pengertian pidato persuasif

Pengertian Pidato Persuasif, Tujuan, Ciri, hingga Contohnya

Pengertian Pidato Persuasif, Tujuan, Ciri, hingga Contohnya
pengertian pidato persuasif

JAKARTA - Pengertian pidato persuasif adalah komunikasi lisan yang bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pendengar menerima gagasan atau tindakan.

Saat menghadiri sebuah acara atau upacara, biasanya ada seseorang yang berbicara di depan banyak orang, seperti guru, kepala sekolah, atau staf lainnya. 

Kegiatan berbicara di depan umum tersebut disebut pidato, yang berfungsi untuk menyampaikan maksud dan pandangan tentang suatu topik penting kepada audiens. 

Pidato sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu pidato informatif, argumentatif, reaktif, dan persuasif. Fokus pembahasan kali ini adalah pidato persuasif, yang dirancang khusus untuk mempengaruhi pendengar. 

Dengan memahami pengertian pidato persuasif, seseorang bisa lebih mengerti cara menyampaikan pesan yang efektif dan memikat hati audiens.

Pengertian Pidato Persuasif

Pengertian pidato persuasif adalah jenis pidato yang berisi ajakan untuk mendorong masyarakat melakukan suatu hal. Pesan dalam pidato ini disampaikan dengan tujuan mempengaruhi audiens agar menerima gagasan, isu, konsep, atau produk yang disampaikan oleh pembicara.

Tujuan Pidato Persuasif

Setelah memahami definisi pidato persuasif, penting juga untuk mengetahui tujuan dari pidato jenis ini.

Pembentukan Tanggapan

Tujuan pertama dari pidato persuasif adalah membentuk tanggapan dari masyarakat sehingga audiens dapat aktif merespons dan berpartisipasi dalam diskusi. 

Seorang pembicara harus mampu menghubungkan materi pidato dengan kondisi nyata yang dialami masyarakat agar tanggapan yang muncul terasa alami dan relevan. 

Dengan demikian, proses ini dapat memunculkan ide-ide baru yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, yang pada akhirnya dapat mendorong perubahan perilaku positif. 

Harapannya, pidato yang disampaikan akan memberi manfaat nyata bagi para pendengarnya.

Penguatan Tanggapan

Setelah tanggapan terbentuk dan sesuai dengan topik pembicaraan, langkah berikutnya adalah memperkuat tanggapan tersebut. 

Penguatan ini dilakukan untuk menjaga konsistensi perilaku masyarakat terkait dengan isu, gagasan, atau topik yang sedang dibahas. 

Proses ini bertujuan agar audiens merasa bahwa tindakan mereka didukung oleh data atau norma-norma yang berlaku di masyarakat, sehingga mereka termotivasi untuk mempertahankan sikap tersebut.

Pengubahan Tanggapan

Tujuan ketiga dalam pidato persuasif adalah mengubah tanggapan atau sikap audiens, terutama jika mereka memiliki kebiasaan yang kurang baik. 

Sebagai seorang orator, pembicara harus mampu mempengaruhi pemikiran audiens dan mengajak mereka menuju perilaku yang lebih positif. 

Contohnya, mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan, dan hal-hal lain yang dapat membawa dampak baik bagi komunitas.

Ciri-ciri Pidato Persuasif

Penting juga untuk memahami ciri-ciri pidato persuasif agar bisa membedakannya dari jenis pidato lain. Berikut penjelasannya:

  • Pidato persuasif biasanya mengandung kalimat berupa ajakan, perintah, atau rekomendasi.
  • Kalimat yang digunakan bersifat mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu.
  • Bahasa yang dipakai dalam pidato ini bersifat membangun dan positif.
  • Saat mengajak atau mendorong audiens melakukan sesuatu, penting juga menyertakan masalah yang menjadi fokus pembahasan.

Selain itu, pembicara harus mampu membangkitkan emosi pendengar agar mereka tergerak untuk menyetujui dan memperhatikan apa yang disampaikan.

Struktur Pidato Persuasif

Setelah memahami pengertian, tujuan, dan ciri-ciri, penting juga mengetahui struktur pidato persuasif agar penyampaianmu lebih teratur dan jelas. Struktur pidato persuasif terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Berikut penjelasannya:

Pembukaan

Pada bagian pembukaan biasanya terdapat salam pembuka, ucapan penghormatan (sapaan), dan ungkapan rasa syukur.

a. Salam Pembuka

Salam ini bertujuan untuk menyapa pendengar sesuai dengan waktu atau situasi, seperti “selamat pagi,” “selamat siang,” atau “selamat malam.”

b. Ucapan Penghormatan (Sapaan)

Bagian ini berisi penghormatan kepada hadirin sebagai tanda rasa hormat dan terima kasih atas kehadiran mereka, terutama kepada tamu undangan atau audiens yang lebih tua atau memiliki posisi khusus.

c. Ucapan Rasa Syukur

Ungkapan syukur disampaikan sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan untuk mengadakan acara dan memberikan pidato.

