JAKARTA – Harga kebutuhan pokok di Pasar Palmeriam, Jakarta Timur, terpantau relatif stabil meski sejumlah komoditas mengalami sedikit kenaikan. Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemantauan lapangan yang dilakukan oleh jajaran Polsek Matraman pada Selasa, 7 Mei 2025.
Kegiatan pemantauan harga sembako ini dipimpin langsung oleh Aiptu Sudrajat N yang bertindak sebagai Perwira Pengendali bersama anggota Piket Fungsi Polsek Matraman. Lokasi pemantauan dilakukan di Pasar Palmeriam, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, yang menjadi salah satu pusat aktivitas perdagangan bahan pokok di wilayah Jakarta Timur.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan pokok menjelang pertengahan tahun 2025, serta mengantisipasi gejolak harga yang dapat memberatkan masyarakat. Kegiatan serupa disebut akan terus digelar secara rutin sebagai bagian dari langkah preventif kepolisian dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam sektor ekonomi rumah tangga.
“Kami melakukan pemantauan secara rutin untuk memastikan tidak ada kelangkaan atau lonjakan harga yang merugikan konsumen,” tegas Aiptu Sudrajat.
Detail Harga Sejumlah Komoditas
Berdasarkan hasil pengumpulan data harga dari para pedagang di Pasar Palmeriam, sebagian besar harga sembako masih berada pada kisaran wajar. Namun, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, terutama komoditas sayuran dan cabai.
Berikut adalah rangkuman harga komoditas yang diamati oleh tim pemantau:
Beras Medium: Rp 15.625 per kg
Beras Premium: Rp 18.125 per kg
Minyak Goreng Kemasan Botol: Rp 19.000 per liter
Minyak Goreng Curah: Rp 21.000 per kg
Daging Sapi Murni: Rp 150.000 per kg
Daging Sapi Beku: Rp 140.000 per kg
Ayam Broiler: Rp 30.000 per ekor
Cabai Merah Besar: Rp 70.000 per kg
Cabai Rawit Merah: Rp 100.000 per kg
Kenaikan tertinggi tercatat pada komoditas cabai rawit merah yang menembus angka Rp 100.000 per kg, naik signifikan dibanding pekan sebelumnya. Sementara cabai merah besar juga mengalami kenaikan, namun masih di bawah Rp 75.000 per kg.
Sedangkan harga ayam broiler dan daging sapi beku terpantau stabil dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tekanan inflasi musiman pada sejumlah bahan pangan, pasar masih mampu menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.
Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Libur Panjang
Aiptu Sudrajat juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengintensifkan pemantauan harga, khususnya menjelang momen libur panjang dan hari besar nasional yang kerap memicu lonjakan permintaan barang pokok.
“Kami terus berkoordinasi dengan pengelola pasar dan para pedagang untuk memastikan tidak ada praktik penimbunan atau permainan harga yang dapat merugikan masyarakat,” jelasnya.
Langkah tersebut diambil sebagai upaya pencegahan terhadap potensi gejolak harga di pasar tradisional yang bisa berdampak langsung pada pengeluaran masyarakat kelas menengah ke bawah.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja, tidak melakukan aksi borong, dan selalu memperhatikan fluktuasi harga barang kebutuhan pokok.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap fluktuasi harga yang mungkin terjadi, serta memastikan ketersediaan bahan pokok tetap mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tambah Aiptu Sudrajat.
Upaya Menjaga Stabilitas Pasar
Pemantauan harga sembako oleh pihak kepolisian menjadi bagian dari upaya terpadu lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan dan kestabilan ekonomi mikro. Di sisi lain, pengelola pasar juga diminta untuk lebih proaktif dalam memberikan informasi harga dan pasokan, agar masyarakat dapat mengakses bahan pokok dengan harga yang wajar dan transparan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari sejumlah pedagang yang merasa terbantu dengan kehadiran aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pasar.
“Kalau ada pemantauan rutin seperti ini, kami sebagai pedagang juga merasa lebih nyaman. Jadi kalau ada yang nakal, bisa langsung ditindak,” ujar Heri, salah satu pedagang beras di Pasar Palmeriam.
Dengan sinergi yang kuat antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan pelaku usaha di pasar tradisional, diharapkan kondisi stabil harga sembako bisa terus terjaga hingga akhir tahun 2025, meski tantangan dari sisi cuaca, distribusi, dan ekonomi global tetap perlu diwaspadai.