JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Jawa Timur kembali menjadi perhatian masyarakat menjelang akhir tahun. Perubahan harga yang terjadi dari hari ke hari menuntut konsumen untuk lebih cermat dalam mengatur kebutuhan rumah tangga.
Kondisi pasar menunjukkan adanya penurunan pada beberapa komoditas penting. Namun, sebagian bahan pokok lainnya justru mengalami kenaikan harga meski tidak terlalu signifikan.
Harga sembako di Jawa Timur hari ini terpantau mengalami fluktuasi. Bawang merah, cabai, daging ayam kampung, dan daging ayam ras tercatat mengalami penurunan.
Sementara itu, bawang putih justru menunjukkan kenaikan harga. Di sisi lain, beberapa bahan pokok lain masih berada pada kondisi relatif stabil tanpa perubahan berarti.
Memantau harga sembako secara rutin menjadi langkah penting bagi masyarakat. Informasi harga dapat membantu mengatur belanja agar pengeluaran tidak membengkak.
Situasi harga yang tidak menentu membuat perencanaan keuangan rumah tangga semakin krusial. Dengan mengetahui harga terkini, masyarakat dapat menyesuaikan prioritas belanja.
Sembako merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok. Kebutuhan ini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sembilan bahan pokok tersebut mencakup beras, gula pasir, minyak goreng, dan mentega. Selain itu, terdapat daging sapi, daging ayam, telur, susu, serta bawang dan garam.
Kebutuhan energi rumah tangga seperti gas elpiji juga termasuk dalam daftar sembako. Minyak tanah pun masih menjadi bagian dari kebutuhan pokok di beberapa wilayah.
Selain sembilan bahan tersebut, cabai juga memiliki peran penting dalam kebutuhan dapur. Harga cabai sering kali menjadi indikator fluktuasi pasar pangan.
Berikut ini adalah daftar harga sembako terbaru di Jawa Timur. Data dicatat pada Selasa, 16 Desember 2025, pukul 10.00 WIB.
Harga beras premium tercatat sebesar Rp 14.869 per kilogram. Sementara beras medium berada di angka Rp 12.877 per kilogram.
Gula kristal putih dijual dengan harga Rp 16.412 per kilogram. Harga ini masih relatif stabil dibandingkan hari sebelumnya.
Minyak goreng curah tercatat Rp 18.530 per kilogram. Untuk minyak goreng kemasan premium, harganya mencapai Rp 20.193 per liter.
Minyak goreng kemasan sederhana dijual seharga Rp 17.575 per liter. Sementara Minyakita berada di angka Rp 16.812 per liter.
Harga daging sapi paha belakang tercatat Rp 119.618 per kilogram. Angka ini belum menunjukkan perubahan signifikan.
Daging ayam ras hari ini dijual dengan harga Rp 37.198 per kilogram. Daging ayam kampung berada di kisaran Rp 67.767 per kilogram.
Telur ayam ras tercatat seharga Rp 29.391 per kilogram. Sementara telur ayam kampung dijual Rp 46.321 per kilogram.
Untuk produk susu, susu kental manis merek Bendera dibanderol Rp 12.460 per kemasan 370 gram. Susu kental manis merek Indomilk dijual Rp 12.382 per kemasan 370 gram.
Susu bubuk merek Bendera tercatat Rp 41.203 per kemasan 400 gram. Sementara susu bubuk merek Indomilk dijual Rp 40.416 per kemasan 400 gram.
Harga garam bata berada di angka Rp 1.802 per unit. Garam halus dijual dengan harga Rp 9.408 per kilogram.
Cabai merah keriting tercatat Rp 52.619 per kilogram. Cabai merah besar berada di harga Rp 47.402 per kilogram.
Cabai rawit merah hari ini dijual Rp 65.816 per kilogram. Harga cabai menjadi salah satu yang paling fluktuatif.
Bawang merah tercatat Rp 45.212 per kilogram. Bawang putih dijual dengan harga Rp 33.325 per kilogram.
Harga gas elpiji berada di kisaran Rp 19.800. Harga ini masih stabil dibandingkan periode sebelumnya.
Berdasarkan harga rata-rata hari ini, bawang merah mengalami penurunan sebesar Rp 1.564. Penurunan tersebut setara dengan 3,34 persen.
Bawang putih justru mengalami kenaikan harga sebesar Rp 2.746. Persentase kenaikannya mencapai 8,98 persen.
Cabai rawit merah turun Rp 2.520 atau sekitar 3,69 persen. Penurunan ini memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen.
Cabai merah besar mengalami penurunan Rp 557 atau 1,16 persen. Cabai merah keriting juga turun Rp 2.292 atau 4,17 persen.
Daging ayam kampung tercatat turun Rp 1.162 atau 1,69 persen. Daging ayam ras turun Rp 331 atau 0,88 persen.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga Sembako
Perubahan harga sembako tidak terjadi tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang memengaruhi naik turunnya harga di pasaran.
Permintaan dan penawaran menjadi faktor utama. Ketika permintaan meningkat sementara pasokan terbatas, harga cenderung naik.
Sebaliknya, harga dapat turun jika pasokan melimpah. Kondisi ini sering terjadi saat panen raya.
Cuaca juga memiliki peran besar dalam menentukan harga. Cuaca ekstrem dapat mengganggu produksi pertanian.
Bencana alam dan perubahan musim dapat mengurangi pasokan. Kekurangan pasokan ini mendorong kenaikan harga di pasar.
Kebijakan pemerintah turut memengaruhi harga sembako. Aturan terkait impor, subsidi, dan pajak berdampak langsung pada harga.
Pembatasan impor dapat menyebabkan pasokan berkurang. Sebaliknya, kebijakan subsidi dapat menekan harga di tingkat konsumen.
Biaya produksi juga menjadi faktor penting. Kenaikan harga pupuk dan bahan bakar berdampak pada biaya produksi.
Upah pekerja dan biaya transportasi turut memengaruhi harga akhir. Hal ini membuat harga sembako mudah berfluktuasi.
Nilai tukar mata uang juga berpengaruh, terutama pada barang impor. Pelemahan mata uang lokal membuat harga impor lebih mahal.
Inflasi yang tinggi cenderung mendorong kenaikan harga sembako. Biaya barang dan jasa yang meningkat berdampak luas.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat memperburuk situasi harga. Daya beli masyarakat pun ikut terpengaruh.
Masalah distribusi juga sering menjadi kendala. Kemacetan dan gangguan logistik dapat menghambat pasokan.
Pemogokan atau gangguan transportasi memperlambat pengiriman. Akibatnya, pasokan berkurang dan harga naik.
Berbagai faktor tersebut saling berkaitan. Inilah yang membuat harga sembako sering berubah-ubah.
Pengawasan pasar menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas. Kebijakan yang tepat dibutuhkan agar harga tetap terkendali.
Harga sembako juga bisa berbeda di setiap pasar. Perbedaan lokasi dan distribusi memengaruhi harga jual.
Harga yang tercantum merupakan harga rata-rata di Jawa Timur. Angka ini dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti kondisi pasar.
Dengan memahami pergerakan harga, masyarakat dapat lebih siap. Perencanaan belanja yang baik dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga.