Gas

Harga Futures Gas Alam Turun di Pasar AS Hari Ini

Harga Futures Gas Alam Turun di Pasar AS Hari Ini
Harga Futures Gas Alam Turun di Pasar AS Hari Ini

JAKARTA - Pada hari Rabu dalam sesi perdagangan di Amerika Serikat, harga futures gas alam mencatat penurunan tipis, mencerminkan dinamika pasar energi global yang terus berubah. Kontrak gas alam untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada level USD 3,50 per mmBTU, turun sebesar 0,57% dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Penurunan ini memberikan gambaran bahwa pasar saat ini masih cukup sensitif terhadap berbagai faktor yang memengaruhi pasokan dan permintaan gas alam.

Pergerakan Harga Gas Alam dan Level Kunci

Harga futures gas alam selama sesi perdagangan mengalami fluktuasi, sempat menyentuh posisi terendah, sebelum akhirnya berusaha untuk menstabilkan harga pada kisaran saat ini. Para analis memperkirakan bahwa gas alam kemungkinan akan mendapatkan support atau batas bawah di level USD 3,293 per mmBTU. Support ini berperan sebagai titik di mana tekanan jual mulai berkurang dan pembeli mulai masuk pasar untuk mengangkat harga kembali.

Di sisi lain, resistance atau batas atas harga diperkirakan berada pada level USD 3,598 per mmBTU. Resistance ini menjadi titik di mana penjualan mulai meningkat dan menekan harga agar tidak naik lebih tinggi. Jika harga futures gas alam berhasil menembus resistance ini, ada potensi kenaikan harga lebih lanjut, namun jika gagal, harga kemungkinan akan terkoreksi kembali.

Pergerakan harga ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, mulai dari kondisi cuaca yang memengaruhi permintaan gas untuk kebutuhan pemanasan, situasi geopolitik yang memengaruhi pasokan energi, hingga kondisi ekonomi global yang menentukan konsumsi energi dunia.

Pengaruh Indeks Dolar AS terhadap Pasar Energi

Selain pergerakan harga gas alam, indeks Dolar AS juga mengalami penurunan sebesar 0,33%, saat ini diperdagangkan pada level USD 97,98. Indeks ini mengukur nilai tukar Dolar terhadap enam mata uang utama dunia. Penurunan indeks Dolar ini bisa berdampak ganda bagi pasar energi.

Salah satu dampaknya adalah meningkatnya daya saing komoditas energi di pasar internasional karena harga dalam Dolar AS menjadi relatif lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Namun, penurunan nilai Dolar juga bisa menjadi tanda ketidakpastian ekonomi yang berimbas pada permintaan energi secara keseluruhan.

Pergerakan Komoditas Energi Lainnya

Tidak hanya gas alam, harga komoditas energi lain seperti minyak metah dan heating oil juga mencatat penurunan di pasar Nymex. Minyak metah untuk pengiriman Agustus turun sebesar 0,17% menjadi USD 66,63 per barrel. Penurunan ini mencerminkan sentimen hati-hati pasar terkait dengan prospek permintaan minyak dan risiko geopolitik yang sedang berlangsung.

Begitu pula heating oil, bahan bakar yang banyak digunakan untuk pemanasan dan industri, turun sebesar 0,28% dan diperdagangkan pada harga USD 2,40 per galon. Harga heating oil yang melemah ini sejalan dengan tren penurunan gas alam, mengindikasikan tekanan pada sektor energi secara luas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Gas Alam

Beberapa faktor utama yang menjadi perhatian pasar dan memengaruhi harga futures gas alam adalah kondisi cuaca, terutama di Amerika Serikat, yang dapat meningkatkan atau menurunkan permintaan gas untuk pemanasan atau pendinginan. Misalnya, cuaca yang lebih dingin dari perkiraan akan meningkatkan konsumsi gas alam untuk pemanas, sementara cuaca yang lebih hangat dapat menurunkan permintaan.

Selain itu, pasokan gas alam yang cukup melimpah akibat produksi dalam negeri yang stabil atau meningkat juga memberikan tekanan pada harga. Sementara itu, ketegangan geopolitik dan dinamika perdagangan internasional turut memberi pengaruh terhadap stabilitas harga.

Dengan berbagai faktor yang terus berubah, harga futures gas alam dan komoditas energi lainnya akan terus mengalami fluktuasi sesuai kondisi pasar global. Para pelaku pasar dan investor harus terus memantau perkembangan terbaru untuk mengambil keputusan yang tepat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index