Cara menghitung diskon persen merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh siapa pun yang sering berbelanja secara online.
Saat ini, hampir semua orang pernah menggunakan platform e-commerce, baik untuk membeli pakaian, mainan anak, peralatan rumah tangga, hingga makanan—semua bisa dilakukan dengan mudah dalam satu aplikasi.
Tidak hanya karena variasi produk yang lengkap, layanan ini juga semakin digemari karena sering menawarkan potongan harga yang menggiurkan.
Diskon menjadi salah satu strategi utama yang digunakan oleh e-commerce untuk menarik perhatian pembeli. Promosi tersebut bisa berupa potongan harga langsung, voucher gratis ongkos kirim, atau jenis lainnya.
Di antara berbagai bentuk diskon tersebut, potongan harga dalam bentuk persentase adalah yang paling sering ditemui. Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan promo seperti “diskon hingga 70%” yang terpampang di berbagai iklan belanja online.
Semakin tinggi angka diskon yang ditampilkan, biasanya semakin besar pula keinginan orang untuk segera membeli barang tersebut.
Taktik ini merupakan bagian dari strategi promosi penjualan yang sering memicu perilaku membeli secara spontan.
Dalam dunia pemasaran, kondisi ini dikenal sebagai impulse buying—ketika seseorang membeli sesuatu secara tiba-tiba karena terpengaruh promo menarik yang ditawarkan.
Namun, agar tidak mudah terjebak oleh strategi promosi yang terlihat menguntungkan, penting bagi setiap konsumen untuk memiliki pemahaman dasar dalam membaca dan menghitung diskon dengan benar.
Dengan kemampuan ini, kita dapat menilai apakah suatu potongan harga benar-benar memberikan keuntungan atau hanya permainan angka semata.
Jadi, penting untuk melengkapi diri dengan pemahaman yang tepat mengenai cara menghitung diskon persen agar keputusan belanjamu selalu bijak dan tidak merugikan.
Pengertian Diskon
Potongan harga adalah hal yang umum dijumpai oleh para penggemar belanja, baik saat berbelanja langsung di toko fisik maupun melalui platform daring. Namun, sudahkah kalian benar-benar memahami makna dari potongan harga itu sendiri?
Berdasarkan penjelasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potongan harga diartikan sebagai pengurangan nilai dari harga awal suatu barang.
Menurut sejumlah pendapat dari para pakar, potongan harga juga bisa dijelaskan sebagai bentuk pengurangan nilai jual suatu produk atau layanan yang diberikan oleh produsen kepada pembeli, dengan ketentuan tertentu.
Ketentuan ini bisa berupa kesetiaan konsumen terhadap merek, telah memenuhi syarat khusus, atau strategi lain yang dirancang oleh produsen.
Maka dari itu, demi memberikan kepuasan kepada para pelanggan, produsen kerap memberikan pengurangan harga sebagai bentuk apresiasi.
Dalam praktik bisnis, penggunaan potongan harga menjadi salah satu strategi pemasaran yang cukup efektif untuk mendorong peningkatan angka penjualan.
Semakin besar potongan harga yang ditawarkan, biasanya semakin tinggi pula minat masyarakat untuk membeli.
Hal ini menunjukkan bahwa potongan harga dapat memengaruhi cara berpikir dan keputusan konsumen dalam membeli sebuah produk.
Dampaknya pun bisa langsung dirasakan oleh pelaku usaha, di mana kenaikan minat beli berbanding lurus dengan peningkatan permintaan terhadap produk yang ditawarkan.
Macam-macam Diskon Belanja
Potongan harga bukan lagi sekadar satu-satunya alat dalam strategi promosi. Kini, bentuk dan cara penerapannya semakin beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Berikut adalah lima jenis potongan harga yang umum digunakan dalam dunia usaha.
1. Pengurangan Harga Langsung
Ini merupakan strategi yang paling sering dijumpai, khususnya pada sektor makanan, minuman, dan kebutuhan sehari-hari. Umumnya, produsen menetapkan syarat minimal pembelian untuk mendapatkan potongan harga.
Contohnya, pada layanan pemesanan makanan daring, pelanggan akan mendapat potongan Rp10.000 jika total pembelian mencapai minimal Rp40.000.
Strategi ini sering berhasil menarik pembeli untuk menambah barang belanjaan agar memenuhi syarat minimum.
