JAKARTA - BNI Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Kamis, 14 Agustus 2025. Hal ini seiring penguatan IHSG pada sesi sebelumnya dan masuknya arus modal asing ke pasar saham Indonesia.
IHSG Melanjutkan Penguatan, Dorongan dari Net Buy Asing
Senior Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat, mengatakan penguatan IHSG terlihat dari pergerakan Rabu, 13 Agustus 2025 yang naik 1,3 persen. Kenaikan ini diperkuat oleh net buy asing pada pasar reguler senilai Rp 1,5 triliun.
“IHSG ditutup menguat 1,3 persen disertai net buy asing pada reguler market Rp 1,5 triliun pada tanggal 13 Agustus 2025,” tulis Kevin dalam riset harian BNI Sekuritas.
Berdasarkan analisis BNI Sekuritas, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 7.843–7.877 untuk batas bawah, hingga 7.910–7.950 untuk batas atas. Jika level atas ini dicapai, IHSG akan melampaui rekor tertinggi sebelumnya di 7.911, membuka peluang catatan baru di pasar modal Indonesia.
Sentimen Positif Global dan Asia Mendukung IHSG
BNI Sekuritas menyoroti bahwa penguatan IHSG sejalan dengan tren positif di bursa global. Wall Street pada 13 Agustus 2025 menutup perdagangan dengan penguatan: Dow Jones Industrial Average naik 463,66 poin (1,04 persen), S&P 500 bertambah 20,82 poin (0,32 persen), dan Nasdaq Composite naik 31,24 poin (0,14 persen).
Bursa utama Asia juga menunjukkan tren hijau. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,3 persen, Topix menguat 0,83 persen, Kospi Korea Selatan naik 1,08 persen, dan Kosdaq bertambah 0,86 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melonjak 2,58 persen. Menurut BNI Sekuritas, aliran modal positif ini turut mendukung momentum penguatan IHSG.
Saham Layak Pantau Menurut BNI Sekuritas
BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham dengan potensi penguatan jangka pendek sesuai kondisi IHSG saat ini:
BRPT: Spec Buy dengan area beli 2.290–2.320, cut loss di bawah 2.270. Target harga 2.360–2.440.
CDIA: Spec Buy pada area beli 1.630–1.675, cut loss di bawah 1.630. Target harga 1.705–1.730.
GOTO: Spec Buy dengan area beli 62–64, cut loss di bawah 60. Target harga 66–68.
BRMS: Spec Buy pada area beli 436–442, cut loss di bawah 436. Target harga 448–454.
WIFI dan BRIS: Masih dipantau untuk peluang beli jangka pendek.
Kevin Hutabarat menekankan pentingnya strategi cut loss bagi investor untuk mengelola risiko, terutama pada saham dengan volatilitas tinggi. Dengan momentum penguatan ini, sejumlah saham diperkirakan bisa memberikan peluang keuntungan bagi investor yang mampu membaca tren pergerakan pasar dengan tepat.
Secara keseluruhan, BNI Sekuritas menilai optimisme pasar akan mendorong IHSG menuju rekor baru, didukung sentimen positif dari pasar global dan Asia. Investor diharapkan tetap waspada, memantau pergerakan IHSG, dan menyesuaikan strategi investasi agar memperoleh hasil optimal.