JAKARTA - Di balik berbagai film Indonesia yang hangat dan menyentuh, ada satu nama yang kerap muncul: Yandy Laurens. Sosoknya bukan hanya dikenal karena keahlian dalam menyutradarai, tetapi juga karena kepiawaiannya menyentuh sisi emosional penonton lewat cerita-cerita yang membumi dan penuh makna.
Film terbarunya berjudul Sore: Istri dari Masa Depan akan segera tayang di bioskop mulai 10 Juli 2025. Film ini menjadi penanda penting dalam perjalanan kariernya yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.
Perjalanan Yandy Laurens: Dari Naskah Sekolah ke Panggung Nasional
Alexander Yandy Laurens, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Yandy Laurens, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 9 April 1989. Minatnya terhadap dunia perfilman dimulai sejak SMA, saat dirinya mendapat tugas menulis naskah drama sekolah.
Sejak itu, benih cintanya terhadap film tumbuh semakin kuat. Buku Menjadi Sutradara Televisi karya Naratama semakin memantapkan tekadnya. Ia pun melanjutkan studi di Institut Kesenian Jakarta, mengambil jurusan Televisi dan Film dengan spesialisasi penyutradaraan.
Langkah awalnya di dunia profesional dimulai dengan film pendek, seperti Papa Hao (2008) dan Badminton (2009). Namun, karya yang benar-benar membuat namanya mulai diperbincangkan adalah Wan An (2012), film tugas akhirnya yang memenangkan Piala Citra di Festival Film Indonesia untuk kategori Film Pendek Terbaik.
Tak hanya film pendek, Yandy juga menjelajahi berbagai format seperti iklan, video musik, hingga serial web. Hal ini membuatnya semakin matang dalam memahami berbagai aspek penyutradaraan.
Pada 2019, Yandy meledak lewat debut film panjang Keluarga Cemara, yang sukses besar dengan 1,7 juta penonton. Ia bekerja sama dengan Gina S. Noer dalam menulis skenario film tersebut, dan memenangkan penghargaan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di FFI 2019.
Film berikutnya, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023), menunjukkan bahwa Yandy tak kehilangan sentuhannya. Film romantis ini berhasil menarik 500.000 penonton dalam waktu hanya 16 hari.
Melalui gaya bertutur yang jujur dan penuh rasa, Yandy berhasil menempati ruang khusus di hati penonton film Indonesia.
Karya-Karya Yandy Laurens
Berikut ini adalah daftar karya yang telah dihasilkan oleh Yandy Laurens sejak ia memulai kariernya pada 2007. Dari film pendek, film panjang, hingga serial dan video musik, semuanya menunjukkan konsistensi gaya penyutradaraan dan kekuatan cerita yang khas.
Film Pendek:
Papa Hao (2008)
Badminton (2009)
Wan An (2012)
Teman (2014)
Menunggu Kabar (2014)
Viva Tar! (2016)
Indonesia Itu Rumahku (2016)
Tenang (2021)
Film Panjang:
Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (2018)
Keluarga Cemara (2019)
Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023)
1 Kakak 7 Ponakan (2025)
Sore: Istri dari Masa Depan (2025)
Serial:
Arteta (2015)
Sore: Istri dari Masa Depan (2017)
Axelerate the Documentary (2017)
Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode (2018)
Janji (2019)
Perjalanan Terbaik Sepanjang Masa (2022)
Yang Hilang dalam Cinta (2022)
A.G.N.E.S. (2024)
Video Musik:
Mercusuar – Kunto Aji (2017)
Tenang – Yura Yunita (2021)
Bercinta Lewat Kata – Donne Maula (2023)
Jungkir Balik – Maisha Kanna (2024)
Dengan rekam jejak yang solid dan konsisten, tak heran jika Yandy Laurens dijuluki sebagai "Raja Drama Indonesia." Ia bukan hanya menciptakan cerita, tetapi juga meramu emosi dalam setiap adegan, karakter, dan dialog.
Kini, lewat Sore: Istri dari Masa Depan, penonton Indonesia kembali diajak masuk ke dunia khas Yandy yang penuh rasa dan makna. Apakah film ini akan menjadi salah satu karya terbaiknya? Waktulah yang akan menjawabnya.