JAKARTA - Industri perfilman Indonesia menunjukkan geliat positif sepanjang 2025. Sepuluh film nasional berhasil menarik perhatian jutaan penonton, membuktikan bahwa karya anak bangsa masih menjadi pilihan utama di bioskop. Film animasi “Jumbo” dari Visinema Pictures memimpin sebagai film Indonesia terlaris tahun ini, dengan jumlah penonton nyaris menembus angka 10 juta.
Data yang dihimpun dari berbagai jaringan bioskop nasional mencatat daftar film-film terlaris sepanjang tahun berjalan. Mulai dari genre animasi, drama keluarga, horor hingga aksi-thriller, seluruhnya berhasil mengundang animo masyarakat secara luas.
"Jumbo" Tembus 9,8 Juta Penonton, Pecahkan Rekor Baru
Film “Jumbo” yang diproduksi oleh Visinema Pictures menduduki posisi puncak daftar dengan 9.805.613 penonton hingga akhir Mei 2025. Film animasi bergenre petualangan-fantasi ini tidak hanya memukau anak-anak, tetapi juga menarik perhatian orang dewasa karena alur cerita dan kualitas visual yang dinilai setara dengan produksi internasional.
“Dengan 'Jumbo', kami ingin menunjukkan bahwa film animasi Indonesia juga bisa bersaing secara kualitas dan cerita,” ujar salah satu produser dari Visinema Pictures dalam keterangan tertulis.
Keberhasilan ini menandai tonggak sejarah baru dalam perfilman nasional, karena "Jumbo" menjadi film animasi lokal dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa di Indonesia.
"Pabrik Gula" dan "Petaka Gunung Gede" Ikuti di Belakang
Di posisi kedua, “Pabrik Gula” produksi MD Pictures mencatat 4.726.760 penonton. Film ini menyajikan drama dengan latar sejarah industri gula di Indonesia dan kisah sosial yang menyentuh hati penonton dari berbagai kalangan.
Sementara itu, di posisi ketiga ada “Petaka Gunung Gede” dari Starvision Plus dengan 3.242.843 penonton. Film bergenre horor bencana ini memanfaatkan kekuatan sinematik lokasi dan efek visual yang kuat untuk menciptakan ketegangan tinggi selama penayangan.
Top 10 Film Indonesia Terlaris 2025 (per Mei)
Berikut ini adalah daftar lengkap 10 film Indonesia terlaris tahun 2025 berdasarkan jumlah penonton di bioskop:
Jumbo (Visinema Pictures): 9.805.613 penonton
Pabrik Gula (MD Pictures): 4.726.760 penonton
Petaka Gunung Gede (Starvision Plus): 3.242.843 penonton
Komang (Starvision Plus): 2.980.040 penonton
Qodrat 2 (Rapi Films): 2.214.441 penonton
Pengepungan di Bukit Duri (Come and See Pictures): 1.889.310 penonton
Perayaan Mati Rasa (Sinemaku Pictures): 1.374.330 penonton
1 Kakak 7 Ponakan (Mandela Pictures): 1.237.043 penonton
Pengantin Setan (Multivision Plus): 844.950 penonton
Almarhum (Unlimited Production): 726.121 penonton
Genre Variatif, Bukti Kekayaan Sinema Nasional
Tahun 2025 menjadi ajang eksplorasi genre dalam sinema Indonesia. Tidak hanya film animasi dan drama, genre horor seperti “Pengantin Setan” dan “Qodrat 2” masih memiliki basis penggemar kuat. Sementara itu, film aksi sejarah seperti “Pengepungan di Bukit Duri” turut mencatat angka penonton yang signifikan, membuktikan bahwa minat penonton Indonesia semakin beragam.
Tantangan dan Harapan
Meskipun capaian ini menggembirakan, pelaku industri tetap mengingatkan pentingnya konsistensi kualitas dan strategi distribusi. “Kunci keberhasilan adalah kombinasi antara cerita yang kuat, kualitas teknis yang mumpuni, dan promosi yang tepat sasaran,” ungkap salah satu pengamat film nasional.
Pencapaian ini juga membuka peluang lebih luas bagi sineas muda untuk berkarya dan membawa cerita lokal ke panggung yang lebih besar, termasuk pasar internasional.
Tahun 2025 menjadi bukti bahwa film Indonesia terus berkembang dan dicintai oleh masyarakat. Dengan pencapaian “Jumbo” yang spektakuler, serta keberagaman genre dalam daftar 10 besar, industri perfilman nasional menunjukkan bahwa karya lokal mampu bersaing di tengah dominasi film asing.
Bagi pencinta film, ini adalah momen emas untuk mendukung karya anak bangsa dan menyaksikan langsung beragam cerita yang mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas Indonesia.