Penerbangan

Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Kembali Dibuka

Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Kembali Dibuka
Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Kembali Dibuka

JAKARTA - Beroperasinya kembali penerbangan internasional di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang menjadi momentum penting bagi Sumatera Selatan. Setelah status internasional dicabut pada April 2024, kini bandara tersebut resmi kembali melayani penerbangan luar negeri. Kembalinya pesawat dari Kuala Lumpur, Malaysia, yang mendarat pada Jumat, 18 Juli 2025, menandai dibukanya kembali konektivitas Sumsel ke dunia internasional.

Momentum ini tidak hanya membawa semangat baru di sektor penerbangan, tapi juga menjadi sinyal meningkatnya potensi lalu lintas orang dan barang lintas negara. Karena itu, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sumatera Selatan bergerak cepat memperkuat pengawasan lalu lintas komoditas, demi menjaga keamanan hayati Indonesia dari potensi ancaman luar.

“Bandara adalah tempat masuknya orang dan juga komoditas yang dibawanya. Di balik beroperasi kembali penerbangan internasional, Karantina hadir memastikan lalu lintas komoditas sehat dan aman. Ini bukan sekadar tugas, tapi komitmen Karantina Sumsel menjaga kesehatan komoditas untuk masyarakat, lingkungan, dan sektor pertanian kita,” ujar Kepala Karantina Sumsel Sri Endah Ekandari.

Karantina Hadir Jaga Perlintasan Komoditas

Langkah cepat dilakukan Karantina Sumsel dengan meningkatkan koordinasi bersama pihak keamanan bandara atau Aviation Security (Avsec) SMB II. Melalui lokakarya bersama, para petugas Avsec dibekali pemahaman lebih baik mengenai komoditas wajib periksa karantina serta regulasi yang berlaku di lapangan.

Menurut Sri Endah, kehadiran penerbangan internasional memperbesar potensi lalu lintas komoditas dari dan ke luar negeri, baik produk pertanian, perikanan, hingga tumbuhan. Beberapa komoditas yang sebelumnya keluar masuk melalui SMB II antara lain ikan betutu, sarang burung walet, serta beras tujuan Malaysia.

Kesiapan pengawasan menjadi mutlak. Selain sebagai bagian dari sistem perlindungan biosekuriti nasional, pengawasan karantina juga mendukung upaya menjaga keberlangsungan sumber daya hayati. Hal ini sejalan dengan instruksi Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, bahwa setiap pintu masuk negara harus dijaga ketat agar tak menjadi jalur masuk ancaman hama, penyakit, maupun gangguan lingkungan.

“Konektivitas internasional membuka peluang, tetapi juga membawa risiko. Karantina hadir untuk memastikan semua potensi ancaman hama, penyakit, dan gangguan keamanan hayati dapat dicegah sejak di tempat pemasukan. Ini adalah komitmen Badan Karantina Indonesia untuk bangsa,” tegas Kepala Biro Hukum dan Humas Barantin, Hudiansyah Is Nursal, yang juga hadir pada penerbangan perdana dari luar negeri tersebut.

Kolaborasi Lintas Sektor Diperkuat

Karantina Sumsel juga memastikan pengawasan dilakukan secara sinergis bersama Bea Cukai dan Imigrasi (CIQ). Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa semua komoditas yang masuk dan keluar melalui Bandara SMB II aman dan sesuai regulasi, serta terbebas dari risiko kontaminasi dan penyebaran organisme pengganggu.

Acara pembukaan kembali penerbangan internasional tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang, Konsul Jenderal Malaysia di Medan Syahril Nizam bin Abdul Malek, General Manager Angkasa Pura Indonesia Bandara SMB II Palembang R. Iwan Winaya Mahdar, serta pimpinan instansi teknis lainnya.

Di balik semarak seremoni penerbangan internasional perdana tersebut, semangat yang dibawa adalah kebangkitan sektor ekonomi Sumatera Selatan. Aktivitas ekspor-impor diharapkan kembali menggeliat, begitu juga sektor pariwisata dan perdagangan internasional yang selama ini sempat terhambat.

Karantina Sumsel menyatakan kesiapan untuk terus mendukung kelancaran perlintasan internasional, tanpa mengabaikan aspek keamanan hayati. Melalui penguatan koordinasi, peningkatan edukasi petugas lapangan, hingga sinergi antarlembaga, mereka berkomitmen menjaga setiap titik masuk tetap aman, sehat, dan terlindungi.

Keamanan Komoditas Jadi Prioritas

Dibukanya kembali penerbangan internasional memang membawa harapan besar, namun bersamaan dengan itu tanggung jawab pengawasan pun ikut meningkat. Karantina Sumsel menempatkan peran pengawasan lalu lintas komoditas sebagai bagian penting dari perlindungan negara, bukan hanya untuk sektor pertanian, tapi juga untuk kesehatan lingkungan dan masyarakat luas.

Dengan langkah-langkah antisipatif yang telah dan terus dijalankan, Karantina Sumsel menunjukkan bahwa keterbukaan wilayah tidak berarti mengorbankan keamanan. Sebaliknya, konektivitas global menjadi peluang yang harus disambut dengan kesiapan penuh dan pengawasan maksimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index