Wijaya Karya

Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp4,78 Triliun Berbasis ESG

Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp4,78 Triliun Berbasis ESG
Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp4,78 Triliun Berbasis ESG

JAKARTA - Keberlanjutan kini menjadi kata kunci dalam setiap langkah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Hingga Juli 2025, perusahaan konstruksi nasional ini berhasil mencatatkan kontrak baru senilai Rp4,78 triliun. Pencapaian tersebut tidak hanya menggambarkan kinerja yang solid, tetapi juga menegaskan arah bisnis yang menempatkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) sebagai landasan utama.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menyatakan bahwa kontrak baru yang diraih hingga pertengahan tahun merupakan bukti konsistensi perseroan dalam menghadirkan karya konstruksi yang berkelas sekaligus berkelanjutan. “Capaian kontrak baru hingga Juli ini menjadi bukti konsistensi WIKA dalam menghadirkan karya yang tidak hanya berfokus pada kualitas konstruksi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan, dampak sosial, serta tata kelola yang baik. Kami ingin setiap proyek yang dijalankan menjadi warisan positif bagi masyarakat dan generasi mendatang,” ujarnya.

Portofolio Kontrak yang Tersebar di Berbagai Sektor

Rincian kontrak baru WIKA hingga Juli 2025 memperlihatkan portofolio yang terdiversifikasi. Sektor industri penunjang konstruksi mendominasi dengan kontribusi 49,70 persen dari total kontrak. Posisi kedua ditempati sektor infrastruktur dan gedung sebesar 33,68 persen, diikuti sektor energi dan industrial plant 7,87 persen, properti 6,66 persen, serta investasi sebesar 2,08 persen.

Diversifikasi ini mencerminkan kekuatan WIKA dalam menjaga keseimbangan bisnis di tengah tantangan industri konstruksi. Dengan portofolio yang beragam, WIKA memiliki kemampuan adaptif terhadap peluang pembangunan nasional, baik di bidang infrastruktur maupun sektor industri strategis lainnya.

Proyek Strategis: Penanganan Longsor Cisumdawu

Salah satu kontrak penting yang berhasil diraih WIKA adalah proyek penanganan longsor di ruas Tol Cisumdawu, tepatnya di Bojongtotor KM 177. Dengan nilai kontrak mencapai Rp146 miliar, proyek ini menjadi contoh nyata kontribusi perseroan dalam menjaga keberlangsungan infrastruktur jalan tol sekaligus melindungi kenyamanan masyarakat.

Proyek tersebut berfokus pada peningkatan kestabilan area lereng atau slope galian yang rawan longsor. Upaya ini bukan hanya memastikan keamanan pengguna jalan, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap lingkungan sekitar. Keberhasilan menangani proyek-proyek seperti ini memperlihatkan kompetensi teknis WIKA sekaligus komitmen pada aspek keberlanjutan.

Optimisme WIKA Hadapi Masa Depan

Ke depan, WIKA bertekad memperkuat portofolio proyek yang berdaya saing tinggi. Perseroan ingin memperluas kontribusinya di sektor-sektor strategis nasional, termasuk energi terbarukan dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Dengan semangat inovasi, WIKA optimistis dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang tangguh dan adaptif di Indonesia.

Agung BW menegaskan, keberhasilan ini juga menjadi refleksi dari strategi korporasi yang terus menempatkan ESG sebagai pilar utama. “Kami ingin setiap proyek yang dijalankan tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” katanya.

Dengan capaian Rp4,78 triliun hingga Juli 2025, WIKA telah menunjukkan fondasi yang kokoh untuk melanjutkan kiprahnya di industri konstruksi. Konsistensi terhadap kualitas, keberlanjutan, dan inovasi diyakini akan menjadi modal penting dalam menjawab tantangan pembangunan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index