Saham

Aliran Dana Asing Keluar Rp231 Miliar: Ini Lima Saham yang Paling Banyak Dijual

Aliran Dana Asing Keluar Rp231 Miliar: Ini Lima Saham yang Paling Banyak Dijual
Aliran Dana Asing Keluar Rp231 Miliar: Ini Lima Saham yang Paling Banyak Dijual

JAKARTA - Pasar saham Indonesia dihantui oleh keluarnya aliran dana asing atau yang dikenal dengan istilah net foreign sell. Dana asing yang tercatat keluar dari pasar saham Indonesia mencapai Rp231 miliar dalam periode tersebut, sementara secara year-to-date (ytd), total dana asing yang hengkang mencapai Rp9,49 triliun.

Berdasarkan data dari Stockbit, terdapat lima saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing dalam perdagangan kemarin. Saham-saham tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan mencapai Rp213,98 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang dilepas sebesar Rp164,17 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan nilai jual sebesar Rp135,94 miliar. Selain itu, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) masing-masing mengalami penjualan sebesar Rp32,83 miliar dan Rp32,11 miliar.

Di tengah tekanan keluarnya dana asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap menunjukkan ketahanan yang mengesankan. Pada penutupan perdagangan 12 Februari 2025, IHSG berhasil menguat sebesar 1,74 persen dan mencapai level 6.645,77 setelah sebelumnya dibuka pada angka 6.531,99. "Ini adalah bukti dari resiliensi pasar saham kita di tengah gejolak eksternal," kata seorang analis pasar saham terkemuka.

Mengacu pada statistik RTI Business, jumlah saham yang mengalami koreksi tercatat sebanyak 212 saham, sementara 367 saham berhasil menguat dan 217 saham stagnan tanpa perubahan harga. Hal ini menyiratkan bahwa meskipun ada tekanan dari aliran dana keluar, beberapa sektor dan saham masih memiliki daya tarik bagi para investor lokal.

Volume perdagangan pada hari tersebut mencerminkan antusiasme pasar dengan total mencapai 16,69 miliar saham dan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 1,09 juta kali. Nilai keseluruhan transaksi mencapai Rp10,93 triliun, menunjukkan likuiditas yang tetap terjaga di tengah situasi yang menantang.

Menariknya, seluruh indeks utama di Bursa Efek Indonesia juga bergerak positif. IDX30 naik sebesar 1,70 persen menjadi 401,30, indeks LQ45 meningkat 1,87 persen menjadi 776,31, indeks Sri-Kehati melonjak 2,22 persen menjadi 351,75, dan JII mengalami peningkatan signifikan sebesar 3,28 persen menjadi 442,92. "Dengan melihat pergerakan ini, dapat dikatakan bahwa sentimen pasar domestik masih cukup solid," ujar seorang analis lainnya.

Menurut seorang ahli ekonomi, meskipun ada kekhawatiran terkait banjirnya arus keluar dana asing, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan potensi pertumbuhan di berbagai sektor masih menjadi magnet bagi investor. “Selain itu, reformasi kebijakan yang pro-investasi juga dapat menjadi pendorong bagi arus masuk kembali di masa depan.”

Dalam beberapa bulan terakhir, sentimen positif terhadap rupiah dan stabilitas makroekonomi turut memberikan harapan positif bagi investor. Meskipun saat ini ada tekanan dari luar, potensi perbaikan dari sisi inflow dana asing tetap terbuka, terutama melalui investasi di surat berharga negara (SBN) yang mengalami peningkatan minat.

Langkah-langkah kebijakan yang diterapkan oleh otoritas moneter untuk menjaga stabilitas pasar keuangan, termasuk intervensi di pasar valuta asing serta penyesuaian suku bunga acuan, diyakini mampu menambah optimisme bagi pemulihan pasar modal Indonesia. Dalam situasi ini, para pelaku pasar diharapkan dapat lebih bijak dalam menyikapi dinamika dan terus mencermati perkembangan ekonomi serta geopolitik global yang dapat mempengaruhi arus modal masuk dan keluar.

Meskipun pasar saham Indonesia menghadapi tantangan dengan keluarnya aliran dana asing, ketahanan IHSG dan indeks lainnya menunjukkan bahwa ada optimisme di kalangan investor, baik lokal maupun internasional. Dengan pandangan ekonomi yang positif dan kebijakan proaktif dari pemerintah dan otoritas moneter, pasar saham Indonesia tetap menjadi kawasan investasi yang menarik di kawasan ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index