PTPP

Rencana Lima Tahun PT PP: Fokus pada Bisnis Inti dan Inovasi Teknologi

Rencana Lima Tahun PT PP: Fokus pada Bisnis Inti dan Inovasi Teknologi
Rencana Lima Tahun PT PP: Fokus pada Bisnis Inti dan Inovasi Teknologi

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP), salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, mengungkapkan strategi ambisiusnya untuk lima tahun ke depan. Dalam wawancara eksklusif dengan Investor Daily, Novel Arsyad, Direktur Utama PTPP, memaparkan langkah-langkah yang akan diambil oleh grup untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan.

Refocusing pada Bisnis Konstruksi

Selama beberapa tahun terakhir, PTPP telah mengalami berbagai tantangan dalam investasi yang sering kali tidak mudah. Namun, kini perusahaan mengambil langkah tegas untuk kembali fokus pada bisnis konstruksi sebagai inti bisnis. Fokus ini mencakup konstruksi gedung, infrastruktur jalan dan jembatan, serta Engineering Procurement & Construction (EPC).

"Dengan segala macam yang sudah kami lalui mulai dari investasi yang ternyata tidak mudah, kami sekarang melakukan perbaikan, melakukan divestasi. Bersamaan dengan itu, kami mengarah kepada bisnis inti," ucap Novel.

Dengan refocusing ini, PTPP berharap dapat lebih kompetitif di pasar dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam menyelesaikan proyek.

Peran Teknologi dalam Kompetisi Global

Novel menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam memastikan PTPP tetap kompetitif dan menghasilkan profitabilitas serta kondisi keuangan yang lebih sehat. "Kalau saya bicara lima tahun ke depan, bagaimana PTPP memperbaiki teknologi untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing untuk menghasilkan profitabilitas dan keuangan yang lebih sehat," ujar Novel.

Teknologi memainkan peran kunci dalam semua aspek pekerjaan konstruksi. Dengan menerapkan teknologi terbaru, PTPP dapat mengoptimalkan deteksi dan pemetaan dalam proyek, memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.

PP Presisi dan Infrastruktur Tambang

Sementara itu, PP Presisi Tbk (PPRE), anak perusahaan PTPP, bersama dengan PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA), mendapatkan arahan untuk fokus pada infrastruktur tambang. Novel menyebutkan, PTPP ingin memanfaatkan potensi signifikan dari pasar tambang, tetapi akan tetap di area infrastrukturalnya, bukan pada operasional tambangnya.

"Jadi, kami tidak masuk ke bisnis tambangnya karena memang bukan inti kami. Tapi, kami masuk ke infrastruktur tambangnya," tegas Novel. Ini memberi kesempatan bagi PP Presisi dan LMA untuk menggarap proyek yang berbeda dari induknya, seperti konstruksi hauling road, yang sekarang ini teknologinya sudah banyak berkembang.

Potensi Besar di Pasar Tambang

Novel juga mencatat bahwa sektor tambang di Indonesia, seperti di Morowali dan Weda Bay, menawarkan potensi besar untuk dua dekade ke depan. Dengan nilai kontrak yang cukup besar di bidang infrastruktur pertambangan, PTPP melihat area ini sebagai target strategis untuk ekspansi.

"Di tempat-tempat inilah yang menjadi sasaran kenapa kami masuk area infrastruktur (tambang). Dan itu dikelola dengan bagus dan punya hasil usaha yang bagus," tambah Novel.

Improvisasi Teknologi sebagai Keniscayaan

PTPP menegaskan bahwa improvisasi teknologi adalah keharusan untuk sukses di masa depan. Teknologi akan memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan mitra dalam mengerjakan infrastruktur tambang secara lebih efektif dan efisien.

"Semua serba teknologi. Nge-plot-nya dengan teknologi sehingga dengan teknologi mampu mendeteksi mana saprolite dan ore. Deteksi itu memanfaatkan teknologi sehingga pekerjaan kami akan lebih efektif dan efisien," imbuhnya.

Dengan strategi ini, PTPP dan anak perusahaan siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, menempatkan mereka di jalur pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan. Keputusan untuk mengintegrasikan teknologi lebih dalam ke proses operasi menegaskan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan efisiensi untuk mengoptimalkan hasil dan daya saing di pasar global.  

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index