JAKARTA - Sebanyak 1.058 putra-putri bangsa resmi dilantik menjadi Praja Pratama Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXVI Tahun 2025. Mereka terpilih setelah bersaing ketat dengan 31.321 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Upacara pengukuhan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakilkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus. Praja pratama yang dikukuhkan terdiri atas 745 putra dan 313 putri.
Wamendagri menegaskan pentingnya menolak dan menjauhi tindakan kekerasan. “Tindakan tegas akan diberikan kepada siapa pun yang terbukti melakukan kekerasan,” tegasnya.
Selain itu, Wamendagri juga menekankan semangat kebersamaan, gotong royong, dan toleransi di kalangan praja. “Kalian akan menjadi aktor pemersatu, perekat persatuan, dan kesatuan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, jaga etika, norma, dan perilaku kalian," tambahnya.
Fokus pada Teknologi dan Bahasa Asing
Akhmad Wiyagus memberikan arahan agar praja pratama meningkatkan penguasaan teknologi informasi. Selain itu, mereka juga didorong menguasai bahasa asing dan fokus meraih program studi lanjutan ke luar negeri melalui jalur LPDP.
Praja pratama Angkatan XXXVI diberi nama “Harsha Ksatrya” yang berarti ksatria yang gembira atau pelindung kebahagiaan. Nama ini mencerminkan harapan agar praja menjadi pemimpin yang membawa kebaikan dan perlindungan bagi masyarakat.
Rektor IPDN, Halilul Khairi, menjelaskan bahwa para praja sebelumnya telah mengikuti tahapan awal pembinaan. Kegiatan tersebut meliputi Pengenalan Kehidupan Kampus dan Budaya Akademik (PKKBA) serta Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra).
PKKBA dan Diksarmendispra bertujuan memberikan pemahaman awal tentang kehidupan kampus sekaligus membentuk mental, sikap, dan kepribadian praja. “Ini menjadi dasar bagi pembentukan karakter dan etika praja sebelum memulai perkuliahan,” ujarnya.
Nilai Asthabrata sebagai Pedoman
Nilai-nilai Asthabrata menjadi pedoman utama dalam pembinaan praja pratama. Nilai-nilai ini mencakup prinsip kepemimpinan, pengabdian, dan tanggung jawab sosial.
“Di sinilah nantinya kami bentuk dan bekali praja dengan semangat pengabdian pamong praja melalui nilai Asthabrata,” kata Halilul Khairi. Pendekatan ini diharapkan membentuk praja yang mampu memimpin dengan bijaksana dan berintegritas.
Nilai Asthabrata juga menekankan keseimbangan antara pengembangan diri dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan bekal ini, praja diharapkan menjadi figur yang mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
Persiapan Awal dan Awal Perkuliahan
Setelah pengukuhan, para praja akan memulai awal perkuliahan pada 20 Oktober 2025. Tahapan awal ini menekankan adaptasi terhadap kehidupan akademik dan pembentukan karakter.
Kegiatan awal ini juga mengajarkan praja untuk memahami budaya akademik dan nilai-nilai dasar kehidupan kampus. Dengan demikian, mereka siap menghadapi tantangan pembelajaran dan pembinaan lebih lanjut.
Para praja juga akan dibekali keterampilan manajemen, kepemimpinan, dan etika profesional. Semua ini bertujuan membentuk generasi pemimpin yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Harapan untuk Pemimpin Masa Depan
Dengan pembekalan nilai Asthabrata, IPDN berharap pra-pratama Angkatan XXXVI mampu menjadi pemimpin masa depan yang bertanggung jawab. Mereka diharapkan mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, penguasaan teknologi informasi dan bahasa asing akan memperluas wawasan mereka. Hal ini menjadi bekal penting agar praja siap beradaptasi dalam menghadapi tantangan global.
IPDN menekankan bahwa disiplin, integritas, dan pengabdian adalah fondasi utama bagi setiap praja. Dengan kombinasi nilai-nilai tersebut, diharapkan para praja menjadi teladan bagi generasi muda dan mampu memimpin dengan bijaksana di masa depan.