JAKARTA - Perhatian pada kesehatan anak Indonesia kembali diperkuat melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan Kementerian Kesehatan RI mulai Senin, 4 Agustus 2025. Program ini menyasar anak-anak usia sekolah di seluruh Indonesia, dengan tujuan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan meningkatkan kualitas hidup generasi muda.
Meski fokus utamanya di sekolah, anak-anak yang tidak bersekolah tetap bisa ikut dengan mendatangi puskesmas sesuai prosedur. “Yang tidak sekolah hadir ke puskesmas untuk diperiksa,” jelas Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI, dr Maria Endang Sumiwi, MPH, dalam konferensi pers pada 31 Juli 2025.
Program ini menjadi lanjutan dari CKG tahap pertama yang telah dilaksanakan Februari 2025 dan direncanakan selesai pada Desember 2025. Jadwal pelaksanaan disesuaikan antara pihak sekolah dan puskesmas setempat agar berjalan efektif.
Pemeriksaan Menyeluruh Berdasarkan Usia
Setiap sesi pemeriksaan kesehatan akan melibatkan empat tenaga: dua dari puskesmas dan dua dari pihak sekolah. Pemeriksaan yang dilakukan berbeda untuk setiap jenjang pendidikan agar sesuai kebutuhan usia anak.
1. SD (7–12 tahun)
Status gizi
Kebiasaan merokok (kelas 5–6)
Aktivitas fisik (kelas 4–6)
Tekanan darah dan gula darah
Pemeriksaan TBC, telinga, mata, dan gigi
Kesehatan jiwa
Hepatitis B
Kesehatan reproduksi (kelas 4–6)
Riwayat imunisasi (kelas 1)
2. SMP (13–15 tahun)
Seluruh pemeriksaan jenjang SD
Ditambah pemeriksaan talasemia dan anemia (kelas 7)
Imunisasi HPV untuk siswi kelas 9
3. SMA (16–17 tahun)
Meliputi semua pemeriksaan SMP
Tambahan fokus pada anemia kelas 10 putri
Pemeriksaan hepatitis C
Setiap kegiatan dirancang tidak hanya untuk menemukan masalah kesehatan fisik, tetapi juga menilai kesehatan mental dan pola hidup sehat. Dengan pemantauan yang lebih luas, Kemenkes berharap program ini membantu mencegah penyakit kronis di kemudian hari.
Meningkatkan Deteksi Dini dan Kualitas Hidup
Program CKG yang digulirkan hingga akhir tahun ini menargetkan anak-anak di seluruh provinsi agar mendapatkan akses pemeriksaan menyeluruh tanpa biaya. Upaya ini sekaligus mengedukasi pentingnya menjaga pola hidup sehat sejak usia dini.
“Deteksi dini menjadi kunci agar generasi muda kita bisa tumbuh optimal, baik dari segi fisik maupun mental,” kata dr Maria Endang. Pemerintah mendorong kerja sama aktif dari sekolah, puskesmas, dan orang tua untuk memastikan seluruh anak ikut berpartisipasi.
Dengan pemeriksaan rutin, potensi masalah seperti anemia, hipertensi, gangguan penglihatan, hingga kesehatan gigi bisa segera diatasi. Program ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menyiapkan generasi Indonesia yang sehat, produktif, dan berkualitas.