Kredit Bank

Kredit Bank Mandiri Tumbuh Positif dengan Likuiditas Stabil

Kredit Bank Mandiri Tumbuh Positif dengan Likuiditas Stabil
Kredit Bank Mandiri Tumbuh Positif dengan Likuiditas Stabil

JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus menunjukkan tren positif dalam penyaluran kredit hingga Mei 2025. Pertumbuhan ini tidak hanya terlihat pada satu segmen, melainkan merata pada berbagai lini, mulai dari kredit wholesale atau korporasi, kredit pemilikan rumah (KPR), hingga kredit ritel, sambil tetap mempertahankan kualitas kredit yang sehat dan terkontrol.

"Bank Mandiri terus menunjukkan kinerja intermediasi yang positif," ujar Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, saat menyampaikan Mandiri Economic Outlook Q3 2025 di Jakarta. Pernyataan ini menunjukkan fokus bank pada pengelolaan portofolio kredit secara prudent, di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.

Segmen kredit wholesale Bank Mandiri mengalami pertumbuhan 15,8 persen secara year-on-year (yoy) hingga Mei 2025. Angka ini jauh melampaui rata-rata industri perbankan yang hanya tumbuh 8,43 persen pada periode yang sama. Sementara itu, kredit perumahan atau KPR mencatat kenaikan 14,2 persen (yoy), menandakan permintaan masyarakat untuk kepemilikan rumah masih kuat. Di sisi lain, segmen ritel juga menunjukkan pertumbuhan 8,95 persen (yoy), sejalan dengan tren konsumsi domestik yang terus meningkat.

Pertumbuhan yang merata ini mencerminkan strategi Bank Mandiri yang mampu menyeimbangkan antara ekspansi kredit dan pengelolaan risiko. Dengan mempertahankan pertumbuhan di atas rata-rata industri, Bank Mandiri berhasil memanfaatkan peluang di pasar sekaligus mengelola risiko kredit dengan baik.

Kualitas Kredit Tetap Terkendali

Salah satu faktor yang membuat pertumbuhan kredit Bank Mandiri berkelanjutan adalah kualitas kredit yang tetap terjaga. Rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) bank only tercatat 1,06 persen pada Mei 2025, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri. Kondisi ini menunjukkan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit produktif sekaligus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap keputusan pembiayaan.

Ari Rizaldi menegaskan, "Bank Mandiri akan terus menjaga pertumbuhan yang sehat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian agar tetap tangguh dalam menghadapi berbagai siklus ekonomi dan dinamika pasar." Pernyataan ini sekaligus mengindikasikan bahwa Bank Mandiri menekankan strategi manajemen risiko sebagai fondasi utama dalam menyalurkan kredit ke masyarakat dan korporasi.

Dalam konteks industri, fungsi intermediasi perbankan secara keseluruhan menunjukkan moderasi. Pertumbuhan kredit industri perbankan tercatat 7,03 persen (yoy) pada Juli 2025. Dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh stabil 7,00 persen (yoy), yang turut mendorong rasio loan to deposit (LDR) berada pada level 86,5 persen. Rasio ini mencerminkan likuiditas perbankan yang sehat, sekaligus memberikan ruang bagi bank untuk menyalurkan kredit lebih lanjut tanpa mengganggu stabilitas keuangan.

"Ke depan, kami masih melihat peluang untuk terus membaiknya kondisi likuiditas ini, yang mana didukung juga oleh kebijakan yang ekspansif, baik dari sisi moneter maupun fiskal," tambah Ari. Dengan demikian, pertumbuhan kredit Bank Mandiri diperkirakan dapat terus berlanjut, didukung oleh stabilitas likuiditas dan kondisi ekonomi yang relatif kondusif.

Strategi Bank Mandiri Hadapi Dinamika Pasar

Bank Mandiri tidak hanya menekankan pertumbuhan kuantitatif, tetapi juga fokus pada kualitas dan keberlanjutan kredit. Dengan rasio NPL yang rendah dan likuiditas stabil, bank mampu menjaga posisi yang kuat menghadapi fluktuasi ekonomi dan siklus pasar yang tidak menentu.

Selain itu, diversifikasi portofolio kredit juga menjadi strategi penting. Pertumbuhan di segmen wholesale memungkinkan bank menangkap peluang korporasi besar, sementara ekspansi KPR dan kredit ritel mendukung penguatan basis nasabah individu. Pendekatan ini membuat Bank Mandiri tetap tangguh sekaligus mampu meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.

Fokus bank pada prinsip kehati-hatian juga menambah kepercayaan investor dan nasabah. Dengan pengelolaan risiko yang baik, Bank Mandiri dapat menyalurkan kredit produktif tanpa meningkatkan risiko gagal bayar, sekaligus menjaga kesehatan neraca keuangan.

Secara keseluruhan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri hingga Mei 2025 menunjukkan kinerja intermediasi yang positif, likuiditas yang terjaga, dan kualitas kredit yang solid. Kondisi ini menegaskan posisi Bank Mandiri sebagai salah satu institusi keuangan terkemuka di Indonesia, yang mampu memanfaatkan peluang pertumbuhan ekonomi sekaligus menghadapi dinamika pasar secara hati-hati.

Dengan tren pertumbuhan kredit yang konsisten, diversifikasi portofolio, dan rasio NPL rendah, Bank Mandiri siap menghadapi tantangan ekonomi mendatang sekaligus mendorong perkembangan sektor keuangan nasional. Hal ini menjadikan kredit Bank Mandiri sebagai salah satu pilihan utama bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memperoleh pembiayaan yang produktif, aman, dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index