Selain itu, di pembukaan biasanya disertakan pengenalan singkat mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini juga berfungsi sebagai pengantar agar audiens lebih mudah memahami isi pidato nantinya.

Isi Pidato

Setelah pembukaan dengan salam dan ucapan syukur, tahap berikutnya adalah menyampaikan isi pidato. 

Di bagian ini, pembicara akan menyampaikan pendapat, gagasan, alasan, serta informasi penting yang bertujuan untuk mengajak atau memotivasi audiens. 

Agar pendapatmu diterima dan dipercaya, gunakan alasan yang kuat, data yang akurat, dan relevan dengan topik yang dibahas.

Penutup Pidato

Bagian penutup terletak di akhir pidato. Pembicara harus menutup pidato dengan baik, biasanya dengan memberikan saran, ajakan, atau kesimpulan untuk memperkuat pesan yang disampaikan. 

Setelah itu, orator dapat menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan kata, diikuti dengan salam penutup atau ucapan terima kasih.

Cara Menyusun Teks Pidato

Setelah memahami bagian-bagian dalam teks pidato, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan supaya teks pidato yang dibuat tersusun rapi dan sesuai dengan yang ingin disampaikan. Berikut langkah-langkah menyusun teks pidato.

Memilih dan Menentukan Topik

Langkah awal dalam membuat teks pidato adalah memilih topik yang akan disampaikan. Setelah menentukan topik, penting untuk mempelajarinya secara mendalam. 

Kamu bisa melakukan riset untuk mendapatkan informasi terbaru dan terpercaya agar pidato lebih meyakinkan. Sumber informasi bisa berasal dari internet, media online, buku, koran, majalah, atau sumber lainnya.

Menentukan Tujuan Pidato

Selanjutnya, tentukan tujuan dari pidato persuasif yang akan disampaikan. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa menyampaikan gagasan dan pesan agar audiens dapat memahami dan menerima dengan baik.

Untuk menentukan tujuan, kamu bisa bertanya apakah pidatomu bertujuan mengajak audiens melakukan sesuatu atau mengubah perilaku tertentu. Dengan begitu, isi pidato bisa disusun sesuai target yang ingin dicapai.

Memahami Audiens

Saat menyusun teks pidato, penting untuk mengenali siapa audiens yang akan kamu hadapi. Pidato yang tidak sesuai dengan karakter atau kebutuhan audiens cenderung diabaikan. 

Oleh karena itu, ketahui siapa audiensmu, usia mereka, dan latar belakangnya. Misalnya, jika audiensmu adalah generasi milenial yang masih muda, sebaiknya hindari gaya bicara yang terlalu formal dan membosankan agar mereka tetap tertarik.

Menentukan Pokok Argumentasi

Langkah berikutnya adalah memilih pokok-pokok argumentasi. Hal ini membantu pidato menjadi lebih fokus dan terstruktur. 

Kamu bisa menggunakan tiga hingga empat poin utama sesuai durasi pidato yang diinginkan. Pastikan argumentasi yang disampaikan jelas, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Mengembangkan Naskah Pidato

Setelah melalui tahap sebelumnya, kamu bisa mulai menulis naskah pidato persuasif. 

Kembangkan naskah tersebut dengan mengikuti struktur pidato serta memasukkan poin-poin argumen yang sudah disusun agar penyampaian lebih sistematis dan mudah dipahami.

Cara Menyampaikan Pidato yang Baik dan Benar

Setelah teks pidato selesai dibuat, langkah berikutnya adalah berlatih agar kamu lancar saat berbicara di depan umum. 

Dengan latihan yang rutin, kamu akan lebih mudah mencapai tujuan utama, yaitu mengajak banyak orang mengubah perilaku melalui pidato yang disampaikan. 

Supaya penyampaian pidato berjalan lancar dan efektif, kamu bisa memperhatikan dua hal penting, yakni cara mempersuasi audiens dan metode penyampaian pidato.

