IHSG Akhir Pekan Naik Tipis, Saham Transportasi dan Emas Jadi Favorit

Senin, 13 Oktober 2025 | 13:15:25 WIB
IHSG Akhir Pekan Naik Tipis, Saham Transportasi dan Emas Jadi Favorit

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 10 Oktober 2025, ditutup naik tipis 0,08% ke level 8.257,86. Saham unggulan seperti BRPT (+3,88%), CUAN (+8,97%), dan TPIA (+4,85%) menjadi penopang utama kenaikan indeks.

Sementara itu, saham big caps perbankan seperti BBRI (-3,27%), BBCA (-1,99%), dan BMRI (-3,19%) menekan laju IHSG. Meskipun demikian, sentimen investor tetap positif dengan pembelian bersih asing di pasar reguler sebesar Rp1,18 triliun.

Sektor Transportasi Memimpin, Keuangan Tertekan

Dari sisi sektoral, 9 dari 11 sektor berhasil ditutup menguat pada akhir pekan lalu. Sektor transportasi mencatat kenaikan tertinggi sebesar 3,04%, menunjukkan pergerakan saham logistik dan transportasi menarik minat pasar.

Sebaliknya, sektor keuangan menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 1,26%. Penurunan ini sejalan dengan aksi jual saham perbankan besar yang menahan laju IHSG secara keseluruhan.

Dampak Perang Dagang AS-China

Investor domestik masih mewaspadai risiko eksternal akibat ketegangan dagang antara AS dan China. Pemerintah AS akan melarang ekspor sejumlah perangkat lunak mulai 1 November, yang bisa memicu aksi jual di pasar saham domestik pada awal pekan.

Sektor berorientasi ekspor seperti nikel, CPO, dan batubara dinilai paling berisiko terdampak negatif. Sebaliknya, saham telekomunikasi seperti ISAT, TLKM, dan EXCL diperkirakan bisa menjadi pilihan defensif di tengah ketidakpastian global.

Emas dan Pertambangan Menjadi Favorit Investor

Emiten pertambangan emas seperti BRMS, ARCI, ANTM, dan EMAS menjadi incaran investor. Tren kenaikan harga emas di pasar global membuat saham pertambangan logam mulia semakin menarik sebagai aset lindung nilai.

Selain itu, harga emas yang terus menguat menjadi strategi bagi investor untuk memitigasi risiko gejolak pasar. Investor dapat memanfaatkan momentum ini untuk diversifikasi portofolio sambil menunggu stabilisasi pasar saham domestik.

IPO dan Akuisisi di Sektor Nikel

Pasar juga menyoroti rencana IPO Anugrah Neo Energy Materials (ANEM), perusahaan tambang nikel asal Singapura. ANEM menargetkan penghimpunan dana minimal Rp5 triliun melalui penawaran saham perdana ini.

Untuk memperkuat rantai pasok, ANEM mengakuisisi Multi Dinar Karya (MDK), operator tambang nikel di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Langkah ini menjadi bagian dari strategi memperkuat posisi di industri nikel nasional, mendukung kebutuhan bahan baku baterai kendaraan listrik di masa depan.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Investor disarankan fokus pada saham defensif dan sektor pertambangan emas. Beberapa rekomendasi saham antara lain TLKM, TPIA, ANTM, WIRG, dan BKSL dengan target harga dan level stop loss yang sudah ditentukan.

TLKM diperkirakan akan bergerak pada kisaran 2.960-3.000 dengan target harga 3.040-3.100. Sementara TPIA dibeli pada level 7.700-7.800 dengan target harga 8.100-8.300, menunjukkan saham ini masih memiliki potensi kenaikan di tengah ketidakpastian global.

Strategi Investor di Tengah Ketidakpastian

Investor diingatkan untuk tetap melakukan strategi defensif sambil memantau pergerakan IHSG harian. Saham sektor telekomunikasi dan pertambangan emas dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi risiko portofolio.

Dengan kondisi pasar yang penuh gejolak, diversifikasi dan pemilihan saham berfundamental kuat menjadi kunci. Investor disarankan memanfaatkan momentum ini untuk membangun portofolio yang lebih tahan terhadap sentimen eksternal.

Terkini