Misalnya, seseorang yang awalnya hanya ingin membeli Rp30.000, akhirnya menambah produk lain agar total belanjanya mencapai angka yang ditentukan.
Dari sisi produsen, cara ini menguntungkan karena mendorong konsumen untuk berbelanja lebih banyak.
2. Potongan dalam Bentuk Persentase
Model pengurangan harga dengan menetapkan persentase dari harga asli juga sangat populer.
Misalnya, sebuah toko pakaian memberi potongan 30% untuk semua jenis kemeja, yang berarti harga setiap kemeja dikurangi sebesar 30% dari harga semula.
Tujuan dari strategi ini biasanya adalah untuk meningkatkan penjualan dalam jumlah besar. Kadang juga digunakan untuk menjual barang yang stoknya masih banyak atau kurang diminati konsumen, agar menarik perhatian lebih luas.
3. Pemberian Bonus Barang
Alih-alih mengurangi harga, beberapa pelaku usaha memilih memberikan produk tambahan sebagai hadiah kepada pelanggan.
Biasanya ini diberikan setelah pembelian dalam jumlah tertentu atau untuk pelanggan setia. Contohnya, pembeli gamis mendapatkan hijab edisi terbatas sebagai bonus.
Strategi ini sering digunakan untuk memberikan apresiasi atas loyalitas konsumen dan mendorong mereka agar tetap memilih produk dari merek yang sama.
Hadiah bisa menciptakan kesan eksklusif, membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih cenderung melakukan pembelian ulang.
4. Bebas Biaya Kirim
Potongan biaya pengiriman semakin populer, khususnya dengan meningkatnya transaksi belanja daring.
Strategi ini dilakukan melalui ketentuan khusus, misalnya pembelian minimum atau pemberian voucher bebas ongkir dalam rangka perayaan tertentu.
Contohnya, pelanggan mendapatkan bebas ongkir senilai Rp10.000 untuk setiap transaksi di atas Rp100.000.
Banyak pembeli membatalkan pesanan saat mengetahui bahwa ongkos kirim lebih mahal dari harga produk itu sendiri. Karena itu, penghapusan ongkos kirim menjadi insentif yang ampuh untuk menjaga minat belanja tetap tinggi.
5. Potongan untuk Kategori Tertentu
Jenis potongan ini hanya berlaku untuk kelompok konsumen tertentu, misalnya pengguna kartu debit tertentu atau pelanggan loyal. Sebagai contoh, diskon hingga Rp50.000 hanya berlaku bagi pemilik kartu debit Bank Mandiri.
Diskon semacam ini biasanya dilakukan bekerja sama dengan pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan, sekaligus menjadi sarana promosi bersama bagi kedua belah pihak.
Dengan berbagai variasi ini, strategi pemberian potongan harga tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tapi juga menciptakan loyalitas konsumen dan pengalaman belanja yang lebih menarik.
Menjaga Keuangan pada saat Diskon
Saat potongan harga ditawarkan, baik melalui platform belanja daring maupun toko fisik, tak sedikit orang yang merasa tergoda untuk langsung membeli, mungkin kamu pun pernah mengalaminya.
Namun, euforia diskon sering kali membuat seseorang lupa akan batas kemampuan finansialnya. Agar kondisi keuangan tetap stabil meskipun berbelanja saat promosi berlangsung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berikut ini.
- Pilih produk yang benar-benar dibutuhkan, dan pastikan kualitas serta jumlahnya sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki.
- Saat melakukan pembayaran, usahakan hanya menggunakan satu jenis kartu agar pengeluaran lebih mudah dipantau.
- Belanjalah berdasarkan alokasi dana yang sudah direncanakan setiap bulan agar tidak melebihi anggaran yang tersedia.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kamu tetap bisa menikmati momen belanja saat potongan harga berlangsung tanpa mengorbankan kondisi keuangan pribadi.
Cara Menghitung Diskon Persen dan Contohnya
Terdapat sejumlah rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah akhir yang harus dibayarkan oleh pembeli setelah menerima potongan harga, khususnya yang berbentuk persentase.
Pengetahuan mengenai cara menghitung diskon persen menjadi penting agar konsumen dapat memahami seberapa besar pengurangan harga yang didapat serta berapa total yang harus dibayar.
