BYD Pimpin Revolusi Mobil Listrik, Tesla Hadapi Tekanan di Pasar Global

Senin, 06 Oktober 2025 | 11:04:18 WIB
BYD Pimpin Revolusi Mobil Listrik, Tesla Hadapi Tekanan di Pasar Global

JAKARTA - Dominasi Tesla di pasar mobil listrik global kini mulai runtuh. Produsen otomotif asal China, BYD, resmi unggul dalam penjualan kendaraan listrik murni pada kuartal III tahun 2025, meninggalkan Tesla dengan selisih mencolok. 

Fenomena ini menandai perubahan besar dalam peta industri kendaraan listrik dunia, di mana kekuatan baru dari Asia berhasil menyaingi raksasa Amerika Serikat.

Menurut data terbaru, penjualan kumulatif BYD sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai 1,61 juta unit, sementara Tesla hanya mampu menjual 1,22 juta unit pada periode yang sama. Dengan selisih sekitar 400.000 unit, BYD memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar mobil listrik global.

Strategi Harga dan Produksi Jadi Kunci Kemenangan BYD

Keunggulan BYD bukan datang secara tiba-tiba. Keberhasilan perusahaan ini merupakan hasil dari strategi yang matang, terutama dalam penentuan harga dan efisiensi produksi.

BYD mampu menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Tesla, tanpa mengorbankan performa dan teknologi. Strategi ini membuat BYD menjadi pilihan utama konsumen di berbagai negara, terutama di segmen menengah ke atas yang selama ini kurang digarap Tesla.

Pada kuartal III/2025, BYD berhasil mengirimkan 582.500 unit kendaraan listrik. Meski jumlah itu turun 4 persen dibandingkan tiga bulan sebelumnya, angka tersebut masih naik 31,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebaliknya, Tesla hanya mencatat 497.100 unit pada periode yang sama, dengan pertumbuhan kuartalan 29,4 persen dan pertumbuhan tahunan hanya 7,4 persen.

Hasil tersebut memang masih melebihi prediksi para analis, tetapi belum cukup untuk menandingi laju pertumbuhan BYD. Sejak kuartal IV/2024, BYD telah lebih dulu menyalip Tesla, dan keunggulan itu berhasil dipertahankan selama empat kuartal berturut-turut.

Pergeseran Kepemimpinan di Pasar Global

Keberhasilan BYD dalam mempertahankan posisinya menunjukkan pergeseran kekuatan industri otomotif global. Jika dulu Tesla menjadi simbol inovasi kendaraan listrik, kini pasar mulai memberi perhatian lebih pada efisiensi, ketersediaan, dan keterjangkauan harga—faktor yang menjadi kekuatan utama BYD.

Riset dari Counterpoint memperkirakan bahwa BYD berpotensi menutup tahun 2025 dengan pangsa pasar sebesar 15,7 persen, menempatkannya di puncak sebagai produsen mobil listrik murni nomor satu dunia.

Jika prediksi tersebut terbukti, maka untuk pertama kalinya sejak dekade terakhir, Tesla tidak lagi memegang mahkota sebagai pemimpin pasar mobil listrik global.

Kebangkitan BYD juga tidak lepas dari dukungan kuat pemerintah China, yang memberikan insentif besar untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik dan infrastruktur baterai. 

Dengan rantai pasokan yang terintegrasi dari bahan baku hingga produksi akhir, BYD mampu menekan biaya dan meningkatkan kapasitas produksinya secara efisien.

Tesla Hadapi Tekanan Baru di Pasar Domestik

Sementara itu, Tesla kini menghadapi tantangan berat, terutama di pasar domestiknya, Amerika Serikat.

Pencabutan subsidi mobil listrik di negeri tersebut membuat harga jual produk Tesla menjadi kurang kompetitif. Hal ini berpotensi menekan penjualan perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu, terutama di segmen entry-level yang sensitif terhadap harga.

Selain itu, semakin banyak merek baru yang masuk ke pasar mobil listrik global, mulai dari pabrikan Eropa hingga Asia, menciptakan kompetisi yang semakin ketat.
Tesla yang dulu menikmati status “pelopor” kini harus berhadapan dengan banyak rival yang menawarkan fitur serupa dengan harga jauh lebih rendah.

Kondisi ini menyebabkan BYD memiliki peluang besar untuk terus memperlebar jarak penjualannya menjelang akhir tahun 2025. Dengan hanya tersisa tiga bulan, analis memperkirakan selisih keduanya bisa meningkat signifikan jika tren penurunan Tesla berlanjut.

Perubahan Arah Industri Mobil Listrik

Pertarungan antara BYD dan Tesla mencerminkan perubahan arah industri otomotif global yang kini bergerak ke arah efisiensi harga dan kemandirian pasokan.
BYD tidak hanya unggul dalam volume penjualan, tetapi juga dalam penguasaan teknologi baterai yang menjadi komponen paling penting dalam kendaraan listrik.

Sementara itu, Tesla masih berfokus pada inovasi di segmen kendaraan premium dan teknologi otonom. Namun, pendekatan ini tidak selalu sejalan dengan permintaan pasar yang kini cenderung mencari produk dengan harga kompetitif dan jangkauan luas.

“Keunggulan harga menjadi kunci utama dalam kompetisi kendaraan listrik global. Konsumen kini lebih memperhatikan nilai guna dan efisiensi dibandingkan status merek,” ujar salah satu analis industri otomotif.

Masa Depan Persaingan: Inovasi atau Efisiensi?

Memasuki kuartal terakhir 2025, pertarungan antara dua raksasa mobil listrik ini masih jauh dari selesai.

Tesla diperkirakan akan memperkuat strategi barunya dengan mempercepat peluncuran model berbiaya rendah dan memperluas pasar ke Asia Tenggara serta India. Namun, BYD yang sudah lebih dulu memiliki jaringan produksi di banyak negara Asia tampak lebih siap menghadapi ekspansi global.

Dengan tren penjualan yang terus berpihak pada BYD, banyak pihak meyakini bahwa 2025 akan menjadi tahun titik balik industri mobil listrik dunia.

Untuk pertama kalinya, dominasi perusahaan Amerika dalam sektor ini benar-benar ditantang oleh produsen Asia yang mampu menghadirkan keseimbangan antara teknologi, efisiensi, dan harga.

BYD kini bukan hanya pesaing Tesla, tetapi simbol pergeseran pusat kekuatan otomotif global dari Barat ke Timur. Dan jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, industri kendaraan listrik dunia akan didominasi oleh merek-merek asal Asia.

Terkini