Bank Neo Commerce

Bank Neo Commerce Catat Laba Melesat Awal 2025

Bank Neo Commerce Catat Laba Melesat Awal 2025
Bank Neo Commerce Catat Laba Melesat Awal 2025

JAKARTA - Kinerja Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) pada tiga bulan pertama tahun 2025 menjadi sorotan karena berhasil mencatatkan lonjakan laba bersih yang sangat signifikan. Dari sebelumnya hanya Rp14,23 miliar pada kuartal I/2024, kini bank digital ini mampu meraup Rp159,94 miliar pada kuartal I/2025.

Lonjakan tajam ini menandai perbaikan fundamental yang kuat sekaligus mengukuhkan posisi Bank Neo sebagai salah satu pemain bank digital yang semakin diperhitungkan di Indonesia. Dukungan manajemen risiko yang lebih terukur dan strategi efisiensi operasional menjadi motor utama keberhasilan tersebut.

Perbaikan Fundamental dan Efisiensi yang Terukur

Manajemen Bank Neo dalam keterangan resminya pada Rabu (30/4/2025) menyampaikan bahwa peningkatan laba tak lepas dari perbaikan kualitas aset. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang membaik dari 3,94% di kuartal I/2024 menjadi 3,18% di kuartal I/2025. Sementara rasio NPL net berada di level sangat rendah, yakni 0,36%.

Kinerja positif juga terlihat pada aspek permodalan. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) naik dari 31,95% menjadi 35,81%, menandakan kemampuan bank dalam menyerap risiko semakin kuat.

Dari sisi efisiensi, perbaikan sangat signifikan. Rasio BOPO turun menjadi 82,56% pada akhir kuartal I/2025, jauh lebih baik dibandingkan 98,83% pada periode yang sama tahun lalu. Begitu pula dengan rasio cost to income ratio (CIR) yang membaik dari 31,82% menjadi 29,10%.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono, menyebut capaian ini sebagai hasil komitmen perusahaan dalam menjaga tata kelola sekaligus efisiensi. “Ini merupakan hasil dari komitmen kami untuk terus berinovasi, menjaga kualitas aset secara berkelanjutan, serta meningkatkan efisiensi secara terukur,” ujarnya.

ROE dan ROA Menguat, Fokus ke Pertumbuhan Aset

Selain perbaikan efisiensi, Bank Neo juga mencatatkan peningkatan profitabilitas. Return on equity (ROE) naik ke angka 18,51% dan return on assets (ROA) berada di level 3,61% pada akhir kuartal I/2025.

Eri menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil konsistensi Bank Neo Commerce dalam memperkuat fondasi bisnis. Fokus pada tata kelola, kepatuhan regulasi, dan penyaluran kredit berkualitas menjadi faktor kunci.

Ke depan, perseroan akan tetap menjalankan strategi pertumbuhan dengan menitikberatkan pada kolaborasi bersama mitra baru, peluncuran produk inovatif, dan pendekatan khusus kepada segmen nasabah affluent. Strategi ini diyakini mampu memberikan proposisi nilai yang kuat sekaligus menghadirkan layanan yang lebih personal.

Tak hanya itu, Bank Neo juga menyiapkan ekspansi ke segmen komersial guna mendiversifikasi portofolio. Pertumbuhan penyaluran kredit ditargetkan berada di kisaran 12%–15% pada 2025, dengan penekanan pada kualitas kredit agar rasio NPL tetap terkendali.

Menatap Tantangan Sisa Tahun 2025

Memasuki sisa tahun, Bank Neo Commerce memilih langkah yang hati-hati. Kondisi ekonomi global maupun domestik yang dinilai belum sepenuhnya stabil membuat manajemen tetap fokus menjaga pertumbuhan aset agar tetap sehat.

Efisiensi biaya akan terus dijalankan secara disiplin untuk memperkuat profitabilitas. Sementara itu, inovasi digital tetap menjadi andalan. Fitur-fitur baru, perluasan jaringan layanan, serta kolaborasi strategis dengan berbagai mitra menjadi strategi utama dalam memperbesar basis pengguna aktif.

Eri menegaskan bahwa inovasi dan kolaborasi merupakan fondasi Bank Neo dalam menghadapi ketatnya persaingan bank digital. “Inovasi berkelanjutan, peningkatan fitur digital, penguatan jaringan layanan, pemerataan inklusi keuangan, serta kolaborasi strategis dengan berbagai mitra akan menjadi pendorong utama dalam memperluas basis pengguna aktif dan ekspansi kredit yang berkualitas,” kata Eri.

Dengan kombinasi efisiensi, manajemen risiko yang solid, serta strategi pertumbuhan terarah, Bank Neo Commerce optimistis mampu mempertahankan tren positif sepanjang 2025.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index