Kelebihan kayu jati membuatnya populer bahkan bagi yang awam, karena kekuatannya cocok untuk bangunan dan furnitur berkualitas tinggi.
Kayu jati bukanlah nama yang asing, meskipun banyak orang belum pernah melihat langsung bentuk pohonnya atau tidak bisa membedakan antara satu jenis kayu dengan yang lain, mereka tetap mengenal kayu jati sebagai jenis kayu unggulan.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadikan kayu ini begitu populer dibandingkan jenis kayu lainnya? Jawabannya terletak pada kualitasnya yang sangat baik.
Karena ketahanannya, kekuatan, dan daya tahan terhadap cuaca serta serangga, kayu jati selalu menjadi pilihan favorit.
Baik untuk pembangunan rumah maupun pembuatan furnitur, banyak orang lebih memilih kayu jati sebagai bahan utama karena nilai dan keawetannya.
Jika kamu berencana membuat furnitur di rumah menggunakan kayu ini, penting untuk memahami bahwa tidak semua jenis kayu jati memiliki kualitas yang sama. Meskipun namanya sama, setiap varian memiliki karakteristik dan mutu yang berbeda.
Oleh karena itu, sebelum memulai, kenali terlebih dahulu beragam jenis kayu jati agar kamu tidak salah memilih material. Dengan begitu, kamu bisa merasakan sepenuhnya kelebihan kayu jati dalam setiap proyek yang kamu kerjakan.
Jenis-jenis Kayu Jati
Ketika membicarakan tentang kayu jati, banyak orang mengira bahwa semua jenisnya memiliki kualitas yang sama. Padahal, meskipun sama-sama disebut kayu jati, terdapat beberapa varian yang memiliki perbedaan dari segi kualitas.
Lalu, sebenarnya ada berapa jenis kayu jati yang perlu dikenali, dan apa saja perbedaannya?
Jati dari Perhutani
Kayu jati berasal dari pohon jati yang tumbuh di alam, namun di Indonesia, tidak semua pohon jati tumbuh secara liar. Banyak dari pohon-pohon ini justru dikelola oleh lembaga kehutanan negara agar keberadaannya tetap terjaga.
Tidak hanya ditanam, pohon-pohon jati yang berada di bawah pengawasan lembaga ini juga dirawat dengan baik.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika jenis kayu jati yang berasal dari pengelolaan resmi seperti ini—sering disebut sebagai TPK—memiliki kualitas yang unggul.
Ciri khas dari jenis jati ini antara lain serat kayu yang lebih rapat dan kuat serta ukuran batang yang besar. Hal ini terjadi karena proses pertumbuhannya dibiarkan berlangsung selama puluhan tahun.
Selain itu, proses penebangan dilakukan secara selektif, hanya pada pohon yang telah berumur cukup dan memiliki mutu terbaik.
Jati Emas
Selain yang dikelola oleh pihak resmi, masyarakat juga ikut membudidayakan pohon jati. Hal ini wajar mengingat harga kayu jati cukup tinggi di pasaran. Jati yang dikelola oleh perseorangan ini dikenal sebagai kayu jati emas.
Jenis ini umumnya berasal dari pohon berusia minimal tujuh tahun. Namun, karena tidak dirawat sebaik yang dilakukan oleh lembaga kehutanan, kualitas kayunya pun cenderung di bawah standar resmi.
Ciri-cirinya adalah pori-pori kayu yang lebih besar dan banyak, warna yang cenderung lebih gelap, serta harga yang lebih terjangkau.
Meskipun kualitasnya tidak setinggi jati perhutani, kayu jati emas tetap memiliki keunggulan, yaitu mudah dibentuk serta cukup kuat, sehingga tetap cocok digunakan untuk keperluan pembuatan furnitur.
Jati Rakyat
Selain dua jenis di atas, ada juga yang dinamakan jati rakyat. Dari segi mutu, jenis ini dianggap sebagai yang paling rendah.
Salah satu penyebabnya adalah bentuk batang pohon yang cenderung bengkok dan warna kayu yang pucat, sehingga tampilannya kurang menarik meskipun sudah diolah menjadi furnitur.
Menariknya, dari sisi kerapatan pori-pori, jati rakyat justru lebih unggul dibanding jati emas. Hal ini terjadi karena pohon-pohon jati rakyat ditebang dalam usia yang jauh lebih tua.
