JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) kembali menunjukkan inovasi di sektor konstruksi nasional dengan penerapan teknologi Building Integrated Photovoltaic (BIPV) pada Gedung Kompleks Perkantoran Bank Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini menandai pencapaian pertama di Indonesia yang memadukan elemen arsitektur kaca dengan pembangkit listrik tenaga surya secara terintegrasi.
Keberhasilan ini mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Gedung Pertama di Indonesia yang Menggunakan Kaca Fotovoltaik BIPV”. Pencapaian ini tidak hanya memperkuat citra PTPP sebagai perusahaan konstruksi yang inovatif, tetapi juga sebagai pionir pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Novel Arsyad, Direktur Utama PTPP, menjelaskan bahwa teknologi BIPV pada atap gedung tidak hanya berfungsi sebagai elemen arsitektural yang menghadirkan cahaya alami ke dalam bangunan, tetapi juga berperan sebagai pembangkit listrik tenaga surya. “Dengan teknologi BIPV yang terintegrasi secara langsung ke dalam struktur bangunan, tercipta harmoni sempurna antara estetika, fungsi, dan keberlanjutan,” jelas Novel.
Selain menghasilkan energi, atap BIPV juga berfungsi sebagai isolasi thermal, mengurangi beban pendingin ruangan dan sekaligus menurunkan emisi karbon. Hal ini menjadi langkah nyata PTPP dalam mendukung pembangunan hijau di Indonesia, sekaligus menjawab tantangan energi masa depan.
Inovasi dan Penghargaan MURI
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menekankan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan terhadap konstruksi berkelanjutan. “BIPV adalah inovasi yang memperkuat posisi PTPP sebagai pionir konstruksi hijau, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan,” ujarnya.
Prestasi ini menambah daftar rekor MURI yang pernah diraih PTPP. Pada 2023, perusahaan juga mencatat tiga rekor:
Lapangan Tembak dengan Elevasi Tertinggi di Dalam Gedung pada Proyek Kejaksaan Agung.
Pengerjaan Jalan Tol dengan Pile Slab Metode Case In Situ tercepat pada Proyek Jalan Tol Semarang Demak.
Pengerjaan Jalan Tol dengan Titik Pre-Fabricated Vertical Drain (PVD) Terbanyak pada Proyek Jalan Tol Semarang Demak.
Prestasi-prestasi ini menunjukkan konsistensi PTPP dalam menghadirkan inovasi teknologi konstruksi yang meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan proyek.
Dampak dan Kontribusi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Dengan teknologi BIPV, gedung Bank Indonesia IKN menjadi contoh nyata bagaimana konstruksi modern dapat menggabungkan fungsi estetika dan efisiensi energi. Selain menghasilkan listrik dari sinar matahari, penggunaan kaca fotovoltaik ini mengurangi kebutuhan energi dari sumber konvensional, sehingga mengurangi emisi karbon dan biaya operasional gedung.
Langkah ini juga menjadi sinyal bagi industri konstruksi nasional bahwa pembangunan berkelanjutan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. PTPP menegaskan posisinya sebagai perusahaan konstruksi yang tidak hanya fokus pada penyelesaian proyek, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat.
Capaian ini juga memperkuat daya saing PTPP di tingkat global, karena teknologi BIPV semakin banyak digunakan di berbagai negara sebagai standar bangunan ramah lingkungan. Dengan mengadopsi teknologi ini, PTPP membuka peluang untuk menjadi referensi konstruksi hijau di Asia Tenggara, sekaligus mendukung target pengurangan emisi karbon nasional.
PTPP menegaskan bahwa inovasi BIPV hanyalah salah satu dari banyak langkah perusahaan dalam memperkuat komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Perusahaan terus meneliti dan mengimplementasikan teknologi canggih di berbagai proyek, mulai dari gedung perkantoran, infrastruktur jalan tol, hingga fasilitas publik.
Joko Raharjo menambahkan, “Pencapaian ini menegaskan konsistensi PTPP menghadirkan inovasi, memperkuat daya saing, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan. Ini adalah wujud nyata bahwa konstruksi modern dapat harmonis dengan lingkungan.”
Dengan penerapan BIPV, gedung Bank Indonesia di IKN bukan hanya menjadi landmark arsitektural, tetapi juga simbol konstruksi masa depan yang efisien, hijau, dan berkelanjutan. PTPP berharap pencapaian ini dapat menginspirasi industri konstruksi lain untuk mengadopsi praktik serupa, sehingga pembangunan di Indonesia tidak hanya cepat dan aman, tetapi juga ramah lingkungan.