JAKARTA - Kepesertaan masyarakat Sumatera Utara dalam pasar modal terus memperlihatkan tren positif. Hingga Mei 2025, tercatat 649.076 single investor identification (SID), tumbuh 4,62% dibandingkan akhir 2024. Peningkatan ini didukung oleh minimnya hambatan masuk dan makin ramahnya instrumen investasi digital. Tercatat juga 11 perusahaan lokal yang sukses menjalankan IPO, serta empat entitas memilih skema pendanaan melalui securities crowdfunding (SCF).
Generasi Muda dan Reksadana Mendominasi
Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien, menjelaskan bahwa reksadana masih mendominasi jumlah investor, dengan total 608.790 akun—menunjukkan preferensi kuat pada instrumen dengan manajemen profesional. Di sisi lain, saham mencatat pertumbuhan investor tertinggi secara tahunan: +23% yoy, menandai minat yang tumbuh meski aktivitas sempat melambat di awal tahun lantaran investor bersikap hati-hati menunggu laporan keuangan emiten.
Dari segi demografi, investor muda mendominasi pasar modal Sumut:
Usia 18–25 tahun: 33,92%
Usia 26–30 tahun: 23,52%
Usia 31–40 tahun: 24,19%
Usia 41–100 tahun: 18,37%
Persentase ini jelas menunjukkan gelombang baru nasabah yang mulai menyadari pentingnya investasi untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang.
Investor Ritel Pegang Peranan Utama
Data OJK juga mengungkap struktur kepemilikan saham: 81,23% dimiliki oleh investor perorangan, sementara institutional investor menguasai sisanya 18,77%. Ini menggambarkan dominasi ritel dan potensi perluasan basis investor. Meski volume transaksi sempat turun, nilai transaksi tetap impresif, mencapai Rp 12,5 triliun hingga Mei 2025.
Peningkatan ini juga tercermin pada jumlah saham yang dimiliki, naik 15,79% yoy, menunjukkan kepercayaan publik terhadap pasar modal Sumut dan perannya dalam pembiayaan sektor riil.
Data OJK Sumut menggarisbawahi dua poin utama: dorongan kuat dari generasi muda dan dominasi instrumen reksadana. Untuk mengejar inklusi keuangan yang lebih luas, OJK bersama pelaku pasar perlu mendorong literasi investasi yang lebih dalam dan mendesain produk baru yang ramah investor ritel.