iPhone

iPhone 17 Pro Max Punya Baterai Terbesar, MacBook Baru Siap Rilis

iPhone 17 Pro Max Punya Baterai Terbesar, MacBook Baru Siap Rilis
iPhone 17 Pro Max Punya Baterai Terbesar, MacBook Baru Siap Rilis

JAKARTA - Apple kembali membuat gebrakan dengan rencana menghadirkan iPhone 17 Pro Max yang akan dibekali baterai berkapasitas besar, mencapai 5.000 mAh. Ini menjadi peningkatan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya yang hanya memiliki baterai sebesar 4.685 mAh. Jika kabar ini benar, iPhone terbaru ini akan menjadi model dengan baterai terbesar sepanjang sejarah iPhone dan sejajar dengan smartphone Android flagship yang selama ini unggul di kapasitas baterai.

Kapasitas 5.000 mAh sudah menjadi standar di banyak ponsel Android kelas menengah hingga atas, terutama dari produsen asal Tiongkok. Dengan membawa baterai sebesar itu, Apple tampaknya berupaya menghilangkan salah satu kritik lama pengguna iPhone, yaitu soal daya tahan baterai. Ini juga menunjukkan konsistensi Apple dalam melakukan peningkatan baterai, khususnya untuk seri Pro Max yang menyasar pengguna dengan kebutuhan performa dan durasi penggunaan yang lebih tinggi.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari Apple, bocoran ini semakin menguatkan spekulasi bahwa iPhone 17 Pro Max yang akan meluncur September 2025 nanti akan membawa sejumlah pembaruan besar, terutama dari sisi daya tahan dan efisiensi.

MacBook Murah dengan Chipset iPhone: Strategi Baru Apple

Selain iPhone, Apple juga dikabarkan tengah menyiapkan MacBook terbaru dengan harga yang lebih terjangkau. Analis ternama Ming-Chi Kuo menyebutkan bahwa MacBook ini akan memakai chipset A18 Pro, yang sebelumnya digunakan di iPhone 16 Pro. Ini akan menjadi kali pertama Apple menyematkan chipset kelas iPhone ke dalam jajaran MacBook mereka.

Dengan langkah ini, Apple berpotensi menekan harga laptop tanpa mengorbankan performa. Jika benar, MacBook murah ini akan menjadi opsi menarik bagi konsumen yang menginginkan performa tinggi dengan harga lebih bersahabat. Ukuran layar diprediksi tetap 13 inci, serupa dengan MacBook Air saat ini yang dibanderol sekitar USD 999 atau Rp 16 jutaan.

Menurut Ming-Chi Kuo, produksi MacBook murah ini kemungkinan dimulai pada akhir 2025 atau awal 2026, dengan target produksi 5-7 juta unit. Jumlah tersebut akan mewakili sebagian besar pengiriman MacBook secara keseluruhan.

Meski begitu, Apple masih belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai rumor ini, sehingga konsumen masih harus menunggu pengumuman resmi dari perusahaan berbasis di Cupertino tersebut.

Pembaruan Sistem Operasi macOS Tahoe 26

Tidak hanya perangkat keras, Apple juga memperkenalkan macOS Tahoe 26 pada ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2025. Versi baru ini membawa desain ulang besar-besaran dengan tampilan Liquid Glass yang membuat elemen antarmuka seperti Dock, sidebar, dan toolbar menjadi lebih transparan dan modern.

Fitur baru berbasis kecerdasan buatan (AI) juga disematkan untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan pengguna Mac. Pengguna dapat menikmati personalisasi lebih luas, seperti mengubah warna folder dan ikon aplikasi sesuai preferensi. Pusat Kontrol (Control Center) juga mengalami pembaruan untuk mempermudah akses pengaturan.

Bagi pengguna MacBook yang telah dilengkapi Apple Silicon M3 dan M4, pembaruan ini juga menambah kemampuan bermain game yang semakin mumpuni, membuka peluang baru bagi pengguna Mac sebagai platform gaming.

Rangkaian produk dan pembaruan sistem yang akan dirilis Apple menunjukkan komitmen mereka untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna. iPhone 17 Pro Max dengan baterai jumbo menandakan perhatian Apple terhadap kebutuhan daya tahan baterai yang selama ini menjadi salah satu kelemahan produk mereka dibanding pesaing Android. Sementara itu, MacBook baru dengan chipset iPhone membuka jalan bagi produk dengan harga lebih kompetitif tanpa mengorbankan performa.

Bersamaan dengan pembaruan macOS Tahoe 26 yang membawa desain modern dan fitur AI, Apple semakin memperkuat posisinya dalam ekosistem perangkat keras dan lunak yang terintegrasi. Semua ini menjadi langkah strategis menjelang peluncuran produk baru di paruh kedua 2025.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index