Cara Efektif Membiasakan Anak Menerapkan Pola Makan Sehat

Rabu, 10 September 2025 | 11:07:14 WIB
Cara Efektif Membiasakan Anak Menerapkan Pola Makan Sehat

JAKARTA - Membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bukanlah hal yang instan. Dibutuhkan konsistensi, kesabaran, dan pendekatan yang tepat agar anak bisa menikmati makanan sehat sejak dini. Dokter spesialis anak, Ria Yoanita, menekankan bahwa proses ini perlu dilakukan secara bertahap, positif, dan dimulai sejak pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI) sekitar usia enam bulan.

“Membiasakan anak makan sehat adalah proses yang perlu dilakukan secara konsisten, positif, dan dimulai sejak dini,” ujar Ria. Menurutnya, fase MPASI merupakan momen penting bagi orangtua untuk mengenalkan ragam rasa dan tekstur makanan sehat kepada anak.

Strategi Praktis Orangtua untuk Pola Makan Sehat

Ria menyarankan agar orangtua menyediakan makanan bergizi seimbang di rumah, meliputi buah, sayur, protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Dengan menyediakan pilihan yang beragam, anak memiliki kesempatan untuk terbiasa mengenal berbagai rasa dan nutrisi sejak kecil.

Selain itu, ia menekankan pentingnya melibatkan anak dalam memilih atau menyiapkan makanan sehat. Proses ini tidak hanya meningkatkan minat anak terhadap makanan bergizi, tetapi juga membangun keterampilan dasar memasak dan kesadaran akan pentingnya nutrisi. Misalnya, anak bisa diajak memilih buah atau sayur yang akan dimakan, atau membantu menyiapkan bahan makanan dengan pengawasan orangtua.

Ria juga memperingatkan agar makanan ultra-proses yang tinggi gula, garam, dan lemak dibatasi. Jenis makanan ini cenderung disukai anak karena rasa manis atau gurih, tetapi jika dikonsumsi terlalu sering dapat memengaruhi kebiasaan makan dan kesehatan jangka panjang.

Lebih jauh, pola makan anak dipengaruhi oleh kebiasaan makan keluarga dan pola pengasuhan orangtua. Jika keluarga secara konsisten menerapkan pola makan sehat, anak akan lebih mudah meniru kebiasaan tersebut. Sebaliknya, jika di rumah tersedia banyak makanan tidak sehat, anak akan sulit mengembangkan preferensi terhadap makanan bergizi.

Selain itu, Ria menekankan bahwa anak tidak boleh dipaksa makan. Orangtua sebaiknya membiarkan anak belajar mengenali rasa lapar dan kenyang secara alami. “Biarkan anak belajar mengenali rasa lapar dan kenyang,” ujarnya. Memaksa anak makan justru dapat menimbulkan masalah psikologis dan kebiasaan makan yang kurang sehat di kemudian hari.

Untuk mendukung kebiasaan makan sehat, orangtua dianjurkan membuat jadwal makan teratur, misalnya tiga kali makan utama dan dua kali camilan sehat. Jadwal yang konsisten membantu anak membangun ritme makan yang baik, sekaligus menjaga asupan gizi tetap seimbang.

Peran Keluarga dalam Pemenuhan Gizi Anak

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menekankan bahwa keluarga memegang peran utama dalam pemenuhan gizi dan pencegahan masalah gizi pada anak. Deputi Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat, Sukaryo Teguh Santoso, menyatakan, “Berbicara gizi tidak bisa lepas dengan urusan perilaku keluarga.”

Artinya, pembiasaan makan sehat bukan hanya tanggung jawab anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Orangtua menjadi contoh utama, sementara kebiasaan makan bersama di rumah dapat meningkatkan kualitas interaksi sekaligus menanamkan nilai kesehatan. Misalnya, keluarga bisa menetapkan waktu makan bersama di meja makan, menyiapkan hidangan sehat, dan memberikan pujian ketika anak memilih makanan bergizi.

Pola ini terbukti efektif untuk membangun perilaku makan sehat. Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orangtua dan anggota keluarga lainnya. Dengan kata lain, lingkungan rumah yang mendukung sangat penting untuk keberhasilan program pola makan sehat sejak dini.

Ria juga menekankan pentingnya pendekatan positif. Alih-alih menakut-nakuti anak dengan konsekuensi kesehatan, orangtua bisa mengenalkan makanan sehat melalui cerita, permainan, atau eksperimen rasa yang menyenangkan. Misalnya, membuat bentuk sayur menjadi menarik atau menambahkan buah segar sebagai topping camilan.

Selain itu, pemantauan rutin terhadap asupan gizi anak juga dianjurkan. Orangtua dapat mencatat jenis makanan, jumlah, dan frekuensi konsumsi untuk memastikan anak mendapat nutrisi lengkap tanpa berlebihan. Pendekatan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga membantu anak mengembangkan hubungan positif dengan makanan sejak kecil.

Dengan strategi yang tepat, pola makan sehat bisa menjadi kebiasaan alami anak, bukan sekadar aturan yang dipaksakan. Mulai dari MPASI hingga masa sekolah dasar, keterlibatan orangtua, lingkungan rumah yang mendukung, dan pendekatan positif menjadi kunci keberhasilan. Seiring waktu, anak akan mampu memilih makanan bergizi secara mandiri, memahami rasa lapar dan kenyang, serta menikmati makanan sehat tanpa tekanan.

Pembiasaan pola makan sehat sejak dini bukan hanya investasi bagi kesehatan anak, tetapi juga fondasi penting untuk membentuk generasi yang sadar gizi dan terbiasa menjaga pola makan seimbang.

Terkini

7 Jenis Tabungan BCA, Biaya Admin, dan Bunganya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Alasan Shopee PayLater Tidak Bisa Digunakan dan Solusinya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

Asuransi Mobil All Risk: Manfaat, Jenis, dan Keutungannya

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

10 Makanan Pencegah Kanker, Pasti Dibenci Sel Tumor Ganas!

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB

12 HP Gaming Murah 2025, Andal tanpa Mahal

Rabu, 10 September 2025 | 18:39:08 WIB