Otomotif

Industri Otomotif Thailand Mulai Bangkit di Tengah Tantangan Ekonomi

Industri Otomotif Thailand Mulai Bangkit di Tengah Tantangan Ekonomi
Industri Otomotif Thailand Mulai Bangkit di Tengah Tantangan Ekonomi

JAKARTA - Setelah mengalami masa penurunan yang cukup lama, sektor otomotif di Thailand mulai menunjukkan sinyal kebangkitan yang menggembirakan. Terutama di bidang manufaktur otomotif, pemulihan yang kuat mulai terlihat, memberikan harapan baru bagi para pelaku industri. Wakil Menteri Keuangan Thailand, Paopoom Rojanasakul, menyatakan bahwa pemerintah telah mulai mengamati momentum positif dalam industri ini setelah mengalami penurunan selama dua tahun terakhir.

Indeks Produksi Manufaktur (MPI) negara tersebut mencatat kenaikan sebesar 1,9% pada bulan Mei secara tahun-ke-tahun. Ini menandai bulan kedua berturut-turut mengalami pertumbuhan, setelah sembilan bulan berturut-turut mengalami kontraksi. MPI khusus di sektor otomotif bahkan mencatat kenaikan lebih signifikan, yaitu sebesar 12,7%, juga selama dua bulan berturut-turut, mengindikasikan sinyal pemulihan yang nyata setelah 21 bulan sebelumnya terus mengalami penurunan.

Detail Produksi dan Penjualan Otomotif

Data dari Federasi Industri Thailand (FTI) menunjukkan bahwa produksi mobil secara keseluruhan pada bulan Mei meningkat sebesar 10,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didukung oleh produksi truk pikap yang naik signifikan untuk pasar ekspor. Namun, jika melihat keseluruhan periode lima bulan pertama tahun 2025, produksi mobil masih mengalami penurunan 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah kendaraan yang diproduksi mencapai 594.492 unit. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tanda-tanda pemulihan, tantangan masih cukup besar dan banyak pelaku industri memperkirakan angka tahunan masih akan mencatat kontraksi.

Di sisi lain, penjualan mobil domestik (termasuk truk pikap) juga menunjukkan peningkatan untuk bulan kedua berturut-turut, naik 4,7% pada Mei dari tahun sebelumnya. Meski demikian, permintaan masih terbatas akibat beban utang rumah tangga yang tinggi dan kebijakan penyaringan aplikasi pinjaman yang lebih ketat.

Khusus untuk mobil penumpang, produksi pada bulan Mei melonjak sebesar 22,1%, menjaga momentum positif yang juga terlihat pada bulan April, yang merupakan pertumbuhan pertama dalam setahun. Pendaftaran mobil penumpang baru di bulan yang sama juga naik 8,7%.

Sementara itu, produksi truk pikap mencatat kenaikan MPI sebesar 5,2% pada bulan Mei, yang merupakan kenaikan pertama setelah 23 bulan mengalami penurunan. Namun demikian, pasar truk pikap masih membutuhkan stimulus tambahan karena dampak paling besar dari ketatnya akses pembiayaan. Sebagai respons, Kementerian Keuangan Thailand mengusulkan program insentif berupa pengurangan pajak bagi pembeli yang menukar truk pikap lama mereka dengan yang baru, guna mendorong permintaan.

Selain itu, manufaktur sepeda motor juga menunjukkan tren positif. MPI untuk sektor ini meningkat selama tiga bulan berturut-turut, dengan kenaikan 7,4% pada Mei, sejalan dengan peningkatan produksi sepeda motor domestik sebesar 5%.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Meski berbagai indikator mulai menunjukkan pemulihan, industri otomotif Thailand masih menghadapi berbagai hambatan, terutama terkait kondisi ekonomi makro seperti tingginya utang rumah tangga dan ketatnya regulasi kredit. Namun, dengan adanya program pemerintah yang menawarkan insentif pajak dan dukungan lainnya, sektor ini diharapkan bisa terus bergerak ke arah positif.

Momentum pemulihan ini juga menjadi sinyal penting bagi investor dan pelaku industri, bahwa pasar otomotif di Thailand mulai stabil dan siap untuk kembali berkembang. Keterlibatan pemerintah dalam memberikan stimulus diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan, khususnya di segmen-segmen yang masih lesu seperti truk pikap.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index