Megaproyek

Megaproyek MRT Jakarta dan Manila, WIKA Beton Jadi Pemain Utama

Megaproyek MRT Jakarta dan Manila, WIKA Beton Jadi Pemain Utama
Megaproyek MRT Jakarta dan Manila, WIKA Beton Jadi Pemain Utama

JAKARTA - Transformasi transportasi perkotaan di Asia Tenggara semakin terasa dengan kehadiran MRT sebagai tulang punggung mobilitas modern. Di balik kemajuan ini, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) tampil sebagai pemain kunci yang tidak hanya berkontribusi di tanah air lewat MRT Jakarta, tetapi juga menorehkan prestasi internasional lewat proyek Metro Manila Subway di Filipina.

Bukan sekadar memasok beton pracetak, kiprah WIKA Beton mencerminkan bagaimana inovasi dan kualitas produksi lokal mampu bersaing di pasar global. Dari pabrik di Indonesia hingga ke Manila, perusahaan ini membuktikan diri sebagai “Concrete Expert” yang menjadi bagian dari perubahan besar transportasi publik kawasan.

Peran Strategis di MRT Jakarta

MRT Jakarta menjadi simbol kemajuan transportasi modern Indonesia sejak resmi beroperasi pada 24 Maret 2019. Dengan jalur sepanjang 15,7 kilometer pada Fase 1, sistem ini menghubungkan Stasiun Lebak Bulus hingga Bundaran HI melalui 13 stasiun, terdiri dari tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.

Sebagai proyek strategis nasional, MRT Jakarta menghadirkan teknologi canggih, seperti Automatic Train Operation (ATO) Level 2, yang memungkinkan kereta beroperasi semi-otomatis. Setiap rangkaian Ratangga mampu menampung 1.800 penumpang dan melaju dengan kecepatan hingga 100 km/jam.

Kontribusi WIKA Beton di proyek ini terlihat jelas sejak Fase 1 melalui anak usahanya, PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE). Mereka menyediakan berbagai komponen vital, mulai dari box girder, sleeper, hingga tunnel segment. Saat ini, pada Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota sepanjang 5,8 kilometer, WIKA KOBE kembali dipercaya memproduksi tunnel segment dengan kontrak senilai Rp152 miliar.

Produksi tunnel segment dilakukan dalam tiga paket: CP-201 sebanyak 2.600 ring yang rampung Januari 2023, CP-203 sebanyak 900 ring dengan target selesai September 2024, dan CP-202 yang dimulai pada September 2024. Selain itu, WIKA Beton juga terlibat dalam trackwork dan sistem perkeretaapian melalui paket CP-205 bersama Larsen & Toubro Limited.

Keberhasilan ini tidak lepas dari penguasaan teknologi produksi beton pracetak berkualitas tinggi yang mampu menahan tekanan tanah dan air tanah di kedalaman hingga 30 meter. Keunggulan ini menjadi modal berharga saat WIKA Beton melangkah ke pasar internasional.

Ekspansi ke Manila dan Pencapaian Internasional

Langkah besar WIKA Beton di kancah global terlihat pada 29 Juli 2025 ketika perusahaan mengirimkan perdana produk Precast Concrete Lining (PC Lining) ke proyek Metro Manila Subway Paket CP102. Proyek ini merupakan tonggak sejarah karena tidak sekadar ekspor, tetapi juga melibatkan kolaborasi dan transfer teknologi dengan Sta. Clara International Corporation di Filipina.

Metro Manila Subway sendiri adalah proyek MRT bawah tanah pertama di Filipina, dengan lintasan 33 kilometer dan 17 stasiun yang menghubungkan Valenzuela City hingga Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA). Sistem ini diharapkan dapat mengangkut lebih dari 519.000 penumpang per hari dan memangkas waktu tempuh Quezon City–NAIA dari 70 menit menjadi 35 menit.

Direktur Utama WIKA Beton, Kuntjara, menyebut keterlibatan ini sebagai bukti kesiapan perusahaan bersaing di pasar global. Produksi PC Lining dilakukan di pabrik Angat, Bulacan, yang memenuhi standar internasional, sekaligus memberdayakan tenaga kerja lokal Filipina.

Dampak dan Prospek ke Depan

Keberadaan MRT Jakarta telah mengubah mobilitas masyarakat ibu kota dengan rata-rata 80.000–100.000 penumpang per hari. Kehadiran sistem ini juga mendorong pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan transportasi dengan pusat komersial dan hunian.

Di sisi lain, Metro Manila Subway diharapkan membawa revolusi transportasi di Filipina, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan konektivitas wilayah metropolitan. Dengan target operasi penuh pada 2028, proyek ini akan menjadi salah satu sistem MRT paling modern di Asia Tenggara.

Kesuksesan WIKA Beton dalam dua proyek besar ini menegaskan posisinya sebagai pemain utama di industri beton pracetak kawasan. Pengalaman teknis, kualitas produksi, dan inovasi yang diterapkan di MRT Jakarta dan Metro Manila Subway membuka peluang lebih luas untuk terlibat dalam proyek infrastruktur serupa di masa depan, baik di Indonesia maupun regional.

Dengan jejak yang semakin kuat di tingkat internasional, WIKA Beton tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga contoh nyata bagaimana industri lokal dapat berkontribusi pada transformasi transportasi perkotaan global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index