Waskita Karya Bangun Proyek Irigasi Rp318 Miliar di Sumsel, Dukung Swasembada Pangan Nasional

Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:04:40 WIB
Waskita Karya Bangun Proyek Irigasi Rp318 Miliar di Sumsel, Dukung Swasembada Pangan Nasional

JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat sektor pertanian melalui berbagai proyek strategis nasional, salah satunya pengembangan Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan. PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali dipercaya menggarap proyek bernilai Rp318,54 miliar tersebut sebagai bagian dari komitmen mendukung ketahanan pangan nasional.

Proyek ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat sistem irigasi di wilayah yang menjadi lumbung pangan Pulau Sumatera. Dengan keberhasilan Waskita menyelesaikan fase sebelumnya, perusahaan optimistis pelaksanaan tahap ketiga ini akan memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan pertanian daerah.

Waskita sebelumnya telah menuntaskan pengerjaan DI Komering Sub DI Lempuing seluas 5.000 hektare (ha) pada periode 2012–2016. Kini, pengerjaan dilanjutkan untuk mencakup sisa lahan seluas 8.500 ha, sehingga total area yang akan dilayani sistem irigasi ini mencapai 13.500 ha.

Pengerjaan Irigasi Skala Besar, Wujud Komitmen pada Swasembada Pangan

Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan kelanjutan dari program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa penyediaan air yang memadai untuk lahan pertanian menjadi kunci penting agar produksi pangan nasional dapat terus meningkat.

“Waskita Karya merasa bangga, karena bisa kembali mengerjakan proyek irigasi yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tapi juga energi dan air. Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan DI Komering Sub DI Lempuing Fase 3 dengan hasil bermutu,” ujar Dhetik di Jakarta, Kamis (16 Oktober 2025).

Pembangunan DI Komering Lempuing dikelola langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dan diharapkan mampu mendukung target swasembada pangan nasional yang menjadi program prioritas pemerintah. Dengan sistem irigasi yang baik, lahan pertanian di wilayah tersebut dapat ditanami sepanjang tahun tanpa tergantung musim hujan.

Waskita menegaskan, proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memastikan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh petani. Melalui sistem distribusi air yang efisien, produktivitas pertanian dapat meningkat signifikan sehingga berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

Ruang Lingkup Pekerjaan dan Manfaat Teknis Proyek DI Komering

Dalam pelaksanaan proyek ini, ruang lingkup pekerjaan Waskita Karya mencakup rehabilitasi dan peningkatan Bendung Perjaya, serta saluran primer dan sekunder Lempuing. Selain itu, juga dilakukan pembangunan sistem saluran sekunder baru di wilayah Lempuing serta di Blok G dan H, lengkap dengan saluran pembuangnya.

Pekerjaan ini akan memperkuat infrastruktur irigasi yang telah ada, memastikan pasokan air ke sawah-sawah tetap stabil sepanjang tahun. Dhetik menambahkan, keberadaan daerah irigasi ini akan menjadi fondasi dalam pembangunan pertanian berkelanjutan.

“Keberadaan daerah irigasi ini bertujuan untuk mewujudkan pembangunan pertanian secara berkelanjutan. Di antaranya melalui penyediaan lahan pertanian, fasilitas irigasi, dan drainase yang memadai melalui pasokan air sepanjang tahun,” jelasnya.

Dengan sistem yang terintegrasi, proyek ini juga akan membantu mengendalikan risiko banjir dan kekeringan. Sistem pengairan yang baik tidak hanya menjaga ketersediaan air di musim kemarau, tetapi juga mengatur aliran air berlebih di musim penghujan agar tidak merusak lahan pertanian.

Peningkatan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani di Sumatera Selatan

Setelah sistem irigasi beroperasi penuh, sektor pertanian di wilayah tersebut dipastikan akan mengalami lonjakan produktivitas. Para petani dapat melakukan panen secara teratur bahkan pada musim kering karena lahan mereka akan mendapatkan suplai air secara konsisten.

Dhetik menjelaskan, keberadaan sistem irigasi modern juga mampu mengurangi risiko gagal panen dan kemiskinan petani akibat kekeringan. Dengan meningkatnya hasil panen, kesejahteraan petani otomatis ikut terdongkrak.

