Erick Thohir

Erick Thohir Siapkan Langkah Temui Presiden Bahas Naturalisasi Pemain

Erick Thohir Siapkan Langkah Temui Presiden Bahas Naturalisasi Pemain
Erick Thohir Siapkan Langkah Temui Presiden Bahas Naturalisasi Pemain

JAKARTA - Langkah PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia terus berlanjut, kali ini dengan menyiapkan dua nama pemain yang berpotensi menjadi bagian skuad Garuda melalui jalur naturalisasi. Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa proses ini tidak akan terburu-buru dan harus melalui prosedur ketat.

Erick menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu kelengkapan dokumen resmi dari dua calon pemain tersebut sebelum bisa diumumkan kepada publik. Baginya, naturalisasi bukan hanya soal kebutuhan teknis di lapangan, melainkan juga menyangkut semangat dan niat para pemain untuk membela Merah Putih.

"Kami tidak ingin sembarangan karena prototipe yang sudah ada berhasil bergabung karena cinta pada timnas Indonesia, bukan karena alasan komersial," ujar Erick menegaskan sikap PSSI.

Dua nama pemain yang disiapkan oleh federasi masih belum dipublikasikan karena pertimbangan administratif. Namun, dari pernyataan yang dilontarkan Erick sebelumnya, diketahui bahwa proses perekrutan sedang berjalan dan berada pada tahap penting dalam proses legalisasi kewarganegaraan.

PSSI pun belum bisa merespons rumor-rumor yang beredar di publik. Hal ini demi menjaga profesionalitas sekaligus menghormati proses yang sedang berjalan.

Dukungan Keluarga dan Respons Positif Pemain Jadi Sinyal Baik

Dalam keterangannya, Erick juga menyampaikan bahwa baik para pemain maupun keluarga mereka menunjukkan reaksi yang sangat positif terhadap kemungkinan membela Indonesia. Menurut rencana, naturalisasi kedua pemain ini akan segera ditindaklanjuti dengan menghadap Presiden Indonesia dalam waktu dekat.

PSSI berharap langkah ini bisa berjalan sebagaimana proses naturalisasi sebelumnya, seperti halnya yang dijalani Mauro Zijlstra. Nama terakhir dijadwalkan untuk didaftarkan secara resmi pada bulan Agustus mendatang.

Meski demikian, muncul pula sorotan mengenai kualitas pemain naturalisasi. Beberapa suara mempertanyakan apakah mereka masuk kategori pemain "Grade A" atau bukan. Menjawab hal itu, Erick meminta publik untuk memandang persoalan ini secara realistis.

"Peringkat FIFA Indonesia masih di angka 118," ujarnya, menekankan bahwa pemilihan pemain juga dipengaruhi oleh ranking negara.

Dalam upaya menyaring talenta terbaik dari luar negeri, PSSI menggandeng Simon Tahamata. Ia dipercaya memantau para pemain diaspora dari berbagai kelompok usia, mulai dari U-17 hingga tim senior. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang federasi dalam membangun kekuatan Timnas secara bertahap.

Erick menambahkan bahwa pemilihan pemain tidak semata-mata soal kelas, tetapi juga kesiapan dan peluang mereka bermain untuk tim nasional. Ia mensyukuri adanya pelatih dan pemain yang tetap memilih Indonesia sebagai tujuan sepak bola mereka.

Harapan Erick Thohir untuk Masa Depan Timnas

Di tengah upaya peningkatan kualitas skuad, Erick menyampaikan bahwa naturalisasi hanyalah salah satu cara memperkuat tim. Ia berharap dengan adanya tambahan pemain dari proses ini, Timnas bisa terus meraih hasil positif dan secara perlahan memperbaiki posisi Indonesia di ranking FIFA.

“Pemain dan pelatih harus realistis. Pilihan untuk membela sebuah negara seringkali bukan soal skill saja, tetapi juga peluang tampil dan peringkat negara tersebut,” jelas Erick.

Keseriusan Erick Thohir untuk membenahi Timnas tidak hanya ditunjukkan lewat perekrutan pemain, namun juga pendekatan diplomatis. Dalam waktu dekat, ia dijadwalkan akan bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia guna mendiskusikan kelanjutan proses naturalisasi tersebut.

Dengan sikap kehati-hatian yang diambil oleh federasi, PSSI tampaknya ingin memastikan bahwa setiap pemain yang bergabung melalui jalur naturalisasi benar-benar siap memberikan kontribusi terbaik. Tidak hanya sebagai pemain profesional, tetapi juga sebagai bagian dari semangat dan identitas Indonesia di kancah internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index