JAKARTA - Pergerakan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi kembali menjadi perhatian publik pada Senin, 18 Agustus 2025. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga untuk beberapa jenis BBM, di mana sebagian produk mengalami penurunan harga, sementara jenis lain justru naik. Kondisi ini menunjukkan dinamika harga energi yang masih dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari regulasi hingga kondisi pasar global.

Penurunan harga dialami oleh Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95. Di sisi lain, harga Dexlite serta Pertamina Dex justru naik dibandingkan periode sebelumnya. Adapun harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tetap tidak berubah.

Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi

Pertamax di wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5 persen, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya, kini dijual Rp12.200 per liter dari sebelumnya Rp12.500 per liter. Pertamax Turbo mengalami penyesuaian menjadi Rp13.200 per liter dari Rp13.500 per liter, sedangkan Pertamax Green 95 turun menjadi Rp13.000 per liter dari sebelumnya Rp13.250 per liter.

Namun, harga BBM jenis diesel nonsubsidi justru menunjukkan tren sebaliknya. Dexlite naik menjadi Rp13.850 per liter dari Rp13.320 per liter. Begitu pula Pertamina Dex yang kini dijual Rp14.150 per liter, lebih tinggi dari sebelumnya Rp13.650 per liter.

Untuk harga BBM subsidi, Pertalite masih bertahan di Rp10.000 per liter dan Bio Solar tetap Rp6.800 per liter.

Kebijakan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Regulasi tersebut mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM umum jenis bensin dan solar yang dipasarkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Rincian Harga BBM Pertamina per Wilayah

Berikut daftar harga terbaru BBM Pertamina per 18 Agustus 2025 di berbagai wilayah Indonesia:

Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.500, Dexlite Rp14.150, Pertamina Dex Rp14.450.

Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertamax Rp11.500, Dexlite Rp12.960.

FTZ Batam
Pertamax Rp11.700, Pertamax Turbo Rp12.550, Pertamina Dex Rp13.450, Dexlite Rp13.140.

Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu
Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp14.450, Pertamina Dex Rp14.750.

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur
Pertamax Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.200, Pertamax Green 95 Rp13.000, Dexlite Rp13.850, Pertamina Dex Rp14.150.

Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Pertamax Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.200, Dexlite Rp13.850, Pertamina Dex Rp14.150, Bio Solar nonsubsidi Rp13.750 (khusus NTT).

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.500, Dexlite Rp14.150, Pertamina Dex Rp14.450.

Kalimantan Selatan
Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp14.450, Pertamina Dex Rp14.750.

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.500, Dexlite Rp14.150, Pertamina Dex Rp14.450.

Maluku, Maluku Utara
Pertamax Rp12.500, Dexlite Rp14.150.

Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.500 (hanya Papua), Dexlite Rp14.150, Pertamina Dex Rp14.450 (hanya Papua dan Papua Barat Daya).

Dampak Penyesuaian Harga bagi Konsumen

Perubahan harga BBM ini tentu memiliki implikasi langsung terhadap konsumen. Penurunan harga pada beberapa jenis bensin bisa sedikit meringankan beban pengguna kendaraan pribadi. Namun, kenaikan harga pada jenis diesel seperti Dexlite dan Pertamina Dex diperkirakan berpengaruh pada sektor transportasi barang dan logistik yang banyak menggunakan bahan bakar jenis tersebut.

Dengan adanya perbedaan harga di tiap wilayah, masyarakat diharapkan tetap memperhatikan informasi resmi dari Pertamina saat mengisi bahan bakar. Kebijakan penyesuaian harga ini juga menegaskan bahwa harga energi di dalam negeri tidak bisa dilepaskan dari dinamika global maupun regulasi pemerintah.

Penyesuaian harga BBM yang dilakukan Pertamina pada Agustus 2025 menggambarkan keseimbangan antara kebutuhan menjaga daya beli masyarakat dan kewajiban mengikuti mekanisme harga minyak dunia. Dengan turunnya harga Pertamax dan produk bensin lainnya, disertai kenaikan pada jenis diesel, pasar energi dalam negeri terus bergerak menyesuaikan arah kebijakan.

Konsumen pun diingatkan untuk selalu mengecek daftar harga resmi di SPBU masing-masing daerah agar tidak keliru. Ke depan, perubahan harga BBM masih mungkin terjadi mengikuti perkembangan pasar energi global dan keputusan pemerintah.