Program Magang Nasional

Program Magang Nasional Mulai 20 Oktober, Peserta Terima Gaji Setara UMR

Program Magang Nasional Mulai 20 Oktober, Peserta Terima Gaji Setara UMR
Program Magang Nasional Mulai 20 Oktober, Peserta Terima Gaji Setara UMR

JAKARTA - Pemerintah memastikan peserta Program Magang Nasional akan mendapatkan uang saku yang nilainya setara dengan upah minimum di daerah tempat mereka bekerja. Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa kebijakan ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam memberikan kesempatan kerja yang adil bagi para lulusan baru.

“Uang sakunya berapa? Sesuai dengan upah minimum dari kabupaten dan kota yang nanti akan memperkerjakan di perusahaan itu,” ujar Teddy melalui akun resmi @sekretariat.kabinet.

Ia menjelaskan, besaran uang saku akan berbeda sesuai wilayah penempatan peserta magang. Untuk DKI Jakarta, misalnya, peserta akan menerima sekitar Rp5,4 juta hingga Rp5,5 juta per bulan, mengikuti standar upah minimum yang berlaku.

“Jadi contohnya berapa? Misalnya di Jakarta, ya berarti upah minimum di sini Rp5,4–5,5 juta. Tiap bulannya para sarjana yang bekerja, yang magang, ya dapat segitu,” jelasnya.

Program Magang Nasional Siap Dimulai

Teddy mengatakan, program Magang Nasional tahap pertama akan dimulai pada 20 Oktober 2025. Tahap awal ini akan menyasar sebanyak 20.000 peserta yang merupakan lulusan baru atau fresh graduate dari jenjang sarjana dan diploma.

Ia menambahkan, program ini tidak akan berhenti di tahap pertama saja. Pemerintah berencana memperluas jangkauan hingga mencapai ratusan ribu peserta di berbagai wilayah Indonesia secara bertahap.

“Program Magang Nasional ini akan terus dikembangkan agar semakin banyak anak muda Indonesia yang mendapatkan pengalaman kerja nyata,” ucapnya.

Menurut Teddy, program tersebut dirancang untuk membantu lulusan baru memperoleh pengalaman profesional sebelum benar-benar memasuki dunia kerja. Pemerintah menilai bahwa pengalaman magang yang berkualitas akan meningkatkan daya saing tenaga kerja muda Indonesia di pasar global.

Pemerintah Kawal Ketat Pelaksanaan Magang

Dalam pelaksanaannya, Teddy memastikan pemerintah akan mengawasi program ini dengan ketat. Tujuannya agar program berjalan efektif, tepat sasaran, dan memberi manfaat nyata bagi peserta.

“Kita cek betul bagaimana program ini dapat bermanfaat langsung,” kata Teddy.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di bawah pimpinan Menteri Yassierli yang telah mempersiapkan program ini dengan matang. Pemerintah pusat bersama kementerian terkait disebut sudah berkoordinasi untuk memastikan seluruh mekanisme berjalan sesuai rencana.

“Sudah dilaksanakan, gerak cepat oleh Menaker,” ujarnya.

Menurut Teddy, program ini bukan sekadar kegiatan magang biasa. Pemerintah berupaya menjadikannya wadah pembelajaran profesional yang mampu menjembatani lulusan baru dengan kebutuhan industri nyata.

Fokus pada Peningkatan Kualitas SDM

Kebijakan magang nasional ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) nasional. Melalui pengalaman langsung di lapangan, para peserta diharapkan memahami etos kerja, keterampilan teknis, dan budaya organisasi di dunia industri.

Teddy menegaskan bahwa pemerintah ingin mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja muda agar lebih siap menghadapi tantangan ekonomi modern. Dengan pengalaman magang yang layak dan penghargaan finansial setara UMR, para peserta akan lebih termotivasi untuk berprestasi.

“Pemerintah berkomitmen memastikan anak muda kita mendapatkan pengalaman kerja yang bermakna, bukan sekadar formalitas,” tegasnya.

Ia menambahkan, dengan dukungan perusahaan di berbagai sektor, program ini diharapkan menciptakan hubungan saling menguntungkan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Para lulusan baru mendapat pengalaman, sementara industri memperoleh calon tenaga kerja terlatih.

Harapan Besar bagi Generasi Muda

Program Magang Nasional juga diharapkan dapat menjadi solusi sementara atas tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan baru. Dengan adanya jaminan uang saku setara UMR, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman, tetapi juga penghasilan yang layak selama masa magang.

Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah tidak ingin ada eksploitasi dalam praktik magang. Setiap peserta akan diperlakukan setara dengan pekerja pada umumnya, terutama dalam hal penghargaan terhadap tenaga dan waktu kerja mereka.

Teddy menuturkan, ke depan pemerintah akan terus memantau perkembangan program ini agar memberikan dampak berkelanjutan. Ia juga berharap perusahaan swasta ikut mendukung dan membuka kesempatan magang bagi lebih banyak peserta.

“Ini bukan sekadar program kerja sementara, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan tenaga kerja Indonesia,” kata Teddy.

Kesempatan Nyata Menuju Dunia Profesional

Program Magang Nasional menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam menjembatani dunia pendidikan dengan dunia industri. Bagi banyak lulusan baru, kesempatan ini menjadi jalan awal untuk membangun karier dan menambah pengalaman kerja yang relevan.

Dengan sistem pengawasan yang ketat dan jaminan uang saku sesuai UMR, program ini diproyeksikan dapat menjadi model magang yang ideal di Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini akan menginspirasi perubahan positif dalam sistem pelatihan tenaga kerja nasional.

“Harapan kami, para peserta magang bisa mendapatkan ilmu, pengalaman, dan semangat baru untuk membangun bangsa,” tutur Teddy.

Ia menutup dengan optimisme bahwa kebijakan ini akan melahirkan generasi muda yang lebih siap bersaing, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Melalui dukungan dunia usaha dan semangat para peserta, pemerintah yakin program Magang Nasional akan menjadi fondasi kuat menuju masa depan tenaga kerja Indonesia yang unggul.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index