JAKARTA - Kawasan Kota Tua Jakarta tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah ibu kota, tetapi juga menjadi pusat wisata kuliner yang memadukan cita rasa masa kini dengan nuansa tempo dulu. Setiap sudutnya menyimpan aroma khas dari aneka kuliner Nusantara hingga internasional, menjadikan kawasan ini tempat ideal untuk berwisata sambil menikmati beragam sajian yang menggoda selera.
Bagi para pencinta kuliner, berjalan-jalan di kawasan Kota Tua bukan hanya tentang melihat gedung-gedung peninggalan kolonial, melainkan juga kesempatan untuk menelusuri deretan tempat makan yang menyajikan pengalaman berbeda. Mulai dari kafe elegan bergaya Eropa hingga kedai sederhana penuh cita rasa tradisional, semuanya hadir melengkapi pesona kawasan bersejarah ini.
Kafe dan Restoran Bergaya Klasik nan Elegan
Salah satu ikon kuliner yang paling dikenal di kawasan ini adalah Café Batavia. Terletak tepat di seberang Museum Fatahillah, kafe ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Interiornya bergaya kolonial dengan jendela besar, kursi kayu klasik, dan pencahayaan hangat yang menghadirkan suasana elegan nan romantis.
Menu yang disajikan beragam, mulai dari hidangan khas Nusantara hingga Western dengan cita rasa premium. Harga per orang berkisar antara Rp50.000 hingga Rp200.000, sebanding dengan pengalaman bersantap yang ditawarkan. Kafe ini buka dari pukul 09.00 hingga tengah malam, cocok untuk sarapan santai, makan siang, atau makan malam dengan suasana yang menenangkan.
Berbeda dengan Café Batavia yang berkesan mewah, Kantin Mega Rasa menawarkan kesederhanaan dengan cita rasa autentik. Lokasinya mudah dijangkau di sekitar area museum, menyajikan menu rumahan seperti soto, nasi goreng, dan aneka lauk khas Indonesia. Harganya sangat terjangkau, mulai Rp20.000 hingga Rp50.000. Buka dari pukul 07.00 pagi hingga 19.00 malam, tempat ini menjadi pilihan favorit bagi wisatawan dan pekerja kantor yang ingin makan cepat namun tetap nikmat.
Tak jauh dari situ, Kedai Seni Djakarte memadukan seni dan kuliner dalam satu ruang yang penuh karakter. Dindingnya dipenuhi karya lukisan dan ornamen kreatif, menjadikan tempat ini favorit para muda-mudi untuk bersantai sambil menikmati kopi atau makanan ringan. Harga menu di sini berkisar Rp20.000–Rp50.000. Dengan jam buka dari 10.00 pagi hingga 20.00 malam, tempat ini juga sering digunakan untuk acara komunitas dan pameran kecil.
Sementara itu, Padang Merdeka menghadirkan sensasi berbeda lewat konsep rumah makan Padang modern bernuansa nasionalis. Menu khas seperti rendang, ayam pop, dan dendeng disajikan dengan tampilan modern tanpa meninggalkan cita rasa aslinya. Harga makan di sini mulai dari Rp30.000 hingga Rp60.000, dengan jam buka pukul 10.00 hingga 20.00 malam.
Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera
Bagi pencinta suasana klasik, Kedai Kota Toea menjadi destinasi wajib. Interiornya yang didominasi kayu tua menghadirkan kesan tempo dulu yang kuat. Menu khas Indonesia seperti nasi goreng, mie, dan aneka camilan tradisional siap memanjakan lidah dengan harga ramah di kantong, sekitar Rp20.000 hingga Rp50.000. Kedai ini buka dari 09.30 pagi hingga 20.30 malam, cocok untuk bersantai setelah berjalan-jalan di sekitar kawasan bersejarah.
Tak kalah menarik, Cahaya Baru dan Sedap Wangi Pinangsia menghadirkan kuliner bergaya Tionghoa yang autentik. Cahaya Baru dikenal dengan aneka olahan ayam, sapi, babi, dan udang dengan harga mulai Rp30.000 hingga Rp80.000. Sedangkan Sedap Wangi Pinangsia menawarkan menu premium seperti bebek peking dan babi panggang dengan harga Rp65.000 hingga Rp300.000 per porsi. Keduanya ramai dikunjungi keluarga, terutama pada akhir pekan.
Jika ingin suasana santai sambil menikmati musik, Taman Kuliner Nusantara & Sarina Olddies Band bisa menjadi pilihan menarik. Konsep semi-outdoor dengan hiburan musik menjadikan tempat ini favorit pengunjung sore dan malam hari. Menu khas Nusantara ditawarkan dengan harga Rp25.000–Rp60.000. Lokasinya juga sering digunakan untuk acara komunitas.
Bagi penggemar kuliner khas daerah, Pempek Tenny wajib masuk daftar kunjungan. Tempat ini menawarkan cita rasa pempek Palembang yang otentik dengan kuah cuko khas. Harga per potong berkisar Rp15.000–Rp30.000. Buka dari pukul 07.00 pagi hingga 20.00 malam, Pempek Tenny selalu ramai dikunjungi pecinta kuliner ringan.
Pilihan Cepat dan Legendaris di Sekitar Kota Tua
Selain restoran dan kedai tradisional, kawasan ini juga memiliki pilihan praktis seperti A&W Restoran Kota Tua. Dengan menu andalan ayam goreng, burger, dan root beer float, tempat ini menjadi pilihan cepat bagi keluarga dan wisatawan. Harga paket makanan berkisar Rp30.000–Rp70.000. Restoran ini buka dari pukul 09.00 hingga 20.00 malam.
Sementara itu, Bakmi Pinangsari di kawasan Pinangsia menawarkan cita rasa legendaris dengan resep turun-temurun. Menu favoritnya antara lain mie ayam, kwetiau, dan bihun dengan harga Rp40.000–Rp75.000. Buka sejak pukul 06.30 pagi hingga 16.00 sore, tempat ini menjadi favorit untuk sarapan atau makan siang.
Bagi pencinta kuliner khas Betawi, Betawi Café menawarkan suasana santai dengan menu andalan seperti gado-gado dan nasi goreng. Tempat ini buka dari pukul 06.00 pagi hingga 22.00 malam. Harganya berkisar Rp30.000 hingga Rp100.000 per porsi, cocok untuk menikmati suasana sore di sekitar Kota Tua.
Dan bagi penggemar kwetiau, Amung Kwetiau Sapi Mangga Dua menjadi salah satu yang paling direkomendasikan. Menu kwetiau sapi yang gurih disajikan bersama pilihan bihun dan nasi goreng. Harga per porsi antara Rp50.000 hingga Rp75.000. Tempat ini buka dari pukul 10.00 pagi hingga 16.00 sore, sangat pas untuk makan siang setelah berkeliling area wisata.
Kawasan Kota Tua Jakarta memang tak hanya menyimpan nilai sejarah, tetapi juga menjadi surga kuliner yang memanjakan lidah siapa pun yang datang. Dari sajian klasik hingga modern, dari warung sederhana hingga restoran elegan, semuanya hadir dalam satu kawasan yang memadukan rasa, suasana, dan kenangan.
Menjelajahi Kota Tua berarti juga menelusuri kisah cita rasa Jakarta yang tak lekang oleh waktu — pengalaman kuliner yang seolah membawa kita kembali ke masa lalu, namun tetap hidup di hati para penikmatnya hingga kini.