Jika jati emas biasanya berasal dari pohon berumur enam hingga tujuh tahun, maka jati rakyat umumnya ditebang saat pohon telah berumur lebih dari lima belas tahun.
Sayangnya, meski memiliki pori-pori lebih padat dan usia tumbuh yang lebih lama, kualitas keseluruhan kayunya tetap berada di bawah dua jenis lainnya.
Akibatnya, permintaan terhadap kayu jenis ini tidak terlalu tinggi, dan harga jualnya pun jauh lebih rendah.
Kelebihan Kayu Jati yang tidak Dimiliki Jenis Kayu Lain
Seperti yang telah banyak diketahui, kayu jati termasuk salah satu jenis kayu yang memiliki harga tinggi di Indonesia. Meskipun tidak menempati posisi sebagai kayu termahal di dunia, nilai jualnya tetap bisa mencapai angka belasan juta rupiah.
Harga yang tinggi tersebut tentu bukan tanpa alasan. Salah satu penyebabnya adalah kelangkaannya di pasaran, yang membuat kayu ini menjadi semakin bernilai. Selain itu, faktor utama lainnya adalah kualitasnya yang unggul.
Seperti pepatah "ada harga, ada kualitas", hal ini sangat berlaku pada kayu jati. Jika dibandingkan dengan jenis kayu lainnya, kayu jati memiliki sejumlah karakteristik istimewa yang membuatnya menonjol.
Lalu, apa saja sebenarnya kelebihan kayu jati yang membuatnya begitu istimewa dan bernilai tinggi?
Umur Panjang dan Ketahanan Tinggi
Banyak orang menginginkan furnitur yang mampu bertahan dalam jangka waktu panjang saat memutuskan untuk membeli atau membuat perabot dari bahan kayu. Semakin lama usia pemakaian, tentu semakin menguntungkan.
Namun, seberapa awet furnitur tergantung dari kualitas jenis kayu yang digunakan serta perawatan yang diberikan.
Jika kamu mencari bahan kayu yang ideal, salah satu pilihan unggulan adalah jati, terutama jika menggunakan jati dari pengelolaan kehutanan yang dikenal akan kualitas tertingginya. Jenis ini sangat terkenal karena kekuatannya.
Berbeda dengan kayu lain yang mudah rusak jika terus-menerus terkena hujan, jati mampu bertahan dalam berbagai kondisi cuaca bahkan jika diletakkan di luar ruangan.
Strukturnya padat karena diambil dari pohon yang berusia belasan hingga puluhan tahun. Semakin tua pohonnya, makin padat dan baik pula mutu kayunya.
Mudah Diolah Menjadi Berbagai Bentuk
Banyak jenis kayu keras yang memiliki pori-pori kecil biasanya cukup mudah untuk dipotong dan dibentuk. Namun menariknya, meski jati dikenal kuat dan kokoh, justru sangat mudah dibentuk sesuai kebutuhan.
Jati yang berasal dari pengelolaan yang baik dan telah berumur tua, meskipun keras, tetap mudah dipotong dan dirancang menjadi bentuk yang diinginkan.
Inilah alasan mengapa jati sering dipakai tidak hanya untuk furnitur, tetapi juga untuk karya seni seperti patung atau ukiran kayu.
Perawatan yang Tidak Menyulitkan
Di samping ketahanan dan kemudahan pembentukan, jati juga memiliki keunggulan lain yaitu dalam hal perawatannya. Furnitur dari bahan ini tidak memerlukan perlakuan rumit.
Jika jenis kayu lain umumnya harus dijaga dari air, sering dilap, dan dipernis secara berkala agar tampak indah, jati tidak membutuhkan perawatan intensif semacam itu.
Cukup dengan membersihkannya sesekali, baik dengan lap atau sikat lembut. Soal warna pun, jati punya keistimewaan—seiring waktu, tampilannya justru makin menawan.
Kayu ini tahan terhadap panas matahari maupun hujan, menjadikannya pilihan ideal untuk penggunaan jangka panjang.
Tangguh terhadap Hama dan Jamur
Selain cuaca, hal lain yang sering menjadi penyebab kerusakan furnitur kayu adalah rayap dan serangga. Mereka bisa membuat struktur kayu jadi keropos dan rapuh. Namun kondisi ini tidak berlaku untuk jati.
Jenis kayu ini memiliki ketahanan alami terhadap serangan serangga dan rayap. Hal ini disebabkan oleh teksturnya yang padat dan pori-porinya yang rapat, terutama pada jati tua yang berasal dari pengelolaan resmi.
