di mata konsumen.
Pelatihan ini tidak berhenti pada pemberian materi. Waskita Karya akan memantau perkembangan usaha peserta selama tiga hingga enam bulan setelah kegiatan berakhir. Langkah ini bertujuan memastikan penerapan pengetahuan yang telah diperoleh, sekaligus mengukur dampak pelatihan terhadap omzet penjualan.
"Pemantauan ini merupakan wujud kepedulian berkelanjutan Perseroan terhadap pengembangan UMKM. Waskita tidak hanya fokus membangun infrastruktur tapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat, menciptakan banyak lapangan kerja baru, dan berkontribusi dalam pemerataan ekonomi," jelas Ermy.
Kontribusi UMKM bagi Perekonomian
Peran UMKM dalam perekonomian nasional sangat signifikan. Sektor ini menyumbang lebih dari 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, sekaligus menyerap hampir 97 persen tenaga kerja di dalam negeri. Dukungan terhadap UMKM menjadi salah satu kunci pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Waskita Karya telah konsisten menjalankan program pemberdayaan UMKM. Sebelumnya, perseroan berkolaborasi dengan Rumah BUMN Surabaya untuk menggelar pelatihan serupa di Ibu Kota Jawa Timur, yang diikuti ratusan pelaku usaha lokal. Selain itu, Waskita juga memberdayakan puluhan UMKM di rest area Jalan Tol Pejagan–Pemalang dan Pemalang–Batang.
Upaya pemberdayaan tidak hanya terbatas pada pelatihan tatap muka. Waskita Karya juga pernah memberikan pelatihan daring terkait literasi keuangan dan teknik pengemasan produk. Hal ini memberi fleksibilitas bagi pelaku UMKM untuk mengakses pengetahuan meski berada di lokasi yang jauh.
Target Ke Depan
Waskita Karya menegaskan komitmennya untuk terus membantu UMKM agar dapat berkembang dan naik kelas. Dukungan yang diberikan selaras dengan target pemerintah meningkatkan rasio kewirausahaan nasional menjadi 3,6 persen pada 2029.
"Ke depannya, kami akan terus membantu UMKM agar usahanya terus berkembang sekaligus naik kelas. Langkah ini sejalan dengan target peningkatan rasio kewirausahaan nasional yang mencapai 3,6 persen pada 2029," imbuh Ermy.
Dengan langkah ini, Waskita Karya tidak hanya berperan sebagai pengembang infrastruktur, tetapi juga menjadi mitra strategis bagi UMKM untuk tumbuh lebih besar, berdaya saing, dan berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi nasional.