7 Buah dan Sayuran Sehat yang Justru Bisa Bikin Ginjal Cepat Rusak

Rabu, 15 Oktober 2025 | 09:59:24 WIB
7 Buah dan Sayuran Sehat yang Justru Bisa Bikin Ginjal Cepat Rusak

JAKARTA - Ginjal adalah salah satu organ vital yang bekerja tanpa henti untuk menjaga tubuh tetap seimbang. Setiap harinya, organ ini menyaring darah guna membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh melalui urin. Selain itu, ginjal juga membantu menjaga kestabilan kadar garam, mineral, serta cairan dalam tubuh agar sistem metabolisme berjalan lancar.

Namun, ketika fungsi ginjal mulai menurun, tubuh tidak lagi mampu mengeluarkan limbah dengan optimal. Kondisi ini menyebabkan penumpukan zat berbahaya di dalam darah dan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal menjadi hal yang sangat penting, termasuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Meski banyak buah dan sayuran dikenal baik untuk tubuh, nyatanya ada beberapa di antaranya yang bisa memperberat kerja ginjal. Menghindari atau membatasi makanan tertentu dapat membantu meringankan beban organ ini agar tetap berfungsi dengan baik dan tidak rusak lebih parah.

Berikut tujuh buah dan sayuran yang perlu diwaspadai oleh penderita gangguan ginjal agar organ tersebut tidak bekerja terlalu keras.

1. Alpukat: Kaya Nutrisi tapi Berisiko untuk Ginjal

Alpukat memang dikenal sebagai buah padat nutrisi dengan kandungan lemak sehat, serat, dan antioksidan. Buah ini juga sering direkomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung dan kulit.

Namun bagi penderita penyakit ginjal, alpukat justru bisa menjadi ancaman. Hal ini karena kandungan kalium di dalamnya cukup tinggi dan dapat memperburuk kondisi ginjal yang tidak mampu menyaring kelebihan zat tersebut dari darah.

Kalium yang menumpuk dapat mengganggu fungsi otot dan menyebabkan detak jantung tidak teratur. Oleh sebab itu, meski menyehatkan, alpukat sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas bagi penderita gangguan ginjal.

2. Pisang: Manis dan Bergizi, tapi Tinggi Kalium

Pisang termasuk buah tropis yang sangat populer dan sering dianggap sebagai camilan sehat. Selain kaya serat, pisang juga rendah natrium dan mengandung berbagai vitamin penting untuk tubuh.

Sayangnya, kandungan kalium dalam pisang tergolong tinggi, sekitar 422 mg per buah ukuran sedang. Jumlah ini bisa berbahaya bagi penderita penyakit ginjal karena ginjal yang lemah tidak mampu mengeluarkan kelebihan kalium dengan efektif.

Sebagai alternatif yang lebih aman, nanas bisa menjadi pilihan. Buah ini memiliki kandungan kalium lebih rendah sehingga tidak terlalu membebani ginjal.

3. Jeruk: Sumber Vitamin C yang Perlu Diwaspadai

Jeruk sering diandalkan sebagai sumber utama vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh. Buah ini juga memiliki rasa segar dan bisa diolah menjadi berbagai minuman sehat.

Namun, jeruk termasuk dalam kelompok buah tinggi kalium. Satu buah jeruk besar mengandung sekitar 333 mg kalium, sementara segelas jus jeruk bisa mencapai 458 mg.

Bagi penderita gangguan ginjal, jumlah tersebut cukup tinggi dan dapat meningkatkan risiko hiperkalemia atau kelebihan kalium dalam darah. Maka, sebaiknya batasi konsumsi jeruk dan jusnya untuk menjaga kestabilan fungsi ginjal.

4. Kentang dan Ubi: Sayuran Mengenyangkan tapi Berat untuk Ginjal

Kentang dan ubi jalar merupakan sumber karbohidrat kompleks yang sering menjadi pengganti nasi. Keduanya juga kaya akan kalium dan vitamin penting yang dibutuhkan tubuh.

Namun bagi penderita ginjal, kandungan kalium dalam kentang dan ubi bisa menjadi masalah. Satu kentang ukuran sedang mengandung sekitar 610 mg kalium, sedangkan ubi jalar mengandung sekitar 542 mg.

Untuk mengurangi kadar kalium, kentang dan ubi bisa direndam atau direbus sebelum dikonsumsi. Cara ini dapat menurunkan kandungan kalium hingga 20%, terutama jika dilakukan dengan air dingin sebelum dimasak.

5. Tomat: Favorit dalam Masakan yang Perlu Dibatasi

Tomat sering dijadikan bahan utama dalam berbagai hidangan karena rasanya yang segar dan kandungan nutrisinya yang tinggi. Buah ini juga dikenal mengandung antioksidan likopen yang baik untuk jantung.

Namun, bagi penderita gangguan ginjal, tomat termasuk makanan yang perlu dibatasi karena kadar kaliumnya cukup tinggi. Mengonsumsinya dalam jumlah banyak dapat memperburuk keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Sebagai pengganti, paprika bisa menjadi pilihan lebih aman. Rasanya sama lezat untuk masakan dan memiliki kandungan kalium yang lebih rendah.

6. Kurma dan Kismis: Buah Kering yang Kaya Kalium

Buah kering seperti kurma dan kismis sering dianggap camilan sehat karena tinggi serat dan antioksidan. Namun, proses pengeringan membuat kandungan nutrisinya menjadi lebih terkonsentrasi, termasuk kaliumnya.

Empat buah kurma saja sudah mengandung sekitar 668 mg kalium, jumlah yang cukup tinggi untuk penderita gangguan ginjal. Konsumsi buah kering dalam jumlah besar bisa memperburuk kondisi ginjal karena tubuh tidak mampu membuang kelebihan kalium dengan cepat.

Untuk menjaga kesehatan ginjal, sebaiknya batasi asupan buah kering dan ganti dengan buah segar rendah kalium seperti apel atau anggur.

7. Bayam dan Sayuran Hijau: Padat Nutrisi tapi Bisa Memicu Batu Ginjal

Bayam dikenal sebagai sumber zat besi, kalsium, dan vitamin yang baik untuk tubuh. Namun, bagi penderita gangguan ginjal, bayam justru bisa menjadi beban tambahan.

Selain tinggi kalium, bayam juga mengandung oksalat yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Jika dikonsumsi berlebihan, zat ini bisa menumpuk di ginjal dan menyebabkan peradangan serta kerusakan jaringan.

Ketika bayam dimasak, volumenya memang menyusut, tetapi kandungan nutrisinya tetap sama. Akibatnya, jumlah kalium yang dikonsumsi per porsi justru meningkat. Karena itu, penting untuk membatasi porsi sayuran hijau matang agar tidak memperberat kerja ginjal.

Pentingnya Mengatur Pola Makan untuk Menjaga Kesehatan Ginjal

Menjaga kesehatan ginjal bukan hanya soal menghindari makanan tinggi kalium. Diperlukan pola makan seimbang yang rendah lemak jenuh, garam, dan gula tambahan.

Selain itu, rutin memeriksa tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol juga penting untuk mencegah gangguan ginjal sejak dini. Menjaga berat badan ideal serta aktif berolahraga juga membantu ginjal bekerja lebih efisien.

Istirahat yang cukup dan minum air sesuai kebutuhan turut mendukung kesehatan organ ini. Dengan kebiasaan hidup yang baik dan pemilihan makanan yang tepat, risiko kerusakan ginjal dapat diminimalkan secara signifikan.

Terkini