“Jika hasil panen naik, kesejahteraan petani otomatis ikut naik. Tidak hanya menambah pendapatan, nilai properti pertanian mereka juga akan meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal,” ujarnya.

Selain meningkatkan kesejahteraan, proyek ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Pembangunan jaringan irigasi besar seperti ini umumnya melibatkan ratusan tenaga kerja lokal, baik dalam tahap konstruksi maupun pemeliharaan nantinya.

Dukungan terhadap Program Pembangunan Pemerintah dan Kontrak Lainnya

Proyek DI Komering Lempuing Fase 3 yang berlokasi di antara Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Ogan Komering Ilir (OKI) ini menjadi bukti nyata dukungan Waskita terhadap berbagai program pembangunan nasional. Perusahaan terus aktif mengambil bagian dalam proyek strategis yang memiliki dampak sosial dan ekonomi luas.

Sebagai BUMN konstruksi dengan pengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya berkomitmen membangun infrastruktur yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Fokus utama perusahaan bukan hanya pada penyelesaian proyek, tetapi juga keberlanjutan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat.

Dhetik menyebutkan, selain proyek di Sumatera Selatan, Waskita juga tengah melaksanakan sejumlah proyek irigasi lain di berbagai daerah. “Sebagai tambahan, bulan lalu Waskita Karya berhasil memperoleh kontrak baru untuk rehabilitasi jaringan utama DI di Banten dengan nilai mencapai Rp415,44 miliar,” katanya.

Proyek-proyek tersebut mencakup beberapa lokasi strategis seperti DI Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, serta modernisasi DI Rentang, DI Salamdarma, dan DI Kamojing di Jawa Barat. Semua proyek ini merupakan bentuk nyata kontribusi perusahaan terhadap pembangunan nasional di sektor sumber daya air.

Transformasi Waskita Menuju Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan

Selain berperan dalam sektor transportasi dan energi, Waskita Karya kini semakin aktif memperluas portofolio di bidang Sumber Daya Air (SDA). Penguatan di sektor ini menjadi strategi penting perusahaan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan air irigasi yang terus meningkat.

Proyek-proyek seperti DI Komering Lempuing Fase 3 menjadi bukti nyata kemampuan Waskita dalam membangun infrastruktur yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Dengan pendekatan berkelanjutan, Waskita tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga kebermanfaatan sosial dan lingkungan.

Pembangunan jaringan irigasi besar turut mendukung Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam tujuan memastikan ketersediaan air bersih dan ketahanan pangan. Ke depan, Waskita menargetkan dapat memperluas partisipasinya dalam proyek-proyek serupa di berbagai wilayah Indonesia.

Pentingnya Infrastruktur Irigasi untuk Ketahanan Pangan Nasional

Ketersediaan air menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan produksi pangan nasional. Dengan meningkatnya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan penduduk, pemerintah terus menambah proyek irigasi di berbagai daerah, termasuk di Sumatera Selatan.

Melalui proyek DI Komering Lempuing Fase 3, sistem pengelolaan air pertanian akan semakin efisien dan merata. Hal ini memungkinkan daerah-daerah potensial di luar Pulau Jawa menjadi sentra produksi pangan baru.

Waskita Karya memainkan peran strategis dalam mendukung visi pemerintah menuju swasembada pangan yang berkelanjutan. Dengan pengalaman teknis dan kemampuan manajemen proyek yang kuat, perusahaan optimistis dapat menyelesaikan setiap tahap dengan hasil terbaik.

Proyek Daerah Irigasi Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I dengan nilai Rp318,54 miliar menjadi tonggak penting bagi upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui proyek ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali menunjukkan perannya sebagai pelaku utama pembangunan infrastruktur sumber daya air di Indonesia.

Dengan melibatkan masyarakat lokal, meningkatkan produktivitas pertanian, serta mendorong kesejahteraan petani, proyek ini bukan hanya soal konstruksi fisik, tetapi juga tentang membangun masa depan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan untuk Indonesia.

Terkini