Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi Dipastikan Lanjut, Masih Masuk Proyek Strategis Nasional

Rabu, 30 April 2025 | 11:31:42 WIB
Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi Dipastikan Lanjut, Masih Masuk Proyek Strategis Nasional

JAKARTA - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa pembangunan jalan tol Gilimanuk–Mengwi tetap berjalan dan masih tercatat dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Penegasan ini ia sampaikan dalam pidatonya pada acara Halal Bihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali yang digelar di Harris Hotel, Denpasar.

Menanggapi isu yang sempat beredar bahwa proyek tol ini telah dicoret dari PSN, Koster menepis kabar tersebut setelah melakukan pertemuan langsung dengan jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kan sempat ada viral bahwa tol Gilimanuk–Mengwi itu tidak masuk lagi Proyek Strategis Nasional. Titiyang menghadap Pak Menteri PU dengan staf, ternyata itu masih merupakan Proyek Strategis Nasional," ujar Koster.

Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Provinsi Bali itu menjelaskan bahwa proyek tol sepanjang lebih dari 90 kilometer tersebut bahkan sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Hal ini menegaskan bahwa proyek strategis yang menghubungkan kawasan barat Bali dengan pusat ekonomi di Badung dan sekitarnya akan tetap menjadi prioritas pembangunan infrastruktur nasional.

"Jadi itu statusnya masih ada, akan berlanjut," imbuh Koster.

Proyek jalan tol Gilimanuk–Mengwi sebelumnya sempat mengalami stagnasi selama beberapa tahun. Namun, Koster menegaskan bahwa saat ini pembahasan kelanjutannya terus berprogres. Ia mengaku telah bertemu dengan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR untuk memastikan proyek ini segera dikerjakan.

"Beliau (Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU) kemarin meninjau lokasi ke Jembrana, wilayah-wilayah yang akan dilintasi jalan tol," tuturnya.

Terkait skema pembiayaan, Gubernur Koster menyebut proyek tol ini akan menggunakan kombinasi dana pemerintah dan investasi swasta. Pemerintah akan bertanggung jawab penuh atas pembebasan lahan, sedangkan pelaksanaan konstruksi akan dibiayai oleh investor swasta.

"Pembiayaan untuk pembebasan lahan itu akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, konstruksinya oleh swasta," jelas Koster.

Pembangunan tol Gilimanuk–Mengwi akan dilakukan dalam tiga fase, yakni:

Fase 1: Gilimanuk – Pekutatan

Fase 2: Pekutatan – Soka

Fase 3: Soka – Mengwi

Namun, pihak swasta hanya bersedia menggarap fase pertama dan ketiga. Oleh sebab itu, Koster meminta pemerintah pusat mengambil alih pembangunan fase dua, yakni Pekutatan–Soka.

"Swastanya minta hanya fase 1, fase 3. Fase 2-nya kalau bisa dikerjakan oleh pemerintah. Pak Dirjen juga sepakat untuk ikut membangun fase 2. Kira-kira Rp5 sampai Rp6 triliun untuk fase 2. Dan untuk pembebasan lahannya hampir Rp4 triliun," ungkapnya.

Dengan komitmen bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta, proyek tol ini diharapkan mampu mendongkrak konektivitas antarwilayah, mempercepat mobilitas barang dan jasa, serta mendorong pemerataan pembangunan di Pulau Bali, khususnya wilayah barat yang selama ini tertinggal dari segi infrastruktur.

Terkini

Senam Aerobik Praktis untuk Jaga Kebugaran Tubuh Harian

Kamis, 11 September 2025 | 11:06:16 WIB

Olahraga Berkuda dengan 11 Manfaat Fisik dan Mental

Kamis, 11 September 2025 | 11:06:15 WIB

5 Manfaat dan Tips Olahraga Selancar Air untuk Semua Usia

Kamis, 11 September 2025 | 11:06:14 WIB