JAKARTA - Selain menjaga berat badan ideal, tekanan darah stabil, dan kadar gula normal, kini VO2 max semakin menjadi tolok ukur penting dalam menilai kesehatan dan kebugaran yang dapat mendukung umur panjang. VO2 max adalah kapasitas maksimal tubuh dalam menggunakan oksigen saat berolahraga, yang mencerminkan efisiensi kerja jantung, paru-paru, dan otot secara keseluruhan.
Meningkatkan VO2 max ternyata tidak harus dengan olahraga berat dan lama. Tren terbaru menunjukkan olahraga ringan seperti dance selama 15 menit sehari dapat menjadi cara efektif untuk memperbaiki fungsi pernapasan, meningkatkan sistem imun, sekaligus mengurangi risiko penyakit kronis.
VO2 Max: Kunci Kesehatan dan Umur Panjang
VO2 max menunjukkan seberapa optimal tubuh memanfaatkan oksigen saat beraktivitas. Semakin tinggi VO2 max seseorang, semakin efisien tubuhnya membakar energi dan mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk gangguan pernapasan.
Sebuah studi terbaru juga menegaskan bahwa VO2 max menjadi indikator penting dalam memprediksi umur panjang seseorang.
Lifestyle influencer Gerald Vincent membagikan pandangannya lewat konten TikTok, menegaskan bahwa durasi olahraga yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) cukup 75 hingga 150 menit per minggu.
“Jika kita ambil tengahnya, 105 menit, berarti cukup dengan 15 menit bergerak setiap hari, jika kita konsisten bisa meningkatkan imun tubuh dan mencegah penyakit seperti batuk, misalnya,” ujar Gerald, dikutip pada Kamis, 19 Juni 2025.
Menurut Gerald, aktivitas dance merupakan pilihan olahraga ringan yang menyenangkan dan efektif untuk mendukung kesehatan jantung dan paru-paru.
“Dance 15 menit setiap hari yang ringan, menyenangkan, dan bisa dilakukan siapa saja, cukup untuk memberi dampak besar,” tambahnya.
Manfaat Dance untuk Kesehatan Paru-Paru dan Imun Tubuh
Di era gaya hidup modern yang didominasi duduk seharian, dance menjadi solusi mudah untuk tetap aktif dan menjaga kesehatan pernapasan. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan VO2 max, tetapi juga memperkuat sistem imun serta mencegah gangguan ringan seperti batuk yang sering dianggap sepele.
Dokter Spesialis Paru dan Onkologi, Ramadhani Soeroso atau lebih dikenal sebagai dokter Deni Soeroso, menjelaskan secara medis bahwa gerakan fisik ringan selama 15 menit per hari, termasuk dance, memiliki manfaat langsung bagi sistem pernapasan.
“Saat tubuh aktif bergerak, jantung akan bekerja lebih efisien sehingga paru-paru dapat menyerap oksigen dengan lebih optimal,” jelas dokter Deni Soeroso dalam konten media sosialnya.
Ia menambahkan, peningkatan aktivitas ini mendorong kenaikan VO2 max yang secara langsung membantu tubuh memproduksi lebih banyak mioglobin—zat yang menyimpan oksigen dalam otot.
“Hal ini memperlancar proses pembakaran energi dan mencegah penumpukan asam di otot maupun jaringan paru-paru,” ujarnya.
Dance Sebagai Terapi dan Gaya Hidup Sehat
Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, dance juga sering digunakan sebagai terapi untuk menurunkan stres, kecemasan, dan depresi, yang berpengaruh pada kondisi kesehatan secara keseluruhan. Aktivitas ini mudah dilakukan siapa saja, tanpa keahlian khusus atau alat khusus.
Cukup dengan memilih lagu favorit dan mengikuti gerakan yang sedang tren di media sosial, dance selama 15 menit setiap hari bisa menjadi awal langkah menuju gaya hidup lebih sehat dan aktif, terutama bagi pekerja kantoran atau mereka yang jarang berolahraga.
“Gerakan ringan selama 15 menit setiap hari merupakan investasi kesehatan yang mudah dilakukan. Tidak perlu keluar rumah, cukup bergerak aktif dari dalam rumah. Ini adalah langkah sederhana yang efektif dalam menjaga kesehatan paru-paru,” pungkas dokter Deni Soeroso.
Meningkatkan VO2 max tidak lagi harus dengan latihan berat yang membosankan. Dengan olahraga ringan seperti dance selama 15 menit per hari, masyarakat bisa mendapatkan manfaat besar berupa peningkatan daya tahan tubuh, kesehatan paru-paru, dan potensi umur panjang yang lebih baik. Gaya hidup aktif dan konsisten adalah kunci utama untuk hidup sehat dan bahagia.
