JAKARTA - Banyak orang percaya bahwa keramas setiap hari adalah penyebab rambut rontok. Namun, menurut para dokter, anggapan ini tidak selalu benar. Faktanya, keputusan untuk keramas tiap hari sangat bergantung pada kondisi kulit kepala, gaya hidup, dan produk perawatan rambut yang digunakan.
Bagi sebagian orang, mencuci rambut setiap hari justru bermanfaat untuk menjaga kesegaran dan menghindari penumpukan minyak. Tetapi, bagi yang memiliki kulit kepala kering atau sensitif, kebiasaan ini bisa memicu masalah baru.
Pandangan Dokter Mengenai Keramas Setiap Hari
Dokter Wedy menjelaskan bahwa mencuci rambut secara rutin penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan scalp barrier, selama tidak ada tanda iritasi atau sensitivitas berlebih pada kulit kepala.
"Keramas setiap hari tidak masalah jika kulit kepala tidak sensitif," ujar Dr. Tirta. Namun, ia mengingatkan bahwa bagi pemilik kulit kepala kering atau yang mudah iritasi, terlalu sering mencuci rambut bisa menyebabkan masalah seperti ketombe atau kerontokan lebih cepat.
Belum ada bukti ilmiah yang kuat bahwa keramas harian menjadi penyebab langsung rambut rontok. Yang lebih penting adalah memastikan kulit kepala tetap bersih agar kesehatan rambut terjaga.
Mitos dan Fakta Keramas Harian
Menurut penjelasan dari Alodokter, terlalu sering keramas memang dapat menghilangkan minyak alami rambut. Hal ini berpotensi membuat rambut lebih kering, mudah patah, dan menyebabkan gatal atau ketombe.
Namun, itu bukan berarti keramas tiap hari harus dihindari sama sekali. Dengan memilih sampo yang sesuai dan memahami kondisi kulit kepala, keramas harian justru dapat membantu mencegah masalah seperti penumpukan minyak atau residu produk styling yang bisa menyumbat pori-pori.
Kapan Keramas Harian Disarankan?
Keramas setiap hari tidak selalu diperlukan, tapi ada beberapa kondisi yang membuatnya menjadi pilihan tepat:
Situasi | Alasan Keramas Harian Disarankan |
---|---|
Kulit kepala sangat berminyak | Menghindari penumpukan minyak berlebih yang memicu bau dan ketombe |
Sering berkeringat karena olahraga atau aktivitas outdoor | Menjaga kebersihan dan mencegah rasa lengket atau gatal |
Tinggal di lingkungan berdebu atau polusi tinggi | Mengurangi risiko kotoran menempel dan menyumbat pori kulit kepala |
Tips Keramas Sehat Menurut Dokter
Para dokter menyarankan agar pemilihan produk menjadi prioritas utama. Pilihlah sampo yang sesuai dengan tipe rambut dan kulit kepala. Untuk yang kulit kepalanya sensitif, gunakan sampo dengan formula lembut dan bebas sulfat.
Gunakan air dengan suhu normal atau hangat-hangat kuku, hindari air terlalu panas yang dapat membuat rambut semakin kering. Selain itu, pijat kulit kepala secara lembut untuk membantu melancarkan sirkulasi darah tanpa merusak akar rambut.
Setelah keramas, pastikan rambut benar-benar kering sebelum diikat atau ditutup dengan hijab/topi, untuk menghindari risiko lembap yang memicu ketombe.
Kesimpulan dari Para Dokter
Keramas setiap hari bukanlah larangan mutlak. Selama dilakukan dengan cara yang tepat, menggunakan produk yang sesuai, dan memperhatikan kondisi kulit kepala, kebiasaan ini tidak akan merusak rambut.
Seperti kata Dr. Tirta, “Yang penting adalah mengenali kondisi kulit kepala masing-masing. Tidak semua orang cocok keramas setiap hari, tapi bagi sebagian lainnya, itu justru solusi menjaga kebersihan.”
Dengan memahami kebutuhan diri sendiri, kamu bisa menentukan frekuensi keramas yang paling tepat tanpa harus terjebak pada mitos yang belum tentu benar.