JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus mengupayakan pemerataan listrik hingga ke pulau-pulau terpencil. Salah satu langkah yang diambil adalah penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Solar Home System bagi pulau-pulau berpenghuni dengan jumlah penduduk yang sedikit.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri, Muhammad Darwin, mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih ada 38 pulau berpenghuni di Kepri yang belum mendapatkan akses listrik.
“Kita masih ada PR 38 pulau lagi, berpenghuni, yang belum teraliri listrik,” ujar Muhammad Darwin.
Tantangan Listrik di Pulau Berpenghuni Sedikit
Menurut Darwin, jumlah penduduk di pulau-pulau tersebut relatif kecil. Rata-rata hanya dihuni kurang dari 50 Kepala Keluarga (KK), bahkan beberapa hanya memiliki 10 hingga 15 KK. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan listrik yang efisien dan berkelanjutan.
Penggunaan genset di pulau-pulau kecil dinilai kurang efektif karena biaya operasional yang tinggi dan konsumsi bahan bakar yang besar. Oleh karena itu, Pemprov Kepri memilih solusi yang lebih berkelanjutan, yaitu penggunaan PLTS Solar Home System, dengan sistem satu rumah, satu pembangkit listrik tenaga surya.
“Untuk pulau-pulau dengan jumlah penduduk sedikit, jika diberikan genset justru akan membebani operasional karena konsumsi bahan bakar yang tinggi. Oleh karena itu, kita intervensi dengan menyediakan PLTS Solar Home System,” jelas Darwin.
Solusi PLTS untuk Pemerataan Listrik di Kepri
Pemerintah Provinsi Kepri menargetkan pemerataan listrik di seluruh wilayah, termasuk pulau-pulau terpencil, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung aktivitas ekonomi. Dengan program PLTS Solar Home System, setiap rumah akan mendapatkan sumber listrik mandiri yang ramah lingkungan dan hemat biaya.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan. Selain itu, penggunaan tenaga surya juga dinilai lebih efisien dalam jangka panjang dibandingkan penggunaan genset berbahan bakar minyak.
Pemerintah Kepri terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan program ini berjalan lancar dan dapat segera dinikmati oleh masyarakat di pulau-pulau terpencil. Dengan adanya intervensi ini, diharapkan seluruh masyarakat Kepri dapat menikmati listrik yang lebih andal dan berkelanjutan.