Freeport Indonesia

Presiden Prabowo Resmikan Smelter Emas PT Freeport Indonesia di Gresik, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja

Presiden Prabowo Resmikan Smelter Emas PT Freeport Indonesia di Gresik, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja
Presiden Prabowo Resmikan Smelter Emas PT Freeport Indonesia di Gresik, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meresmikan smelter emas milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, pada Senin, 17 Maret 2025. Peresmian ini menandai pencapaian besar dalam industri pertambangan Indonesia dan diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional serta menciptakan ribuan lapangan kerja.

2.000 Tenaga Kerja Diserap, Fokus pada Pekerja Lokal

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menjelaskan bahwa smelter yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik akan menyerap 2.000 tenaga kerja, terdiri dari 1.200 karyawan kontraktor dan 800 karyawan langsung PTFI.

"Saat beroperasi penuh, smelter ini akan mempekerjakan sekitar 2.000 orang, dengan 1.200 karyawan kontraktor dan 800 karyawan langsung PT Freeport Indonesia. Selain itu, dalam proses pembangunan smelter, total ada sekitar 40.000 tenaga kerja yang terlibat," ujar Tony Wenas dalam keterangan resminya.

Smelter ini menjadi bagian dari upaya hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri.

Harapan untuk Orang Asli Papua (OAP)

Di sisi lain, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Papua, Maikel Primus Peuki, menyoroti pentingnya keterlibatan Orang Asli Papua (OAP) dalam pembangunan industri tambang, mengingat Papua adalah daerah asal tambang PT Freeport Indonesia.

"Mereka adalah pemilik sah atas tanah tersebut, sehingga keberadaannya harus semakin diperhatikan dalam setiap proses pembangunan, terutama yang berkaitan dengan sumber daya alam," ungkap Maikel Primus Peuki.

Ia berharap bahwa kehadiran smelter ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi ekonomi nasional tetapi juga bagi masyarakat Papua yang selama ini menjadi bagian dari operasional Freeport di Indonesia.

Komitmen Freeport dalam Pemberdayaan Masyarakat Papua

Sementara itu, Direktur PTFI, Claus Wamafma, menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya suku Amungme dan Kamoro beserta suku-suku kekerabatannya.

Bentuk perhatian tersebut diwujudkan melalui berbagai program peningkatan sumber daya manusia (SDM), seperti perekrutan tenaga kerja dari Papua serta pengiriman putra-putri daerah ke berbagai kota dengan fasilitas pendidikan yang lebih maju.

"Kami terus meningkatkan perhatian terhadap masyarakat Papua, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi. Salah satu buktinya adalah dukungan kami melalui Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)," jelas Claus Wamafma.

YPMAK merupakan pengelola dan penyalur dana kemitraan PT Freeport Indonesia yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi masyarakat Papua.

Salah satu dampak nyata dari program beasiswa YPMAK adalah keberhasilan 10 alumni program ini yang kini menjabat sebagai kepala daerah di Papua, termasuk Meki Frits Nawipa (Gubernur Papua Tengah), Apolo Safanpo (Gubernur Papua Selatan), dan Hermus Indou (Bupati Manokwari).

Pemerintah Didorong untuk Terus Mendorong Keadilan Sosial dan Lingkungan

Peresmian smelter ini diharapkan tidak hanya berkontribusi pada ekonomi nasional tetapi juga memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, terutama dalam aspek keadilan sosial, kesejahteraan lingkungan, dan kesehatan masyarakat.

Ke depan, pemerintah diharapkan terus mengawal implementasi kebijakan terkait industri tambang, agar pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti PT Freeport Indonesia dapat membawa dampak yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index