UNTD Terus Kembangkan Inovasi di Tengah Tekanan Saham

Senin, 06 Oktober 2025 | 12:03:22 WIB
UNTD Terus Kembangkan Inovasi di Tengah Tekanan Saham

JAKARTA - Meski harga sahamnya tengah mengalami tekanan, PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) menunjukkan keteguhan untuk terus tumbuh melalui inovasi produk dan perluasan pasar. Produsen sepeda dan motor listrik yang dikenal lewat merek United Bike ini tetap fokus memperkuat kinerja bisnis di tengah dinamika ekonomi global.

Pergerakan saham UNTD di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat turun 9,89% secara year-to-date (YtD) hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Pada Jumat, 3 Oktober 2025, saham UNTD dibuka di level Rp83 per lembar dan ditutup pada Rp82 per lembar.

Kendati mengalami penurunan sejak awal tahun, performa saham UNTD dalam enam bulan terakhir justru menunjukkan tren positif. Tercatat, harga saham perusahaan naik 15,49% dalam periode setengah tahun terakhir, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp546,67 miliar.

Dampak Kondisi Pasar dan Langkah Strategis Perusahaan

Dalam laporan hasil pelaksanaan public expose tahunan kepada BEI yang ditandatangani oleh Direktur Utama Stephen Mulyadi, manajemen UNTD menyebutkan bahwa fluktuasi saham yang terjadi saat ini lebih disebabkan oleh kondisi pasar yang belum sepenuhnya pulih.

Menurut Stephen, faktor eksternal seperti situasi ekonomi global, perubahan nilai tukar, serta sentimen investor terhadap sektor otomotif listrik turut memengaruhi pergerakan saham UNTD di bursa.

“Kami terus memantau perkembangan pasar dan berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar harga saham dapat kembali positif ke depannya,” ujar Stephen.

Ia menambahkan, manajemen tetap fokus pada penguatan fundamental bisnis, terutama dengan mendorong pertumbuhan penjualan di pasar domestik dan ekspor. Strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas harga saham dalam jangka panjang.

Sebagai catatan, saat pertama kali melantai di bursa pada Rabu, 7 Februari 2024, saham UNTD mencatat kenaikan 0,83% atau naik 2 poin dari harga perdana Rp240 per saham menjadi Rp242 per saham. Performa ini menjadi sinyal positif bagi kehadiran emiten baru di sektor kendaraan ramah lingkungan.

Diversifikasi Produk dan Fokus pada Pasar Listrik

UNTD merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sepeda, sepeda listrik, e-Moped, dan motor listrik. Dalam portofolionya, perusahaan memiliki beragam jenis sepeda mulai dari folding bike, mountain bike, hingga road bike, yang seluruhnya dikembangkan dengan teknologi modern dan desain inovatif.

Untuk produk sepeda motor listrik, UNTD telah merilis empat tipe unggulan, yaitu MX-1200, T-1800, TX-1800, dan TX-3000. Dari keempat varian tersebut, TX-3000 menjadi model dengan spesifikasi tertinggi, menawarkan performa yang kuat dan efisiensi energi yang tinggi.

“[Saat ini] penjualan motor berkontribusi 40%, sedangkan penjualan sepeda berkontribusi 60% dari total penjualan,” jelas Stephen.

Kombinasi lini produk ini memungkinkan UNTD tetap kompetitif di pasar nasional, baik dalam segmen mobilitas harian maupun gaya hidup berkelanjutan. Selain itu, perusahaan juga aktif melakukan inovasi terhadap desain, kapasitas baterai, serta sistem efisiensi motor listrik agar dapat bersaing dengan produk global.

Menembus Pasar Ekspor dan Kerja Sama Internasional

Tidak hanya fokus di pasar dalam negeri, UNTD juga gencar memperluas pasar ekspornya. Direktur UNTD Andrew Mulyadi menjelaskan bahwa perusahaan kini membidik pasar motor listrik di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), setelah sebelumnya berhasil menembus pasar global untuk produk sepeda.

Menurut Andrew, sepeda produksi UNTD telah lama diekspor ke Eropa, Amerika, dan beberapa negara Asia, dengan permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Sedangkan untuk motor listrik, ekspansi baru dimulai dengan pasar Malaysia sebagai tujuan utama.

“Kami ada kerja sama dengan distributor di Malaysia, dan juga ada assembling bersama di sana. Sejauh ini ekspor baru 1.000 unit, tapi target tahun ini 2.000–3.000 unit di Malaysia,” ujar Andrew di Gedung BEI pada 7 Februari 2024.

Kerja sama tersebut mencakup model bisnis berbasis produksi dan perakitan lokal, sehingga UNTD dapat menekan biaya distribusi sekaligus memenuhi standar pasar di masing-masing negara tujuan. Langkah ini juga menjadi strategi penting untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar regional kendaraan listrik.

Peluang Besar di Tengah Tantangan Ekonomi

Meski pasar modal tengah mengalami tekanan, UNTD melihat peluang pertumbuhan dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia juga gencar mendorong transisi menuju kendaraan listrik (EV) melalui berbagai program insentif dan subsidi yang berpotensi mendorong permintaan dalam negeri.

Hal ini menjadi momentum bagi UNTD untuk memperluas kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing. Dengan pengalaman panjang di industri sepeda, perusahaan memiliki keunggulan dalam desain, manufaktur, dan efisiensi biaya yang tidak dimiliki banyak pemain baru di sektor motor listrik.

Selain itu, diversifikasi produk antara sepeda dan motor listrik menjadi strategi penting untuk menjaga stabilitas pendapatan. Ketika pasar otomotif mengalami fluktuasi, segmen sepeda masih dapat menopang penjualan karena kebutuhan konsumen terhadap mobilitas tetap tinggi.

Optimisme Menatap Masa Depan

Manajemen UNTD tetap optimistis bahwa performa saham dan kinerja bisnis akan berangsur membaik seiring pulihnya ekonomi global. Fokus perusahaan saat ini adalah meningkatkan efisiensi produksi, memperluas jaringan distribusi, serta memperkuat kolaborasi dengan mitra internasional.

Selain itu, UNTD juga berkomitmen mendukung program dekarbonisasi nasional dengan menyediakan kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan. Inovasi berkelanjutan diyakini menjadi kunci untuk memperkuat daya saing perusahaan di pasar global yang semakin kompetitif.

Dengan langkah yang terarah, UNTD tidak hanya mengejar pemulihan harga saham, tetapi juga berupaya menjadi pelopor industri kendaraan listrik buatan Indonesia yang mampu menembus pasar dunia.

Terkini