Peresmian RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Pemeriksaan Sistem Operasi Masih Berjalan

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:51:22 WIB
Peresmian RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Pemeriksaan Sistem Operasi Masih Berjalan

JAKARTA - Peresmian Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balikpapan yang semula dijadwalkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 Desember 2025 akhirnya ditunda. Keputusan ini diambil karena masih ada proses pengecekan dan sinkronisasi sistem operasi yang harus diselesaikan.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa langkah ini penting untuk memastikan seluruh sistem RDMP berjalan optimal. Proses tersebut bertujuan meminimalkan risiko operasional dan menjamin keamanan produksi energi.

Meski demikian, belum ada kepastian mengenai jadwal baru peresmian kilang. Penentuan waktu resmi akan mengikuti selesainya pengecekan yang dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Sebelumnya, media telah menerima undangan resmi dari Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM terkait acara peresmian. Namun, undangan tersebut dibatalkan tanpa batas waktu yang pasti, sehingga publik harus menunggu pengumuman lanjutan.

Kapasitas dan Target Operasional RDMP Balikpapan

Dalam catatan KPI, unit RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2025. Unit ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 90.000 barel per hari, yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi BBM nasional.

Selain itu, RDMP Balikpapan akan menambah kapasitas produksi solar secara signifikan. Produksi solar diproyeksikan meningkat dari 125 ribu barel per hari menjadi sekitar 156 ribu barel per hari.

Dengan tambahan kapasitas ini, total produksi BBM di kilang mencapai 339 ribu barel per hari. Peningkatan kapasitas tersebut berpotensi membuat Indonesia surplus solar dan menghentikan impor solar mulai 2026.

Peningkatan kapasitas produksi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ketahanan energi nasional. Kilang Balikpapan diharapkan menjadi salah satu penopang utama pasokan BBM domestik.

Dampak dan Persiapan Operasional Kilang

Menurut Yuliot Tanjung, pengecekan sistem operasi dilakukan untuk memastikan sinkronisasi seluruh unit dalam RDMP berjalan lancar. Hal ini mencakup pengujian perangkat, alur produksi, dan integrasi dengan jaringan distribusi nasional.

Pemeriksaan ini juga memastikan kesiapan tenaga kerja serta protokol keselamatan yang ketat. Langkah ini dinilai krusial agar operasional kilang dapat berjalan sesuai target tanpa kendala teknis.

Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menekankan bahwa penundaan ini bukan berarti proyek tertunda secara signifikan. Target produksi tetap diupayakan sesuai jadwal akhir tahun 2025 untuk unit RFCC baru.

Peningkatan kapasitas kilang akan mendukung program pemerintah dalam mencapai ketahanan energi jangka panjang. Surplus solar yang dihasilkan diharapkan mengurangi ketergantungan impor dan menurunkan tekanan anggaran negara.

Selain itu, kilang juga akan menjadi pusat produksi BBM yang lebih ramah lingkungan. Optimalisasi proses produksi diharapkan menekan emisi dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

Unit RFCC baru di Kilang Balikpapan dirancang untuk menghasilkan produk BBM yang berkualitas tinggi. Teknologi terbaru diterapkan untuk memaksimalkan output dan menjaga standar keselamatan operasional.

Pemeriksaan sistem operasi juga mencakup pengujian peralatan kontrol dan automasi. Hal ini penting untuk memastikan seluruh proses produksi dapat dimonitor secara real-time dan terintegrasi dengan sistem pusat.

Kapasitas tambahan di kilang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan domestik sekaligus membuka peluang ekspor produk solar. Strategi ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di sektor energi regional.

Pemeriksaan mendetail ini dilakukan agar potensi risiko teknis dan operasional dapat diantisipasi sejak awal. KPI menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari standar prosedur keselamatan dan kualitas kilang.

Penundaan peresmian juga memberi waktu bagi tim teknis untuk melakukan simulasi operasional. Simulasi ini bertujuan memastikan bahwa setiap tahap produksi dapat berjalan lancar sesuai kapasitas maksimal yang direncanakan.

Dengan kesiapan operasional yang matang, Kilang Balikpapan diharapkan dapat menjadi model pengelolaan kilang modern di Indonesia. Langkah ini juga mendukung target pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan BBM nasional.

Langkah evaluasi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjamin ketahanan energi nasional. Keputusan menunda peresmian dianggap sebagai bentuk kehati-hatian yang strategis.

Peningkatan kapasitas kilang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Balikpapan dan sekitarnya. Infrastruktur dan lapangan kerja yang tercipta diharapkan memberi dampak sosial-ekonomi positif bagi masyarakat lokal.

Dengan teknologi canggih dan kapasitas baru, RDMP Balikpapan juga akan meningkatkan efisiensi operasional kilang. Hal ini diharapkan menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas industri energi nasional.

Kilang Balikpapan kini menjadi simbol modernisasi industri minyak dan gas Indonesia. Peningkatan kapasitas dan penguatan sistem operasional menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi kebutuhan energi masa depan.

Terkini