Waskita Karya Pacu Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, Target Rampung Juni 2026

Rabu, 05 November 2025 | 08:14:55 WIB
Waskita Karya Pacu Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, Target Rampung Juni 2026

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan transportasi massal ramah lingkungan di ibu kota. Melalui proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B, perusahaan menargetkan penyelesaian rute Velodrome–Manggarai pada Juni 2026 mendatang.

Pembangunan proyek strategis ini menjadi salah satu langkah nyata Waskita Karya dalam mendukung mobilitas perkotaan yang lebih efisien. LRT Jakarta diharapkan mampu mengurai kemacetan sekaligus menghadirkan alternatif transportasi modern bagi masyarakat.

Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menegaskan bahwa proyek tersebut menjadi prioritas utama perseroan hingga rampung tepat waktu. “Tentunya, ini juga menjadi prioritas Waskita untuk menyelesaikan, yang harapannya nanti kita selesaikan di tahun 2026 di bulan Juni untuk LRT Jakarta,” ujarnya dalam Public Expose WSKT di Jakarta.

Hanugroho menambahkan, proyek LRT Jakarta merupakan bagian penting dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan sistem transportasi berkelanjutan di kawasan perkotaan. Pembangunan fase 1B ini diharapkan menjadi penghubung vital bagi mobilitas masyarakat dari wilayah timur ke pusat Jakarta.

Progres Pembangunan Sudah Capai Lebih dari 75 Persen

Seiring waktu berjalan, progres pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Hingga 14 Oktober 2025, tingkat penyelesaian proyek sudah mencapai 75,55 persen dari total target yang ditetapkan.

Capaian tersebut mencerminkan kerja keras tim konstruksi dalam memastikan setiap tahap pembangunan berjalan sesuai jadwal. Proyek sepanjang 6,4 kilometer ini menghubungkan kawasan Velodrome hingga Manggarai, menjadi koridor penting bagi aktivitas harian masyarakat Jakarta.

Pada area zona 1, progres pembangunan mencapai 73,95 persen, dengan fokus utama pada pekerjaan di Jalan Pemuda Rawamangun dan Jalan Pramuka Raya. Di area ini, kegiatan pembangunan tengah menyasar penyelesaian perlintasan jalur layang Jalan Tol Wiyoto Wiyono.

Selain itu, pekerjaan struktur atap dan arsitektural di Stasiun Pramuka BPKP juga sedang dikebut. Pengerjaan tersebut menjadi bagian penting untuk memastikan konektivitas antarzona dapat tersambung sesuai rencana desain.

Sementara itu, area zona 2 mencatat progres sebesar 59,24 persen. Di area ini, pekerjaan fondasi jalur layang tengah dilakukan di kawasan flyover Matraman yang menjadi titik padat lalu lintas.

Selain pembangunan fondasi, tim lapangan juga tengah menuntaskan pekerjaan arsitektural dan pemasangan rangka atap di Stasiun Matraman. Kegiatan tersebut dilakukan paralel dengan tahap finishing di beberapa bagian infrastruktur bawah jalur.

Detail Pekerjaan Lapangan dan Teknis Proyek

Selain dua zona utama, sejumlah pekerjaan spesifik juga tengah berjalan di titik-titik strategis jalur proyek. Salah satunya adalah pengerjaan slabtrack atau rel kereta di area Jalan Tambak yang menjadi bagian penting dari sistem transportasi LRT.

Pekerjaan slabtrack ini merupakan tahap krusial karena menjadi penopang utama bagi lintasan kereta ringan yang melaju di atas jalur layang. Presisi dan kualitas menjadi perhatian utama agar dapat menjamin keamanan dan kenyamanan operasional LRT nantinya.

Di Stasiun Manggarai, tim konstruksi sedang menyelesaikan pembangunan struktur sipil jalur layang di sepanjang Jalan Sultan Agung. Tahapan ini dilakukan secara bertahap dengan pengawasan ketat terhadap aspek keselamatan kerja dan ketepatan waktu pelaksanaan.

Proyek ini dikerjakan melalui kerja sama operasi (KSO) antara Waskita Karya dan Nindya Karya di bawah nama KSO Waskita–Nindya LRS. Keduanya ditunjuk sebagai kontraktor utama pembangunan oleh PT Jakarta Propertindo selaku pemilik proyek melalui proses tender resmi.

Keberhasilan kolaborasi dua perusahaan BUMN ini diharapkan mempercepat penyelesaian proyek dengan kualitas yang optimal. Dengan dukungan sumber daya manusia berpengalaman dan teknologi konstruksi modern, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B terus menunjukkan kemajuan signifikan.

Anggaran Pembangunan dan Dukungan Pemerintah Daerah

Proyek LRT Jakarta Fase 1B memiliki nilai investasi mencapai sekitar Rp4,1 triliun. Dana tersebut berasal dari penyertaan modal daerah (PMD) yang disalurkan ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan bersumber dari APBD DKI Jakarta.

Pendanaan ini menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mempercepat pengembangan transportasi publik. Keberadaan proyek ini diharapkan mampu menjadi pendorong utama dalam meningkatkan konektivitas antarkawasan perkotaan.

LRT Jakarta rute Velodrome–Manggarai akan memperluas jaringan transportasi yang sebelumnya hanya melayani rute Kelapa Gading–Velodrome. Setelah rampung, masyarakat akan mendapatkan akses transportasi cepat, nyaman, dan terintegrasi dengan moda transportasi lain di Jakarta.

Hanugroho menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah daerah dan BUMN konstruksi menjadi faktor kunci keberhasilan proyek ini. Sinergi lintas lembaga diharapkan dapat memastikan penyelesaian proyek tepat waktu dan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan.

Selain manfaat mobilitas, proyek ini juga memberikan efek ekonomi positif dengan membuka peluang kerja baru di sektor konstruksi dan pendukungnya. Pembangunan LRT turut mendorong pergerakan ekonomi lokal, khususnya bagi pelaku usaha di sekitar kawasan proyek.

Fokus pada Kualitas, Keamanan, dan Efisiensi Waktu

Sebagai salah satu proyek strategis nasional, LRT Jakarta Fase 1B tidak hanya ditekankan pada kecepatan pembangunan. Aspek kualitas dan keamanan menjadi perhatian utama agar hasilnya dapat bertahan dalam jangka panjang dan memenuhi standar internasional.

Waskita Karya memastikan setiap tahapan pembangunan dilakukan dengan prinsip keselamatan kerja dan pengawasan mutu yang ketat. Penggunaan teknologi konstruksi mutakhir membantu efisiensi waktu tanpa mengurangi kualitas hasil pekerjaan.

Selain mempercepat penyelesaian, perusahaan juga fokus pada manajemen risiko agar proyek dapat berjalan tanpa hambatan berarti. Strategi pengendalian waktu dan biaya diterapkan untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi dan kualitas hasil akhir.

Dengan progres yang kini telah melampaui 75 persen, harapan penyelesaian pada pertengahan tahun 2026 semakin mendekati kenyataan. Waskita Karya bertekad menjadikan LRT Jakarta Fase 1B sebagai proyek percontohan bagi pengembangan transportasi perkotaan di masa depan.

Penyelesaian proyek ini akan menjadi tonggak penting bagi Jakarta menuju sistem transportasi publik yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. Keberhasilan proyek juga akan memperkuat reputasi Waskita Karya sebagai BUMN konstruksi yang konsisten mendukung pembangunan infrastruktur nasional.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:35 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:32 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:18 WIB