Viral Istilah Mythomania di Media Sosial, Apa Sebenarnya Kondisi Ini?

Senin, 02 Juni 2025 | 09:14:47 WIB
Viral Istilah Mythomania di Media Sosial, Apa Sebenarnya Kondisi Ini?

JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, istilah mythomania tengah viral dan ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, terutama TikTok. Banyak pengguna yang mulai membagikan pengalaman mereka terkait orang-orang di sekitar yang diduga mengalami mythomania. Tak sedikit pula yang mengaku menyadari bahwa mereka sendiri memiliki kecenderungan berbohong secara terus-menerus tanpa alasan yang jelas. Lalu, apa sebenarnya mythomania itu dan mengapa fenomena ini bisa viral?

Pengertian Mythomania

Mythomania adalah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki kebiasaan berbohong secara berulang dan kompulsif, bahkan ketika kebohongan tersebut tidak memberikan keuntungan apapun. Dalam banyak kasus, kebohongan ini bukan dimaksudkan untuk melindungi diri atau memperoleh sesuatu, melainkan sudah menjadi bagian dari cara hidup pelakunya.

Menurut psikolog klinis Dr. Anita Prameswari, “Mythomania atau yang dalam dunia psikologi disebut pseudologia fantastica adalah suatu gangguan yang membuat penderitanya sulit membedakan antara fakta dan fiksi, sehingga mereka cenderung menciptakan cerita bohong yang terkadang mereka yakini sebagai kebenaran.”

Istilah mythomania sendiri berasal dari bahasa Yunani, di mana "mytho" berarti cerita atau dongeng, dan "mania" berarti dorongan tidak terkendali. Dengan demikian, mythomania dapat diartikan sebagai dorongan tidak terkendali untuk menciptakan cerita-cerita palsu.

Perbedaan Mythomania dengan Kebohongan Biasa

Tidak semua kebohongan yang dilakukan seseorang berarti mengalami mythomania. Banyak orang terkadang berbohong untuk melindungi diri atau karena alasan tertentu yang jelas. Namun, jika kebohongan terjadi terus-menerus tanpa alasan yang rasional dan mulai mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, serta hubungan pribadi, maka hal tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan mythomania.

Dr. Anita menambahkan, “Kebohongan yang terus menerus dan berulang, apalagi sampai merusak hubungan sosial atau pekerjaan, harus diwaspadai sebagai gejala mythomania. Penanganan khusus dari tenaga profesional sangat diperlukan agar penderitanya bisa memperoleh bantuan yang tepat.”

Pemicu Mythomania

Fenomena mythomania tidak muncul secara tiba-tiba. Ada sejumlah faktor yang dapat memicu kondisi ini, antara lain:

Pengalaman traumatis di masa lalu yang belum terselesaikan

Tekanan hidup dan stres berat yang berkepanjangan

Gangguan kepribadian seperti gangguan antisosial atau borderline

Masalah kesehatan otak, seperti demensia frontotemporal, yang dapat mengganggu kemampuan seseorang membedakan realita dan khayalan

Kondisi mythomania yang tidak ditangani bisa menyebabkan berbagai dampak negatif. Individu yang mengalami gangguan ini kerap kali kehilangan kepercayaan dari orang sekitar, hubungan pribadi dan keluarga menjadi renggang, hingga gangguan dalam dunia kerja karena hilangnya kredibilitas.

Fenomena Viral di Media Sosial

Di media sosial TikTok, banyak netizen yang membagikan cerita tentang teman, keluarga, atau pasangan yang memiliki kebiasaan berbohong terus-menerus. Video-video tersebut beragam, ada yang disajikan dalam bentuk humor, tapi tidak sedikit pula yang menceritakan pengalaman menyedihkan akibat hubungan yang rusak karena kebohongan.

Fenomena ini membuat istilah mythomania semakin populer, karena banyak orang merasa terhubung dan akhirnya mulai memahami bahwa perilaku tersebut merupakan suatu kondisi psikologis yang serius, bukan sekadar kebohongan biasa.

Penanganan dan Harapan

Para ahli menekankan pentingnya penanganan mythomania melalui bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Terapi dan konseling dapat membantu penderita memahami akar permasalahan dan mengontrol dorongan untuk berbohong. Selain itu, dukungan keluarga dan lingkungan juga sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan.

“Dengan penanganan yang tepat, penderita mythomania bisa belajar untuk jujur dan memperbaiki hubungan sosial mereka,” ujar Dr. Anita.

Istilah mythomania yang viral di media sosial bukan tanpa alasan. Kebiasaan berbohong yang berulang-ulang ini ternyata merupakan gangguan psikologis yang memerlukan perhatian serius. Masyarakat pun diharapkan tidak hanya menjadikan fenomena ini sebagai bahan guyonan semata, melainkan juga sebagai pengingat pentingnya empati dan dukungan bagi mereka yang mengalami kondisi ini.

Pemahaman lebih dalam mengenai mythomania akan membantu mengurangi stigma dan membuka jalan bagi penderitanya untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, sekaligus mendorong kesadaran akan kesehatan mental di masyarakat luas.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB