Presiden Prabowo Tinjau Pengungsi Banjir Bandang di Agam, Hunian Sementara Dibangun Cepat

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:28:54 WIB
Presiden Prabowo Tinjau Pengungsi Banjir Bandang di Agam, Hunian Sementara Dibangun Cepat

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengunjungi pengungsi di Desa Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis. Ia meyakinkan warga bahwa mereka tidak sendiri, dan pemerintah bersama TNI, Polri, serta relawan terus bekerja keras memperbaiki keadaan.

"Musibah ini cobaan bagi kita semua, namun kita ternyata mampu mengatasinya bersama-sama," kata Presiden Prabowo. Ia menekankan bahwa pemerintah terus memikirkan cara untuk memulihkan kondisi pengungsi setiap hari.

Presiden menilai keadaan di lokasi bencana sudah mulai membaik meski masih banyak hal yang perlu diperbaiki. "Saya bersyukur keadaan sudah membaik, walaupun kita semua masih prihatin, tetapi kita bekerja keras supaya segera memulihkan keadaan," ujarnya.

Hunian Sementara Mulai Dibangun

Dalam kunjungan tersebut, Presiden menyampaikan rasa gembira melihat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para pengungsi. Ia berharap rumah-rumah ini dapat selesai dalam waktu satu bulan sehingga warga tidak lagi tinggal di tenda.

Huntara dibangun oleh prajurit TNI dengan dukungan pemerintah dan relawan masyarakat. Pembangunan hunian ini menjadi salah satu langkah konkret untuk memulihkan kehidupan para korban banjir bandang.

Dampak Banjir Bandang di Kabupaten Agam

Desa Salareh Aia termasuk salah satu dari dua desa di Kabupaten Agam yang terdampak parah banjir bandang pada 25 November 2025. Desa lainnya adalah Salareh Aia Timur, di mana permukiman nyaris rata tersapu banjir akibat derasnya aliran air.

Banjir bandang mengakibatkan lebih dari 100 warga Salareh Aia meninggal dunia. Permukiman yang berada di antara persawahan dan perkebunan sawit ini mengalami kerusakan yang sangat parah.

Kegiatan Presiden di Lokasi Pengungsian

Kunjungan Presiden Prabowo di Salareh Aia didampingi sejumlah menteri dan pejabat tinggi. Presiden menerima paparan mengenai pembangunan huntara, mengecek kondisi pengungsi, serta berinteraksi langsung dengan warga yang berebut ingin bersalaman dengannya.

Selain meninjau tenda pengungsian, Presiden juga masuk ke tenda "trauma healing" untuk mengecek keadaan anak-anak korban bencana. Ia juga mengunjungi dapur umum dan mencicipi menu sarapan yang disiapkan oleh juru masak dari prajurit TNI dan ibu-ibu pengungsi.

Presiden didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Kehadiran Presiden di lokasi bencana menjadi bentuk perhatian langsung pemerintah terhadap para korban. Interaksi yang hangat dengan warga dan tinjauan lapangan menunjukkan upaya konkret dalam pemulihan pascabencana.

Dengan adanya huntara dan dukungan logistik yang terus diberikan, pemerintah berharap kehidupan pengungsi dapat segera stabil. Pembangunan rumah sementara dan fasilitas pendukung lainnya menjadi prioritas utama dalam proses pemulihan.

Selain itu, kegiatan trauma healing dan penyediaan dapur umum menunjukkan upaya untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan gizi warga. Semua langkah ini bertujuan membantu pengungsi bangkit kembali setelah tragedi banjir bandang.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat. Kerja sama ini dinilai krusial untuk menangani dampak bencana secara efektif dan cepat.

Kunjungan ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk meninjau langsung perkembangan pemulihan pascabencana. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan warga Salareh Aia dan Salareh Aia Timur dapat kembali menata kehidupan mereka.

Pemerintah menegaskan komitmen untuk terus memonitor kondisi pengungsi. Langkah-langkah tanggap darurat, pembangunan huntara, serta dukungan psikologis dan logistik akan berlanjut hingga kondisi warga kembali normal.

Dengan kehadiran Presiden dan jajaran menteri di lokasi, warga pengungsi mendapatkan kepastian bahwa mereka tidak ditinggalkan. Ini diharapkan memberi semangat baru bagi masyarakat untuk pulih dan membangun kembali kehidupan pascabanjir bandang.

Terkini