Nasional

Program Gizi Nasional Dipercepat, 4.000 Dapur MBG Menanti Verifikasi

Program Gizi Nasional Dipercepat, 4.000 Dapur MBG Menanti Verifikasi
Program Gizi Nasional Dipercepat, 4.000 Dapur MBG Menanti Verifikasi

JAKARTA - Dalam rangka mempercepat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) tengah melakukan verifikasi terhadap ribuan dapur umum yang mendaftar sebagai mitra pelaksana layanan. Fokus verifikasi ini ditujukan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan bertugas menyediakan makanan bergizi kepada jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Proses verifikasi ini menjadi langkah krusial agar program MBG dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dalam waktu singkat. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 4.000 calon mitra SPPG yang masuk dalam daftar antrean verifikasi.

“BGN juga sedang melakukan percepatan verifikasi mitra SPPG yang hari ini sudah mengantri cukup banyak, sekitar 4.000-an untuk kita verifikasi dan mudah-mudahan percepatan verifikasi ini akan dilaksanakan sehingga target BGN di bulan Agustus akan tercapai dengan cepat,” ungkap Staf Khusus BGN, Redy Hendra Gunawan.

Upaya percepatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap dapur MBG yang beroperasi sudah memenuhi standar pelayanan dan sanitasi sesuai ketentuan pemerintah. Selain itu, dengan semakin banyaknya SPPG yang terverifikasi dan aktif, jumlah penerima manfaat pun dapat bertambah secara signifikan.

Dapur Bertambah, Target Juli Terlampaui

Hingga awal Juli 2025, jumlah SPPG aktif telah mencapai 1.873 unit. Dalam waktu dekat, BGN akan mengaktifkan tambahan 473 dapur, yang membuat jumlah total mencapai hampir 2.200 unit, melampaui target awal bulan Juli yang ditetapkan sebesar 1.994 SPPG.

“Dan pekan depan akan bertambah sebanyak 473 unit SPPG. Sehingga totalnya sudah hampir mencapai 2.200 SPPG, dan ini sudah melebihi target dari Badan Gizi Nasional,” lanjut Redy.

Kenaikan jumlah dapur ini tentu berdampak luas, bukan hanya dalam hal distribusi makanan bergizi, tetapi juga penciptaan lapangan kerja dan perputaran ekonomi lokal. Menurut Redy, dengan beroperasinya 2.200 SPPG, diperkirakan akan tercipta hampir 100.000 lapangan kerja langsung.

“Artinya, BGN akan menyerap tenaga kerja hampir sekitar 100.000 tenaga kerja langsung yang bekerja di satuan pelayanan pemenuhan gizi,” tambahnya.

Pemerintah melihat program MBG sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain menyerap tenaga kerja, dapur-dapur MBG juga memberdayakan 10.000 lebih pelaku usaha lokal seperti UMKM, koperasi, dan BUMDes yang berperan sebagai penyedia bahan baku.

Hal ini menunjukkan bahwa MBG tidak hanya berfungsi sebagai program intervensi gizi, tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi rakyat kecil di sektor pangan.

Penerima Manfaat Hampir Tembus 7 Juta

Bersamaan dengan bertambahnya jumlah dapur, jumlah penerima manfaat MBG juga terus mengalami peningkatan signifikan. Pada pekan mendatang, BGN menargetkan penambahan 1,2 juta penerima manfaat baru, sehingga total keseluruhan akan mendekati 7 juta orang.

“BGN di pekan depan akan ada penambahan penerima manfaat sejumlah 1,2 juta sehingga total yang akan kami layani di pekan depan itu totalnya sudah hampir 7 juta penerima manfaat,” tegas Redy.

Dalam konteks ini, program MBG diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas gizi, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat rentan.

Kebijakan pengembangan dapur umum dan distribusi makanan ini juga disambut oleh berbagai pihak, termasuk kepolisian yang turut serta dalam mendirikan dapur MBG milik Polri pada momen peringatan HUT Bhayangkara beberapa waktu lalu.

Verifikasi 4.000 dapur MBG menjadi simbol betapa seriusnya pemerintah dalam memastikan program Makan Bergizi Gratis bisa berjalan cepat dan tepat sasaran. Dengan percepatan yang dilakukan Badan Gizi Nasional, target Juli sudah terlampaui dan proyeksi Agustus terlihat semakin realistis.

Program MBG kini tidak hanya menjadi solusi gizi, tapi juga bagian dari strategi besar pembangunan ekonomi dan sosial nasional, dengan melibatkan ratusan ribu tenaga kerja, ribuan pelaku usaha lokal, dan menjangkau jutaan penerima manfaat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index