JAKARTA – Perayaan Syawalan 1446 Hijriah membawa berkah tersendiri bagi destinasi wisata religi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Makam Syekh Mudzakkir yang terletak unik di tengah laut Desa Bedono, Kecamatan Sayung. Meski masih dalam tahap renovasi, makam ini tetap ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah pada Senin, 7 April 2025.
Makam Syekh Mudzakkir bukan hanya sekadar tempat pemakaman, melainkan menjadi simbol penyebaran agama Islam di wilayah pesisir utara Jawa. Letaknya yang menjorok ke tengah laut dan hanya bisa diakses melalui jembatan kayu panjang menjadikan lokasi ini unik dan sakral bagi masyarakat. Setiap tahun, terutama pada momen Syawalan tradisi masyarakat Jawa untuk bersilaturahmi setelah Idulfitri makam ini menjadi destinasi favorit bagi para peziarah dan wisatawan religi.
Renovasi Tidak Menyurutkan Niat Peziarah
Proses renovasi makam dan fasilitas pendukungnya diketahui menelan anggaran hingga Rp300 juta. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk datang berziarah. Aktivitas ziarah tetap berlangsung dengan khidmat meskipun beberapa bagian area makam sedang dalam pembenahan.
Musyadad, salah satu pengurus makam, menjelaskan bahwa renovasi ini dilakukan demi kenyamanan dan keamanan para peziarah yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya, terutama pada hari-hari besar keagamaan.
“Renovasi ini memang butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit, tetapi kami tetap buka untuk ziarah. Justru saat Syawalan seperti ini, pengunjung makin banyak. Mereka datang bukan hanya dari Demak, tapi juga dari luar daerah seperti Semarang, Kudus, hingga Jepara,” ujar Musyadad saat ditemui di lokasi.
Salah satu pengunjung, Azmi, yang datang bersama keluarganya dari Desa Kuripan, Karangawen, mengungkapkan tidak merasa terganggu dengan adanya proses renovasi.
“Kami memang rutin ziarah ke sini setiap tahun. Meski sedang direnovasi, suasana religiusnya tetap terasa. Anak-anak juga jadi tahu sejarah Islam di Jawa sejak dini,” kata Azmi.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah
Menanggapi antusiasme masyarakat terhadap destinasi wisata religi ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Demak memberikan dukungan penuh terhadap proses renovasi Makam Syekh Mudzakkir. Kepala Dinas Pariwisata, Endah Cahya Rini, bersama timnya turut hadir di lokasi dalam rangka monitoring dan silaturahmi dengan para pengurus makam.
Endah menyampaikan bahwa makam tersebut memiliki nilai sejarah tinggi dan layak dikembangkan sebagai bagian dari ekowisata religi di Demak.
“Makam Syekh Mudzakkir bukan hanya tempat berziarah, tetapi juga situs sejarah yang mencerminkan penyebaran Islam di pesisir utara. Pemerintah sangat mendukung proses renovasi ini sebagai bentuk pelestarian budaya dan peningkatan sektor wisata religi di Demak,” jelas Endah.
Ia juga menambahkan bahwa potensi wisata religi di Demak masih sangat besar untuk dikembangkan. Salah satu strateginya adalah dengan memperbaiki infrastruktur, memperkuat promosi digital, dan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata.
Daya Tarik Unik: Makam di Tengah Laut
Letak makam yang berada di atas laut menjadikan tempat ini begitu ikonik. Peziarah harus menempuh perjalanan menyusuri jembatan kayu sepanjang kurang lebih 700 meter, melintasi area mangrove dan perairan pantai. Pemandangan laut yang tenang dan angin sepoi-sepoi memberikan suasana khidmat sekaligus menenangkan.
Selain sebagai tempat ziarah, kawasan ini juga mulai dilirik sebagai destinasi wisata edukatif dan ekowisata. Banyak pengunjung yang datang tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga menikmati keindahan alam serta belajar tentang sejarah penyebaran agama Islam yang dibawa oleh para ulama terdahulu.
Perluasan Wisata Religi di Demak
Dengan terus meningkatnya minat wisata religi di Demak, pemerintah setempat berencana memperluas pengembangan destinasi wisata serupa. Selain Makam Syekh Mudzakkir, terdapat pula makam-makam wali dan tokoh agama lain di Demak yang berpotensi menjadi destinasi unggulan.
Upaya revitalisasi ini sejalan dengan strategi Pemerintah Kabupaten Demak dalam menjadikan wilayahnya sebagai pusat wisata religi di Jawa Tengah. Diharapkan dengan pengelolaan yang baik, wisata religi ini bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan pelestarian budaya Islam.