Properti

REI Dorong Proyek Properti Ramah Lingkungan di Jakarta

REI Dorong Proyek Properti Ramah Lingkungan di Jakarta
REI Dorong Proyek Properti Ramah Lingkungan di Jakarta

JAKARTA - Kebangkitan sektor properti di Jakarta pascapandemi Covid-19 kini diarahkan menuju pembangunan yang lebih hijau. Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk mendorong proyek properti ramah lingkungan yang mendukung kualitas udara bersih dan mengurangi polusi di Ibu Kota.

Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar, menilai arah pembangunan berkelanjutan ini menjadi bagian penting dari transformasi Jakarta sebagai kota bisnis internasional yang lebih sehat. “Terhadap masa depan Kota Jakarta sebagai Kota Bisnis Internasional, kami berkomitmen menuju Jakarta dengan langit biru yang lebih bersih dari polusi. Karena itu, DPD REI DKI Jakarta akan bekerja sama dengan investor-investor global untuk penerapan energi baru dan terbarukan,” ujarnya.

Sektor Properti Bangkit Pascapandemi

Pandemi Covid-19 yang melanda sejak Maret 2020 membuat sektor properti Jakarta terpukul berat. Sepanjang 2020 hingga 2021, penjualan properti melambat tajam. Pendapatan berkelanjutan dari perkantoran, pusat perbelanjaan modern, hingga perhotelan ikut tertekan.

Arvin menceritakan, di masa sulit itu, para pengembang tidak tinggal diam. REI DKI Jakarta aktif menjalin kerja sama dengan perbankan untuk mengusulkan penyediaan kredit modal kerja dan kredit konstruksi bersuku bunga di bawah 10 persen. Langkah ini membantu keberlangsungan bisnis di tengah tekanan pandemi.

Seiring membaiknya kondisi sejak 2022, sektor properti di Jakarta mulai menggeliat lagi. Hingga 2024, pertumbuhan kinerja anggota REI DKI Jakarta terasa signifikan. Beberapa pengembang besar, seperti PT Perdana Gapuraprima Tbk, PT Summarecon Agung Tbk, PT Ciputra Development Tbk, hingga PT Agung Podomoro Land Tbk mencatat hasil positif.

“Pada 2024, laba bersih Perdana Gapuraprima bahkan mencetak rekor baru dengan torehan Rp124,10 miliar. Melejit sekitar 39 persen dibandingkan tahun 2023 yang masih di level Rp89,34 miliar,” terang Arvin.

Sementara itu, PT Summarecon Agung Tbk juga mengalami pertumbuhan pesat. Pendapatan 2024 mencapai Rp10,62 triliun, melonjak 59,5 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersihnya naik 74,2 persen menjadi Rp1,84 triliun. Angka-angka ini menegaskan bahwa pasar properti Jakarta tetap potensial di tengah tantangan yang ada.

Meski prospeknya positif, Arvin menekankan masih ada tantangan, terutama terkait perizinan dan regulasi. Isu Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR) dan aturan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) masih sering menghambat pengembang.

“Kami telah menyuarakan soal masalah perizinan kepada Pemprov DKI Jakarta. Kami juga mengusulkan pencabutan Perda, Pergub, SK Gubernur, dan peraturan sejenis lainnya yang masih belum sinkron dengan UU Cipta Kerja untuk mendukung pembangunan perumahan yang lebih efisien dan sederhana,” jelasnya.

Arvin menambahkan, langkah berikutnya adalah memastikan setiap proyek baru yang dibangun anggotanya selaras dengan prinsip pembangunan hijau. Penerapan energi baru terbarukan, seperti penggunaan panel surya dan konsep gedung hemat energi, akan menjadi tren yang terus didorong.

Dengan kombinasi regulasi yang mendukung, komitmen pengembang, dan ketertarikan investor global, REI DKI Jakarta optimistis dapat menghadirkan Jakarta yang lebih hijau, nyaman, dan kompetitif di kancah internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index