Berikut ini adalah beberapa rumus dasar yang perlu diketahui untuk melakukan perhitungan tersebut secara tepat.
1. Perhitungan Potongan Harga Tunggal
Untuk mengetahui nilai akhir (X) dari suatu produk setelah diskon, pertama-tama perlu menghitung jumlah potongan (D) yang diperoleh. Rumus dasar yang digunakan yaitu:
Harga Akhir (X) = Harga Asli (A) – Nilai Potongan (D)
Sementara, nilai D diperoleh dengan:
D = Persentase Diskon (%D) × Harga Asli (A)
Perlu diingat, karena persentase merupakan bagian dari 100, maka 25% berarti 25 dibagi 100 atau bisa juga dikonversi menjadi angka desimal dengan memindahkan titik dua tempat ke kiri, misalnya 25% menjadi 0,25.
Contoh Soal:
Sebuah mainan di sebuah pusat perbelanjaan dibanderol seharga Rp250.000. Pada peringatan Hari Anak, toko memberikan potongan harga sebesar 30%. Maka, jumlah yang harus dibayarkan adalah:
Langkah awal, hitung jumlah potongan:
D = 30% × 250.000 = 75.000
Kemudian, hitung harga akhir setelah diskon:
X = 250.000 – 75.000 = 175.000
Dengan demikian, mainan tersebut bisa dibeli dengan harga Rp175.000 setelah dikurangi diskon 30%.
2. Perhitungan Langsung dengan Mengurangi Persentase Diskon
Metode ini lebih ringkas. Cukup mengurangkan nilai persentase dari 100%, lalu dikalikan dengan harga awal. Rumusnya:
Harga Akhir (X) = [100% – %D] × Harga Awal (A)
Contoh Soal:
Sebuah kemeja pria dijual seharga Rp170.000. Dalam rangka perayaan belanja online nasional, toko memberikan diskon sebesar 20%. Maka, perhitungannya adalah:
X = (100% – 20%) × 170.000
X = 80% × 170.000 = 136.000
Dengan demikian, harga kemeja setelah potongan adalah Rp136.000.
3. Perhitungan untuk Potongan Bertingkat (Diskon Ganda)
Untuk kasus diskon ganda, seperti “60% + 25%”, tidak bisa langsung dijumlahkan menjadi 85%. Diskon jenis ini diterapkan dalam dua tahap.
Pertama, hitung diskon tahap pertama dari harga awal, lalu hitung potongan kedua dari harga setelah diskon pertama.
Rumus yang digunakan:
Tahap Pertama:
Harga Setelah Diskon Pertama (D1) = (100% – %D1) × Harga Awal (A)
Tahap Kedua:
Harga Akhir (X) = (100% – %D2) × Harga Diskon Pertama (D1)
Contoh Soal:
Sebuah smartphone terbaru dijual seharga Rp8.000.000 dan mendapat potongan bertingkat 40% + 10%.
Langkah pertama:
D1 = (100% – 40%) × 8.000.000
D1 = 60% × 8.000.000 = 4.800.000
Langkah kedua:
X = (100% – 10%) × 4.800.000
X = 90% × 4.800.000 = 4.320.000
Jadi, setelah kedua potongan diterapkan, total yang harus dibayar untuk smartphone tersebut adalah Rp4.320.000.
Cara Hitung Diskon Persen di Kalkulator
Kini, menghitung potongan harga dalam bentuk persentase tidak lagi terbatas pada kalkulator manual. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur kalkulator di ponsel, yang umumnya tersedia di hampir semua perangkat.
Penggunaan kalkulator di HP memudahkan siapa saja untuk mengetahui harga akhir dari sebuah produk setelah dipotong diskon. Berikut langkah-langkahnya:
- Buka aplikasi kalkulator di ponsel.
- Masukkan nominal harga produk sebelum potongan harga.
- Kalikan harga tersebut dengan persentase potongan yang ditentukan.
- Setelah mendapatkan nilai potongannya, kurangkan dari harga awal untuk mengetahui total yang harus dibayar.
Langkah ini sangat praktis dan efisien, apalagi saat berbelanja agar tidak salah dalam memperkirakan total pengeluaran.
Sebagai penutup, memahami cara menghitung diskon persen membantu kamu menentukan harga akhir secara tepat agar tetap bijak saat berbelanja dan mengatur keuangan dengan cermat.