JAKARTA - Menguatnya nilai dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global memicu optimisme di kalangan investor, termasuk pelaku pasar aset digital. Seiring tren ini, tiga koin kripto buatan AS Ripple (XRP), Solana (SOL), dan Chainlink (LINK) kembali menarik perhatian para trader.
Kondisi ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dikabarkan akan memberikan keringanan tarif otomotif dengan menghapus sebagian bea masuk untuk komponen kendaraan impor yang digunakan dalam produksi mobil dalam negeri. Kebijakan tersebut diumumkan oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam sebuah pernyataan resmi.
"Langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dalam negeri," kata Scott Bessent.
Kebijakan ini dinilai memberi angin segar bagi pasar finansial AS, termasuk pasar kripto. Penguatan dolar AS yang sempat melemah akibat kekhawatiran terhadap tarif impor kini mulai menunjukkan pemulihan signifikan. Hal tersebut juga memberikan dorongan pada aset digital asal Amerika Serikat yang memiliki fundamental dan dukungan teknikal yang kuat.
Salah satu koin yang menonjol adalah Ripple (XRP). Aset digital ini dikenal luas berkat kasus hukum bersejarahnya dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), serta kepemimpinan CEO Brad Garlinghouse. Analis dari platform Coingape melaporkan bahwa harga XRP saat ini tengah membentuk pola falling wedge pada grafik harian. Pola ini kerap diidentifikasi sebagai sinyal pembalikan arah harga ke tren naik.
"Jika harga berhasil menembus garis tren atas pola ini, maka hal itu bisa memicu tren naik besar menuju harga tertinggi sepanjang masa di $3,40," tulis Coingape.
Koin berikutnya adalah Solana (SOL), yang mencatat lonjakan aktivitas jaringan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Menurut data dari DeFiLlama, kapitalisasi pasar stablecoin di jaringan Solana bahkan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
“Zooming out, #Solana $SOL appears to form a textbook-perfect cup and handle pattern,” tulis analis teknikal Ali Charts dalam unggahan di media sosial X.
Formasi ini dinilai berpotensi memicu reli besar jika harga mampu menembus garis tren atas dari pola “handle.”
Sementara itu, Chainlink (LINK) juga menunjukkan penguatan sentimen setelah pendirinya, Sergey Nazarov, bertemu dengan Penasehat Menteri Keuangan AS untuk Aset Digital, Tyler Williams. Pertemuan tersebut membahas adopsi teknologi blockchain oleh pemerintah AS.
Pendiri MN Capital, Michael Van de Poppe, menyatakan bahwa formasi harga saat ini mengindikasikan potensi kenaikan besar bagi LINK.
“Formasi seperti ini dalam sejarahnya sering menjadi awal dari kenaikan harga,” ujar Poppe, seraya memperkirakan potensi lonjakan hingga 419 persen jika pola teknikal terkonfirmasi.
Dengan pemerintahan Trump yang dinilai lebih bersahabat terhadap aset digital, serta kebijakan fiskal yang berpihak pada sektor industri dan inovasi teknologi, tiga koin kripto asal Amerika tersebut diprediksi akan menjadi pilihan strategis para investor di tengah penguatan dolar.