JAKARTA - Pasar emas perhiasan di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, kembali mengalami tekanan yang cukup signifikan. Kondisi ini terjadi di tengah fluktuasi harga logam mulia dunia yang berdampak langsung terhadap harga jual emas di dalam negeri.
Perubahan harga global membuat pelaku pasar harus menyesuaikan strategi dagang mereka. Emas perhiasan di berbagai kota besar pun mencatat pergerakan harga yang cenderung melemah, meski ada perbedaan tipis di tingkat toko.
Meskipun harga emas dunia sedang menurun, pasar perhiasan di Indonesia tidak serta-merta mengikuti secara penuh. Faktor-faktor lokal seperti ongkos produksi, desain, dan margin keuntungan toko tetap menjadi penentu utama dalam pembentukan harga.
Kondisi tersebut menjadikan pasar emas perhiasan Indonesia lebih kompleks dibandingkan harga emas batangan. Sebab, penentuan harga tidak hanya bergantung pada nilai logam mulia, tetapi juga nilai estetika dan biaya pengerjaan perhiasan itu sendiri.
Tekanan Pasar Global dan Pengaruhnya ke Domestik
Harga emas dunia pada 22 Oktober 2025 dilaporkan turun tajam hingga sekitar 5,5 persen. Penurunan ini disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat dan ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga global yang masih ketat.
Kondisi ini memberikan efek domino terhadap harga emas domestik, termasuk emas perhiasan. Tekanan harga global mendorong pelaku pasar di Indonesia untuk menyesuaikan harga agar tetap kompetitif di tengah permintaan yang cenderung melambat.
Menurut laporan berbagai sumber ekonomi, harga spot emas internasional sempat bergerak fluktuatif sepanjang hari perdagangan. Investor global juga tampak berhati-hati menanggapi kondisi makroekonomi yang belum stabil menjelang akhir Oktober.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memperparah tekanan harga emas lokal. Ketika rupiah melemah, harga impor logam mulia menjadi lebih mahal, meski harga dasarnya di pasar global sedang turun.
Kisaran Harga Emas Perhiasan di Indonesia pada 22 Oktober 2025
Walaupun data spesifik untuk setiap daerah tidak tersedia secara rinci, perkiraan harga emas perhiasan di pasar domestik masih bisa dipantau melalui beberapa indikator utama. Platform digital jual beli emas mencatat harga beli emas fisik per gram berada di kisaran Rp2.255.000.
Sementara itu, harga buy-back untuk emas batangan merek besar seperti Antam mencapai sekitar Rp2.855.000 per gram. Selisih ini menggambarkan adanya perbedaan antara harga jual toko dan harga beli kembali, yang wajar terjadi dalam transaksi logam mulia.
Emas perhiasan memiliki karakteristik berbeda karena ada tambahan biaya desain dan ongkos pembuatan. Oleh sebab itu, harga jual di toko bisa berada di atas harga dasar logam mulia yang berlaku di pasar.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali, harga perhiasan emas 24 karat (kadar tinggi) berada di kisaran Rp2,3 juta hingga Rp2,5 juta per gram. Angka ini masih tergolong stabil meskipun harga emas dunia mengalami penurunan cukup dalam.
Berikut perkiraan rata-rata harga emas perhiasan di Indonesia pada 22 Oktober 2025:
Jenis Emas | Kadar (Karat) | Kisaran Harga per Gram (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|
Emas Batangan | 24K | 2.255.000 – 2.300.000 | Harga dasar logam mulia |
Emas Antam (Buyback) | 24K | 2.855.000 | Harga beli kembali |
Perhiasan 24K | 24K | 2.300.000 – 2.500.000 | Kadar tinggi, desain minimal |
Perhiasan 22K | 22K | 2.000.000 – 2.250.000 | Kadar menengah |
Perhiasan 18K | 18K | 1.700.000 – 1.950.000 | Umum untuk perhiasan bermerek |
Tabel ini menggambarkan perbedaan harga berdasarkan kadar dan jenis produk. Semakin tinggi kadar emas, semakin tinggi pula harga per gramnya di pasaran.
