KPR

KPR Semakin Diminati: Tren Pengajuan Naik Saat Suku Bunga Melemah

KPR Semakin Diminati: Tren Pengajuan Naik Saat Suku Bunga Melemah
KPR Semakin Diminati: Tren Pengajuan Naik Saat Suku Bunga Melemah

JAKARTA - Minggu yang berakhir pada 27 Juni 2025 mencatat lonjakan dramatis dalam permintaan KPR di Amerika Serikat. Data Mortgage Bankers Association (MBA) menunjukkan permohonan KPR naik 2,7% secara musiman, sementara permohonan refinancing melonjak 7% dari pekan sebelumnya dan menembus 40% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Indeks pembelian properti menunjukkan momentum ringan dengan kenaikan 0,1% musiman dan lonjakan 10% tanpa penyesuaian 16% lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menurut Joel Kan, Wakil Presiden MBA dan Kepala Ekonom, turunnya suku bunga tetap 30 tahun ke level 6,79% terendah sejak April menjadi pemicu utama lonjakan aktivitas refinancing, khususnya permohonan konvensional yang naik 10% dan refinancing VA yang tumbuh 22%.

Debitur Besar dan Pinjaman Jumbo yang Sensitif terhadap Suku Bunga

Penurunan suku bunga mendorong debitur dengan plafon besar untuk melakukan refinancing. “Ukuran pinjaman rata-rata untuk refinancing meningkat menjadi $313.700 setelah enam minggu berada di bawah $300.000, menunjukkan sensitivitas tinggi dari peminjam besar terhadap perubahan suku bunga,” ujar Kan. Sementara itu, aktivitas pembelian relatif stabil sepanjang pekan tersebut karena ketidakpastian pasar masih menahan sebagian pembeli rumah. Meski demikian, secara tahunan, aktivitas pembelian tetap 16% lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Komposisi aktivitas KPR minggu ini juga menunjukkan peningkatan porsinya refinancing: kini mencapai 40,1%, naik dari 38,4% pekan sebelumnya. Aktivitas Adjustable-Rate Mortgage (ARM) juga naik menjadi 7,8% dari total permohonan.

Perubahan Suku Bunga di Berbagai Produk KPR

Penurunan suku bunga tidak terbatas pada satu jenis produk:

KPR tetap 30 tahun (standard): 6,79% dari 6,88%, dengan poin turun ke 0,62 dari 0,63.

KPR tetap 30 tahun jumbo (> $806.500): 6,78% dari 6,88%, poin 0,40 dari 0,60.

KPR tetap 30 tahun FHA: turun ke 6,53% dari 6,59%.

KPR tetap 15 tahun: melorot ke 6,06% dari 6,11%.

ARM 5/1: turun ke 5,99% dari 6,16%.

Penurunan di semua segmen ini memberikan peluang refinancing luas bagi peminjam, terutama mereka dengan pinjaman besar atau FHA.

Implikasi Ekonomi dari Tren KPR dan Refinancing

Penurunan suku bunga dan lonjakan permohonan refinancing membawa efek berantai:

Pengeluaran Konsumen Meningkat
Debitur dapat membayar bunga lebih rendah atau lebih cepat lunas, memperbesar kemampuan belanja dan investasi mereka.

Pasar Properti Lebih Aktif
Turunnya biaya pinjaman mendorong pembeli baru kembali masuk pasar, meski ketidakpastian ekonomi masih perlu diwaspadai.

Asumsi Positif untuk Memulihkan Ekonomi
Lonjakan permohonan KPR, terutama refinancing, mencerminkan kepercayaan konsumen terhadap kebijakan suku bunga dan arah pemulihan ekonomi AS.

Tantangan Selanjutnya

Meskipun ada lonjakan permintaan, ketidakpastian tetap ada. Permintaan pembelian belum menunjukkan lonjakan kuat hanya sedikit penguatan karena prospek ekonomi global masih menimbulkan keraguan bagi sebagian calon pembeli.

Sementara itu, pimpinan MBA dan ekonom tetap waspada terhadap fluktuasi pasar yang bisa mempengaruhi suku bunga, inflasi, maupun kebijakan moneter Federal Reserve.

Penurunan suku bunga KPR ke level terendah sejak April memicu gelombang permohonan refinancing di AS, terutama bagi peminjam besar, sementara pembelian properti mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Kebijakan suku bunga tetap rendah ini tidak hanya meringankan beban pembayaran rumah, tetapi juga memberi stimulus bagi konsumsi dan pasar properti.

Namun, tekanan ekonomi global masih mengintai. Respons peminjam dan kebijakan selanjutnya dari Federal Reserve akan menjadi kunci bagi stabilitas pasar perumahan dalam beberapa bulan mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index