Kepadatan ini membuat serangga sulit menembus permukaannya. Selain itu, jati memiliki kandungan minyak alami yang bisa mengusir hama sekaligus mencegah pertumbuhan jamur yang bisa merusak.
Karena perlindungan alaminya inilah, jati dikenal sangat awet dan tahan lama, bahkan tanpa perlakuan khusus.
Tips Merawat Furnitur dari Kayu Jati agar Tetap Awet
Dibandingkan jenis kayu lainnya, jenis ini dikenal memiliki daya tahan lebih unggul. Hal tersebut dikarenakan kemampuannya yang baik dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca, baik panas matahari maupun hujan deras.
Selain itu, jenis kayu ini juga memiliki pertahanan alami terhadap hama yang kerap merusak furnitur kayu.
Meskipun kualitasnya berada di tingkat atas, bukan berarti perabot dari kayu ini bisa dibiarkan tanpa perawatan.
Perawatannya memang tidak terlalu merepotkan dibanding jenis lainnya, namun perhatian tetap diperlukan agar tetap awet dalam jangka panjang. Lalu, bagaimana cara merawatnya dengan benar?
Membersihkan dari debu secara berkala
Agar furnitur tetap dalam kondisi baik dan tidak cepat rusak, langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah membersihkannya dari debu.
Permukaan kayu yang tidak dibersihkan bisa menyebabkan penumpukan kotoran meski kayunya sendiri tahan terhadap jamur dan serangga. Gunakan kain berbahan microfiber untuk mengelap bagian luarnya.
Jika furnitur memiliki banyak detail ukiran, gunakan kuas kecil agar sela-sela bisa dibersihkan secara menyeluruh. Idealnya, pembersihan dilakukan setiap hari, namun minimal seminggu sekali juga sudah cukup.
Hindari tempat yang lembap atau terlalu panas
Meski tahan terhadap hujan maupun panas, bukan berarti bisa dibiarkan terus-menerus terpapar cuaca ekstrem.
Paparan hujan atau udara dingin yang berulang akan menyebabkan warnanya menggelap karena proses oksidasi, bahkan berisiko menimbulkan kelembapan yang mengundang pertumbuhan jamur.
Sebaliknya, jika terlalu sering terkena sinar matahari, permukaannya bisa tampak kusam. Oleh karena itu, simpanlah furnitur di ruangan dengan suhu stabil yang tidak terlalu panas atau dingin agar kualitasnya tetap terjaga.
Gunakan cairan pembersih khusus
Daya tahan furnitur tidak hanya bergantung pada jenis kayu yang digunakan, tapi juga bagaimana pemiliknya merawat.
Meskipun menggunakan kayu kualitas unggulan, jika tidak dirawat dengan benar, tetap bisa mengalami penurunan mutu. Mengelap permukaan dengan kain saja belum cukup.
Perlu sesekali dibersihkan menggunakan cairan khusus yang memang diformulasikan untuk menjaga kebersihan dan kilap kayu. Produk semacam ini bisa ditemukan di toko perabot atau platform daring.
Aplikasikan minyak khusus untuk perawatan
Secara alami, jenis kayu ini memiliki kandungan minyak di dalam seratnya yang berfungsi melindungi dari jamur dan menjaga kilap permukaan.
Namun sayangnya, kandungan alami tersebut tidak permanen dan bisa berkurang akibat sinar matahari yang terus menerus menyinari furnitur.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mengoleskan minyak khusus kayu secara rutin. Selain mempertahankan warnanya agar tetap menarik, minyak ini juga menjaga agar permukaannya tampak mengkilap seperti baru.
Kekuatan dan keistimewaan kayu ini memang luar biasa, tetapi tetap perlu didukung oleh pemilihan jenis terbaik dan perawatan yang tepat.
Disarankan menggunakan kayu hasil pengelolaan hutan resmi yang memiliki reputasi kualitas tinggi. Harganya memang lebih mahal, namun sangat sepadan dengan hasil yang didapat.
Di samping itu, penerapan langkah-langkah perawatan di atas akan memastikan furnitur tetap dalam kondisi prima. Sayang sekali jika furnitur bernilai tinggi rusak hanya karena kurang perhatian dalam perawatannya, bukan?
Sebagai penutup, kelebihan kayu jati terletak pada kekuatan, daya tahan, dan tampilannya yang elegan, menjadikannya pilihan tepat untuk furnitur yang awet dan menawan.