Faktor Penentu Harga Emas Perhiasan di Dalam Negeri
Pergerakan harga emas perhiasan tidak hanya bergantung pada harga logam mulia dunia. Ada sejumlah faktor lokal yang memiliki peran besar dalam menentukan nilai jual perhiasan emas di toko.
Pertama, fluktuasi kurs rupiah menjadi faktor penting yang memengaruhi harga emas di dalam negeri. Ketika rupiah melemah, harga emas dalam rupiah otomatis naik, bahkan jika harga global sedang turun.
Kedua, kadar emas (karat) menjadi penentu utama nilai perhiasan. Emas 24 karat memiliki kadar murni tertinggi, sedangkan 22 karat dan 18 karat mengandung campuran logam lain yang membuat warnanya lebih keras dan cocok untuk perhiasan.
Ketiga, biaya produksi dan desain turut menambah nilai jual. Perhiasan dengan desain rumit, ukiran halus, atau merek ternama akan memiliki harga yang lebih tinggi karena ongkos pengerjaan dan nilai estetika yang lebih besar.
Selain itu, lokasi toko dan distribusi juga memengaruhi harga. Toko di wilayah terpencil biasanya mematok harga lebih tinggi karena biaya logistik dan pengiriman barang yang lebih mahal.
Terakhir, faktor permintaan lokal sering kali menentukan fluktuasi harian harga perhiasan. Pada periode menjelang perayaan besar atau musim pernikahan, harga dapat naik meskipun logam dasar sedang turun di pasar global.
Tips Membeli Emas Perhiasan Saat Harga Berfluktuasi
Bagi masyarakat yang ingin membeli emas perhiasan pada periode harga tidak stabil seperti sekarang, ada beberapa langkah bijak yang bisa diterapkan. Langkah pertama adalah memastikan kadar emas dan berat perhiasan sebelum melakukan transaksi.
Calon pembeli sebaiknya juga membandingkan harga di beberapa toko sebelum memutuskan membeli. Selisih harga bisa mencapai ratusan ribu rupiah per gram tergantung ongkos pembuatan dan margin keuntungan setiap toko.
Jika membeli untuk tujuan investasi, perhiasan dengan kadar tinggi seperti 22 karat atau 24 karat lebih disarankan. Namun, bagi yang lebih mementingkan estetika, perhiasan 18 karat dengan desain modern bisa menjadi pilihan yang tepat.
Jangan lupa untuk selalu meminta nota pembelian dan sertifikat keaslian emas dari toko tempat membeli. Dokumen ini penting untuk mempermudah proses jual kembali (buyback) di kemudian hari.
Selain itu, pastikan juga untuk memahami kebijakan toko mengenai buyback dan layanan garansi. Beberapa toko menawarkan nilai buyback tinggi bagi pelanggan tetap, sehingga lebih menguntungkan saat harga naik di masa depan.
Harga Emas Perhiasan Masih Dalam Tekanan, Investor Diminta Cermat
Kondisi pasar emas perhiasan pada Rabu, 22 Oktober 2025, memperlihatkan tekanan akibat penurunan harga logam mulia global. Meski demikian, harga di tingkat toko masih bervariasi karena dipengaruhi oleh faktor lokal seperti ongkos produksi dan kadar emas.
Kisaran harga emas perhiasan di Indonesia hari ini berada di atas Rp2,2 juta per gram untuk kadar tinggi. Situasi ini membuat pembeli perlu lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru mengambil keputusan pembelian.
Penurunan harga global bisa menjadi peluang bagi sebagian pembeli yang ingin berinvestasi jangka panjang. Namun, pemantauan terhadap kurs rupiah dan tren pasar tetap diperlukan agar keputusan pembelian lebih akurat.
Dalam jangka panjang, emas perhiasan tetap menjadi aset menarik karena nilai estetika dan daya jualnya yang stabil. Di tengah ketidakpastian ekonomi, logam mulia masih menjadi pilihan aman bagi banyak masyarakat Indonesia.