Cara Memengaruhi Audiens

Tujuannya adalah untuk meyakinkan dan mengajak audiens agar tertarik dan mau mengikuti apa yang kamu sampaikan. Ada tiga pendekatan yang bisa digunakan untuk mempersuasi audiens:

a. Pendekatan Etika

Gunakan kalimat yang mengandung nilai moral atau berikan contoh nyata tentang hal yang benar dan salah.

b. Pendekatan Emosi

Lewat naskah pidato, kamu bisa membangkitkan perasaan audiens supaya mereka tergerak, baik itu rasa haru, semangat, atau motivasi untuk mengikuti ajakanmu.

c. Pendekatan Logika

Susun isi pidato dengan alasan yang masuk akal dan didukung oleh sumber informasi yang kredibel, data terkini, serta fakta lapangan yang valid.

Cara Penyampaian Pidato

Menentukan metode penyampaian pidato penting supaya pesan yang disampaikan lebih meyakinkan bagi pendengar. 

Ada empat jenis metode dalam menyampaikan pidato persuasif, yaitu impromptu, ekstemporan, membaca naskah, dan menghafal. Berikut penjelasan dari masing-masing metode:

a. Metode Impromptu

Metode ini dilakukan secara spontan tanpa persiapan sebelumnya. Isi pidato disesuaikan langsung dengan kondisi dan situasi yang ada di tempat.

b. Metode Ekstemporan

Dalam metode ini, pembicara tidak menggunakan teks naskah lengkap, tetapi masih membuat kerangka atau garis besar isi pidato sebagai panduan saat berbicara.

c. Metode Membaca Naskah

Metode ini mengharuskan pembicara membawa teks pidato dan membacanya secara langsung saat acara berlangsung.

d. Metode Menghafal

Metode ini dilakukan dengan mengingat isi pidato secara keseluruhan sehingga pembicara tidak perlu membawa teks saat berbicara. Namun, terkadang pembicara masih membawa teks sebagai cadangan.

Catatan penting, walaupun metode impromptu dan ekstemporan tidak memerlukan teks saat berpidato, kamu tetap harus memahami isi pidato persuasif dengan baik agar tujuan pidato bisa tercapai. 

Sedangkan untuk metode membaca naskah dan menghafal, walaupun teks sudah disiapkan dan boleh dibawa, kamu perlu mempelajari teks tersebut dengan matang supaya ketika membacanya, intonasi dan penekanan yang diberikan tepat dan tidak hanya sekadar membaca biasa.

Contoh Teks Pidato Persuasif

Berikut contoh teks pidato persuasif tentang narkoba yang bisa kamu jadikan referensi.

Teks Pidato Persuasif Tema Narkoba

Pembukaan

Selamat siang, salam sejahtera, dan semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Yang saya hormati Ibu Kepala SMA Negeri 1 Kota Bogor, seluruh guru yang saya hormati, serta teman-teman yang saya cintai.

Kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato singkat tentang narkoba.

Narkoba adalah masalah serius di Indonesia yang keberadaannya sangat meresahkan. Kondisi para korban yang sudah terjerumus ke dalamnya pun sangat memprihatinkan. 

Narkoba merupakan ancaman nyata yang dapat merusak masa depan anak muda yang sebenarnya masih memiliki banyak kesempatan.

Isi

Satu-satunya cara untuk menghindari narkoba adalah dengan tidak mendekatinya sama sekali. Hanya sedikit saja kita berinteraksi dengan benda ini, kita bisa terperosok ke dalam jurang yang menyiksa baik secara fisik maupun mental.

Begitu seseorang mencoba narkoba, zat ini akan terus menghantui setiap hari, jam, bahkan detik dalam hidupnya. Narkoba mengandung zat adiktif yang membuat tubuh terus memintanya setelah mencobanya sekali.

Bukan tubuh kita yang benar-benar menginginkan, melainkan narkoba yang menipu tubuh agar terus membutuhkan zat berbahaya ini, meskipun kandungannya justru merusak tubuh.

Tidak hanya menyerang fisik, narkoba juga merusak kondisi psikis. Hati kita akan gelisah tanpa zat tersebut, dan pikiran dipenuhi kegelapan sehingga kita bahkan bisa menyakiti orang-orang yang kita sayangi.

Berbicara soal orang terdekat, korban dari narkoba bukan hanya diri kita sendiri, tetapi juga keluarga yang peduli pada kita. Bayangkan perasaan orang tua ketika melihat anaknya menderita akibat ketergantungan narkoba. 

Mereka tidak hanya sedih tapi juga harus menghadapi stigma masyarakat yang melekat seumur hidup.

Saat ini, sudah ada sekitar tiga juta orang di Indonesia yang terjebak dalam bahaya narkoba. Jumlah ini terus bertambah, berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2019.

Sebagai penutup, pengertian pidato persuasif adalah cara menyampaikan ide dengan tujuan meyakinkan dan mengajak audiens untuk mengikuti pendapat yang disampaikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index