BYD

Penjualan Mobil BYD Lampaui Toyota di Bangkok Motor Show 2025, Dolphin Jadi Andalan

Penjualan Mobil BYD Lampaui Toyota di Bangkok Motor Show 2025, Dolphin Jadi Andalan
Penjualan Mobil BYD Lampaui Toyota di Bangkok Motor Show 2025, Dolphin Jadi Andalan

JAKARTA - Produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD, kembali mencetak sejarah dengan mengungguli raksasa otomotif Jepang, Toyota, dalam jumlah pesanan kendaraan pada ajang Bangkok International Motor Show 2025. Keberhasilan ini menegaskan posisi BYD sebagai salah satu pemain dominan dalam industri otomotif Asia Tenggara, sekaligus menandai pergeseran preferensi konsumen terhadap mobil listrik ramah lingkungan.

Pameran otomotif bergengsi yang digelar di ibu kota Thailand ini mencatatkan rekor baru dalam hal penjualan dan antusiasme pengunjung. Dari total 77.379 unit kendaraan yang dipesan sepanjang pameran, BYD berhasil mencatatkan angka pesanan tertinggi, mengungguli Toyota yang selama ini dikenal sebagai penguasa pasar regional.

Model paling laris dari BYD adalah Dolphin, hatchback listrik yang mengusung desain modern, fitur futuristik, dan harga terjangkau. BYD Dolphin mencatat 4.014 unit pesanan hanya selama ajang Bangkok Motor Show 2025 berlangsung.

"BYD Dolphin menunjukkan bahwa kendaraan listrik tidak hanya menarik dari sisi teknologi, tapi juga semakin terjangkau untuk masyarakat luas," kata seorang perwakilan BYD dalam siaran pers resminya. “Respon pasar sangat luar biasa, dan ini mencerminkan perubahan besar dalam tren otomotif saat ini.”

Dibanderol dengan harga normal antara Rp280 juta hingga Rp349 juta, BYD memberikan promo khusus selama pameran dengan harga mulai dari Rp246 juta hingga Rp295 juta. Harga yang kompetitif tersebut menjadi daya tarik utama, terutama bagi konsumen muda dan keluarga kecil yang mencari kendaraan efisien, stylish, dan hemat biaya operasional.

Dominasi Merek Tiongkok di Asia Tenggara

BYD bukan satu-satunya merek asal Tiongkok yang mendominasi ajang Bangkok Motor Show 2025. Dari 15 merek terlaris, tujuh di antaranya berasal dari Tiongkok, menunjukkan perubahan signifikan dalam peta kekuatan otomotif di kawasan Asia Tenggara.

GAC Aion menempati posisi kedua dengan 7.018 unit pesanan, diikuti Deepal Changan di posisi keempat dengan 6.589 pesanan, serta GWM (Great Wall Motors) di posisi ketujuh dengan 4.959 unit. Merek-merek ini semakin mendapat tempat di hati konsumen Asia, seiring meningkatnya kepercayaan terhadap kualitas dan performa kendaraan listrik buatan Tiongkok.

“Pasar global, khususnya Asia, mulai terbuka dengan pesat terhadap merek-merek kendaraan asal Tiongkok,” ujar salah satu analis otomotif Thailand yang dikutip media lokal. “Dulu mereka dianggap sekadar alternatif, kini menjadi pilihan utama.”

Peningkatan Drastis Pesanan Mobil

Total pesanan kendaraan selama Bangkok Motor Show 2025 mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2024 tercatat sekitar 54.600 unit pesanan, tahun ini lonjakan mencapai lebih dari 41 persen, menembus angka 77.000 unit lebih. Angka ini menjadi indikator kuat bahwa pasar otomotif di kawasan sedang mengalami transformasi besar menuju kendaraan listrik dan teknologi otomasi.

Tren peralihan ke mobil listrik juga didorong oleh dukungan pemerintah Thailand dalam memberikan insentif kendaraan listrik, serta meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan konsumen urban. Pameran ini sekaligus menjadi panggung yang ideal bagi produsen seperti BYD untuk memamerkan inovasi dan efisiensi yang ditawarkan produknya.

Implikasi Regional dan Global

Keberhasilan BYD menyalip Toyota dalam ajang sebesar Bangkok Motor Show 2025 bisa menjadi sinyal bagi para produsen otomotif global untuk lebih agresif dalam pengembangan kendaraan listrik. Tidak hanya dari sisi teknologi, harga yang bersaing dan efisiensi operasional juga menjadi kunci penting dalam memenangkan hati konsumen masa kini.

Dengan capaian ini, BYD semakin mempertegas posisinya sebagai pemimpin baru dalam revolusi kendaraan listrik di Asia. Hal ini juga membuka peluang ekspansi yang lebih luas ke pasar-pasar lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang kini juga mulai menggenjot ekosistem kendaraan listrik nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index